Wali Kota Bandung Meninggal

Momen Mang Oded Tinggalkan Kota Bandung, Warga Cerita Kebaikan dan Cemburu dengan Cara Kepergiannya

Warga Kota Bandung mengiringi kepergian Mang Oded ke peristirahatan terakhirnya.

Tribun Jabar/Muhammad Syarif Abdussalam
Momen saat iring-iringan jenazah Wali Kota Bandung Oded M Danial meninggalkan Pendopo Kota Bandung untuk diberangkatkan ke Tasikmalaya. 

Laporan Wartawan TribunJabar.id, Muhamad Syarif Abdussalam

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Sore itu cahaya berwarna kuning keemasan membentang di ufuk barat.

Pancarannya membuat gedung-gedung, pepohonan, dan wajah orang-orang yang tengah berkumpul di seberang gerbang Pendopo Kota Bandung, tampak ikut bersinar.

Menjelang waktu azan Magrib, orang-orang berkumpul di depan gerbang pendopo.

Mereka duduk di pinggir alun-alun, berdiri di depan halte, sambil membicarakan berbagai kisah Wali Kota Bandung Oded Mohamad Danial, yang wafat pada Jumat (10/12) siang.

Sebagian membicarakan mengenai waktu dan lokasi wafatnya pria yang akrab disapa Mang Oded ini.

Mereka menganggap Mang Oded yang meninggal saat akan menjadi khatib shalat jumat adalah sebuah kemuliaan yang tidak terkira.

Sebagian lagi membicarakan tentang kebaikannya selama memimpin Kota Bandung.

Mereka mengenal Mang Oded sebagai pemimpin yang rendah hati, bukan tipe pemarah, selalu ramah kepada warga, dan memiliki berbagai inovasi dalam membangun Kota Bandung.

Selepas azan Magrib, karangan bunga sebagai ungkapan duka cita dari para pejabat, pengusaha, dan para tokoh, masih saja berdatangan, menyesaki bagian depan gerbang pendopo.

Warga yang baru salat Magrib di Masjid Agung Bandung pun berdatangan ikut berdiri di seberang gerbang pendopo.

Pukul 18.35, petugas kepolisian dan dinas perhubungan memberhentikan arus lalu lintas dari arah Jalan Dewi Sartika.

Iring-iringan kendaraan pembawa jenazah Mang Oded pun mulai melewati gerbang dan memasuki Jalan Dalem Kaum, menuju tempat pemakaman Mang Oded di kampung halamannya di Tasikmalaya.

Langit kian gelap, menyisakan warga ungu kehitaman. Warga melambaikan tangan ke arah iring-iringan mobil pengantar jenazah Mang Oded.

Berbagai kata mereka ungkapkan, melepas kepergian Mang Oded dari Kota Bandung.

"Hatur nuhun Mang Oded, hatur nuhun," kata seorang ibu dengan suara bergetar.

"Ya Allah, sing dipaparin surga," kata seorang perempuan remaja sambil menutup hidungnya dengan tisu.

"Jalmi bageur, ya Allah. Sing salabar keluargana," kata seorang ibu berjilbab.

Air hujan gerimis yang turun saat itu tidak bisa menyamarkan mata mereka yang tengah berkaca-kaca.

Suara sirine mobil jenazah tidak bisa menyembunyikan suara-suara lirih warga Bandung yang saat itu melepas kepergian Mang Oded dengan doa dan pujian.

Sejumlah remaja berdiri di atas pembatas pohon sambil mengabadikan momen tersebut dengan kamera ponselnya.

Beberapa di antaranya mengatakan cemburu dengan cara kepergian Mang Oded yang berada di hari baik, waktu baik, dan tempat terbaik.

"Saya menyaksikan sendiri pas Mang Oded mengunjungi tempat saya. Dia orang yang baik, bukan pemimpin arogan yang sombong. Dia dekat sama warga, banyak yang suka dengan kepribadiannya," kata Lilis (40), warga Cicendo, Kota Bandung, yang juga tengah ikut menunggu di depan pendopo.

Ia pun mengatakan sangat kehilangan sosok Mang Oded. Warga Bandung, katanya, akan mengenang dia sebagai pemimpin yang sabar dan ramah.

Warga Balonggede, Dirman (45), mengatakan Mang Oded terkenal sebagai pemimpin yang tidak otoriter. Warga sudah mencintai dan menghormatinya sejak ia menjabat sebagai Wakil Wali Kota Bandung.

"Meninggal di saat terbaik, di tempat terbaik, di hari baik. Siapa yang tidak cemburu. Orang baik memang pantas mendapat akhir yang baik," katanya yang sengaja ikut menyaksikan kepergian walikotanya ini.

Iring-iringan kendaraan pengantar Mang Oded sudah berlalu. Pelayat mulai pulang dari dalam Pendopo Kota Bandung.

Warga yang berdiri di seberang gerbang pendopo mulai pulang. Sebagian berjalan menuju Masjid Agung Bandung untuk salat isya, sambil menceritakan berbagai kebaikan Sang Wali Kota.

Mang Oded telah meninggalkan Kota Bandung untuk terakhir kalinya, menuju keabadian. Keramahannya dan kebaikannya akan terus dikenang dan dicemburui warga Kota Bandung.

Baca juga: Persib Bandung Berduka, Bakal Pakai Ban Hitam di Laga Melawan Persik Kediri

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved