Penemuan Mayat di Subang
UPDATE Kasus Subang Siang Ini, Soal Bekas Luka di Kaki dan Tangan Danu, Ini Kata Pengacara?
Dalam pemeriksaan Senin (6/12/2021) silam, terungkap kalau polisi mengetahui adanya bekas luka di kaki dan tangan keponakan Tuti Suhartini tersebut.
TRIBUNJABAR.ID, SUBANG - Kasus perampasan nyawa ibu dan anak di Subang masih terus diselidiki polisi.
Dalam pemeriksaan terakhir, terungkap fakta baru kasus pembunuhan ibu dan anak di subang tersebut.
Fakta baru kasus Subang itu masih terkait salah satu saksi yakni Muhammad Ramdanu atau Danu.
Dalam pemeriksaan Senin (6/12/2021) silam, terungkap kalau polisi mengetahui adanya bekas luka di kaki dan tangan keponakan Tuti Suhartini tersebut.
Danu memang jadi sorotan polisi terutama karena aksi dia membersihkan bak mandi Tempat Kejadian Perkara atau TKP kasus Subang di Dusun Ciseuti.
Dua korban meninggal yakni Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu memang ditemukan meninggal di dalam bagasi mobil.
Namun, kedua jenazah tersebut ternyata sempat dimandikan sebelum dibawa ke bagasi mobil yang terparkir di halaman rumah di Dusun Ciseuti itu.
Danu mengakui kalau dialah yang membersihkan bak mandi tempat Tuti dan Amalia dibersihkan.
Danu juga mengakui kalau dia menemukan cutter dan gunting di dalam bak mandi yang dia bersihkan.
Kini, Danu kembali jadi sorotan setelah terdapat bekas luka di tubuhnya.
Luka itu ada di kaki dan tangan Danu dan polisi sudah meminta keterangan soal hal tersebut.
Pengacara Danu, Achmad Taufan lantas menjelaskan apa yang menyebabkan kaki dan tangan Danu ada bekas luka.
"Danu itu sensitif, garuk-garuk sedikit udah luka," ujar Achmad Taufan, pengacara Danu.
Sehari setelah dimintai keterangan mengenai bekas luka, Danu kemudian menjalani tes psikologi, yakni 7 Desember 2021.

Saat itu, Achmad Taufan bahkan mengatakan kalau pemanggilan klienya untuk tes psikologi ini dilakukan secara tiba-tiba.
"Hari ini ada pemanggilan terkait tes psikologi untuk Danu," kata Achmad Taufan selaku kuasa hukum Danu saat dihubungi pada Selasa (7/12/2021.
Belum diketahui latar belakang apa yang mengharuskan Danu harus jalani tes kejiwaan.
Namun dalam pemeriksaan kali ini, Danu didampingi oleh orangtuanya.
"Memang orangtua Danu maupun keluarga tidak ikut di BAP, mereka hanya mendampingi saja," kata dia.
Danu disebut-sebut menjadi salah satu dari saksi kunci kasus kematian Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu, yang ditemukan dalam mobil mewah Alpard.
Petunjuk emas
Ahli forensik dari Mabes Polri, Kombes Sumi Hastry Purwanti mengungkap hasil autopsi ulang jenazah Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu.
Proses ini untuk memastikan penyebab kematian dari Tuti dan Amalia yang ditemukan tewas terbunuh tanggal 18 Agustus 2021, pagi hari.
Dalam tayangan Podcast Tribunnews, dr Hastry mengaku sudah mendapatkan petunjuk emas.
"Kita cari petunjuk lain di tubuh jenazah. Dari seluruh kasus pembunuhan, tubuh manusia itu menyimpan petunjuk yang luar biasa. Petunjuk emas," kata dr Hastry, dilansir dari Youtube Tribunnews, Selasa (19/10/2021).
Menurut dr Hastry, saat autopsi pertama jasad Tuti dan Amalia, yakni pada tanggal 18 Agustus 2021, ia tidak terlibat lantaran sedang bertugas di Jawa Tengah.
Meski begitu, dr Hastry sudah mengantongi hasil autopsi. Hasil autopsi ini akan menguak waktu, cara, mekanisme, dan penyebab kematian dari Tuti dan Amalia.
"Untuk kasus Subang itu memang jelas kasus pembunuhan. Autopsi pertama sudah bagus, sudah baik."
"Saya hanya melengkapi saja dan memastikan juga, kalau dari hasil autopsi pertama itu bisa membuktikan waktu kematian, cara kematian, mekanisme kematian, dan sebab kematian," papar dr Hastry.
Hasil autopsi ulang jasad Tuti dan Amalia, kata dr Hastry, lantas dicocokkan dengan beberapa bukti pemeriksaan lain secara menyeluruh.
"Pengambilan tubuh jenazah itu kita periksa lagi ke ahli DNA forensik. Kalau memang butuh pemeriksaan sidik jari ke ahli fingerprint forensik. Kalau dia diracun kita ke toksikologi forensik," ujar dr Hastry.
"Sambil memeriksa sidik jari, kita lihat juga tanda-tanda di tubuhnya.
Kalau ada perlawanan, misalnya mencakar, memukul atau mencubit pelaku itu terlihat dari epitel yang tertinggal di kuku korban," ucap dr Hastry.
"Jari-jarinya sekalian diambil untuk diperiksa DNA-nya. Itu kita periksa lengkap," tambahnya.
Selain itu, dr Hastry pun mencocokkan pemeriksaan primer dan sekunder terkait jasad Amalia dan Tuti.
Untuk pemeriksaan sekunder, keluarga korban turut dicecar polisi untuk memastikan data pada tubuh Tuti dan Amalia.
"Karena identifikasi itu ada 2, primer dan sekunder. Primer itu dari gigi, sidik jari dan DNA.
Kalau sekunder itu dari data medis yang saya periksa semuanya. Ada tanda tato kah, bekas operasi, tanda lahir. Itu kita cocokkan dari keterangan keluarganya," kata dr Hastry.
Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Bekas Luka Danu dan Petunjuk Emas di Kuku Korban Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Dicocokkan?,