Banyak Pedagang di Eretan Indramayu Tinggalkan Lapak Dagangannya, Warung Hancur Diterjang Banjir Rob

Lokasi wisata itu selalu sepi pengunjung sejak banjir rob melanda dan merendam pemukiman dalam kurun waktu 1 bulan terakhir.

Tribun Cirebon/ Handhika Rahman
Kondisi di Objek Wisata Pantai Laut Eretan di Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu, Kamis (9/12/2021) 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

TRIBUNJABAR.ID, INDRAMAYU - Banjir rob yang melanda wilayah pesisir Kabupaten Indramayu turut melumpuhkan sektor pariwisata.

Seperti yang terlihat di wisata Pantai Laut Eretan, tidak ada pengunjung yang berwisata di sana.

Lokasi wisata itu selalu sepi pengunjung sejak banjir rob melanda dan merendam pemukiman dalam kurun waktu 1 bulan terakhir.

Menurut salah seorang pedagang, Adnan (49) mengatakan, banjir rob terparah terjadi pada Minggu (5/12/2021) kemarin, saat itu ketinggian air sekitar 60 centimeter.

Baca juga: 1200 Warga Cemarajaya Karawang Terdampak Banjir Rob, Air Naik sejak Pagi

"Imbasnya, sudah empat kulkas kita rusak terendam banjir," ujar dia, Kamis (9/12/2021).

Dalam hal ini, Adnan mengaku khawatir, jika banjir rob terus terjadi bakal membuat wisatawan enggan lagi berwisata di Pantai Laut Eretan.

Termasuk keselamatan pedagang dan lapak dagangan mereka yang berada persis di bibir pantai.

Dari puluhan pedagang di sana, kini hanya tersisa sekitar 6 pedagang saja yang masih bertahan.

Sisanya memutuskan untuk menutup dan meninggalkan lapak dagangannya karena rusak diterjang ombak.

"Awal tahun lalu ada warung yang rusak karena angin kencang, banjir dan ombak. Saya juga khawatir dengan bangunan warung saya," ujar dia.

Pedagang lainnya, Anas (17) menambahkan, para pedagang di objek wisata ingin adanya tindakan serius dari pemerintah menyikapi bencana banjir rob tersebut.

Baca juga: Dua Dusun di Desa Pusakajaya Utara Karawang Diterjang Banjir Rob, Paling Dekat dengan Pantai Utara

Menurutnya, breakwater yang berada di sekitaran objek wisata sudah rusak dan harus segera diperbaiki.

Imbasnya, pemecah gelombang itu tidak kuat menahan terjangan ombak hingga membuat banjir rob terus melanda kawasan setempat.

"Kita ingin mengajukan proposal ke BBWS. Inginnya breakwater itu dibuat lagi dari sungai sampai ke sini agar agar wisata di sini bisa tetap hidup," ujar dia.

Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved