Istri Dicekoki Narkoba lalu Diperkosa Empat Teman Suami, Pelaku juga Banting Bayi Hingga Meninggal
Seorang istri berinisial Zu (19) diperkosa empat teman suaminya. Perbuatan itu dilakukan di rumah korban hingga di luar rumah.
TRIBUNJABAR.ID- Seorang istri berinisial Zu (19) dirudapaksa empat teman suaminya. Perbuatan itu dilakukan di rumah korban hingga di luar rumah.
Surya (28), suami ZU mengaku tak menyangka empat temannya tega merudapaksa istrinya.
"Saya tak habis pikir dengan mereka (pelaku). Sudah di luar nalar perbuatan biadabnya itu," kata Surya saat diwawancarai Kompas.com di Pekanbaru, Selasa (7/12/2021).
Baca juga: Cabuli 12 Santriwati di bawah Umur, Ridwan Kamil Sebut Herry Wiryawan Guru Pesantren Biadab
Ke empat pelaku merupakan teman sehari-hari Surya yang sering datang ke kedai milik Surya dan Zu.
"Mereka semua teman saya sendiri, begitu teganya memerkosa istri saya," katanya.
Tidak hanya itu, para pelaku juga membanting bayi Surya dan Zu yang berusia 2 bulan hingga meninggal dunia.
"Pelaku juga membanting bayi saya sampai anak saya meninggal dunia," ungkap Surya.
Para pelaku berinisial Ar alias Dk A, M dan Z. Satu diantaranya bahkan ada teman Surya sejak SD dan tumbuh dewasa bersama.
Baca juga: Kasus Guru Ngaji di Bandung Cabuli 12 Santriwati Diungkap Netizen, Bukan Polisi dan Jaksa
"Mereka memang teman saya, apalagi DK itu teman sejak sekolah SD (sekolah dasar). Dia sering datang ke rumah minta dicarikan kerjaan. Makanya, saya enggak habis pikir sama kelakuannya itu," sebut Surya berlinang air mata.
Surya begitu sakit hati dengan apa yang dialami oleh keluarga. Apalagi pelaku teman sendiri. Menurutnya, perbuatan pelaku sangat keji. Pasalnya, sebelum memperkosa istrinya, Zu dicekoki narkoba.
"Istri saya dimasukkan narkoba ke mulutnya, anak saya dibanting. Saya enggak sanggup mengingat anak saya. Sedih sekali rasanya," ucap Surya dengan nada terbata-bata.
Ia berharap polisi menangkap semua pelaku dan diproses secara hukum.
Baca juga: Tampang Herry Wiryawan Warga Coblong Bandung, Guru Ngaji Bejat Cabuli 12 Santriwati di Bawah Umur
"Saya ini hanya orang yang tak mampu yang meminta keadilan. Saya ingin pelaku diberikan hukuman mati. Saya minta perlindungan buat istri dan anak saya. Kalau saya siap mati demi istri dan anak saya," ujar Surya.
Kronologi
Kasus istri diperkosa ini terjadi sejak September 2021 di Desa Mahato Kecamatan Tambusai Utara Kabupaten Rokan Hulu, Riau.
Zu mengaku dirudapaksa pelaku disertai ancaman. Dalam wawancara dengan Kompas.com, Zu mengaku dirudapaksa beberapa kali oleh empat pria berbeda sejak September.
"Sama AR alias DK saya diperkosa di sofa dalam rumah sebanyak dua kali, dan satu kali di tempat penginapan. Kemudian, pelaku A dan M perkosa saya di sofa dan di belakang kuburan. Sedangkan pelaku Z perkosa saya di kantor ormas," aku ZU didampingi suaminya, Surya (28), Selasa (7/12/2021).
Selama ini, dia mengaku tidak berani melaporkan perbuatan pelaku pada suaminya atau ke polisi karena diancam.
"Saya diancam-ancam. Ditodong pakai pisau dan pelaku bawa senjata api. Makanya, saya tidak berani buka suara, apalagi saya baru melahirkan. Pelaku AR bilang, 'Kalau kau ngomong sama suami, tengoklah nanti kau sama anakmu bakalan habis semua'," kata korban berurai air mata.
Kasus ini pun akhirnya terungkap. Pelaku AR sempat ketahuan oleh suami korban, S, dan mengenali wajah pelaku pada saat kabur.
Pelaku AR ternyata teman dekat suami korban. Sang suami bertanya kepada korban apa sebenarnya yang telah terjadi, dan korban pun akhirnya mengaku bahwa dirinya telah diperkosa berulang kali oleh empat orang pria.
Suami korban kemudian melaporkan kasus ini ke Polsek Tambusai Utara. Dalam penyelidikan kepolisian, satu orang pelaku sudah berhasil ditangkap, yakni AR alias DK (33).
"Satu pelaku sudah kita tangkap dan saat ini telah dilakukan penahanan," kata Kapolres Rohul AKBP Eko Wimpiyanto Hardjito saat diwawancarai Kompas.com dalam konferensi pers di Mapolda Riau, Selasa (7/12/2021).
Eko mengatakan, untuk tiga orang pelaku lagi masih dalam penyelidikan. Korban telah membuat laporan terhadap tiga pelaku lalu, Senin (6/12/2021).
"Kemarin korban sudah melapor dan akan kita tindak lanjuti," kata Eko. Pihaknya juga akan menelusuri terkait pengakuan korban yang todong senjata tajam dan senjata api.
"Kita akan telusuri apakah diancam pakai pisau, senjata api atau lainnya," pungkas Eko.