Jalan Menuju Objek Vital Nasional di Jatiluhur Purwakarta Rusak, Warga Resah Banyak Kecelakaan

Imbas dari jalan rusak tersebut kerap menimbulkan dampak buruk, baik bagi pengguna jalan maupun warga sekitar.

Penulis: Irvan Maulana | Editor: Seli Andina Miranti
Tribun Jabar/ Irvan Maulana
Ruas jalan rusak di Jalan Pramuka, Desa Bunder, Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, Senin (6/12/2021) 

Laporan Kontributor Tribun Jabar, Irvan Maulana

TIBUNJABAR.ID, PURWAKARTA - Jalan menuju objek vital Nasional di wilayah Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta surat berat, rusaknya Jalan Pramuka, Desa Bunder, Kabupaten Purwakarta, diduga karena banyak dilalui pengguna jalan yang bermuatan overload atau melebihi kapasitas.

Jalan Provinsi tersebut merupakan akses dari gerbang Tol Ciganea menuju objek vital nasional, kawasan Waduk Jatiluhur, kawasan industri Indorama, dan akses proyek pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung (KCJB) yang dibangun oleh PT KCIC.

Warga Desa Bunder Jalaludin (27) mengatakan, imbas dari jalan rusak tersebut kerap menimbulkan dampak buruk, baik bagi pengguna jalan maupun warga sekitar.

"Kalau musim hujan, jalan rusak yang berlubang itu air menggenang, warga yang jalan kaki aja kena imbas cipratan air kotor, kalau kemarau ini ngebul, liat aja barang toko saya sampe berdebu," ujar Jalal ketika diwawancara di depan toko nya, Jalan Pramuka, Desa Bunder, Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, Senin (6/12/2021).

Baca juga: 140 Kilometer Jalan Rusak di Kuningan, Termasuk Akses Menuju Sejumlah Objek Wisata

Ia mengungkap, selain imbas tersebut, jalan rusak menjadi rawan bagi para pengguna jalan.

"Kecelakaan itu banyak, terakhir bulan kemarin itu disebelah sana, kelindes setengah badan, ada juga yang sebelah sini awal bulan November kalau gak salah, itu anak SMP kelindas juga badannya pas hujan malam hari," kata dia.

Jalal berharap, pemerintah bisa segera memperbaiki jalan tersebut, sebab jalan itu merupakan akses vital bagi masyarakat. Selain itu banyaknya kecelakaan yang terjadi juga menjadi momok meresahkan bagi warga.

"Ya disini kan jalan umum, kesana ke kawasan pabrik, jalur menuju waduk Jatiluhur juga. Seharusnya bisa segera diperbaiki, pemerintah juga harus tegas kalau muatan melebihi aturan harus ditindak biar jalannya nanti awet," ucapnya.

Terpisah, Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pengelolaan Jalan dan Jembatan Wilayah Pelayanan III Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi Jawa Barat, Deni Ruhiyat mengatakan, pihaknya telah memisahkan jalan-jalan yang berhubungan dengan pemerintah Provinsi.

"Pada bulan April-Mei kita sudah merancang dan merencanakan untuk mencari solusi terkait kondisi jalan yang ini," ujar Ruhiyat melalui pesan tertulis.

Pihaknya mengaku sudah merancang penanganan perbaikan per 500 meter dalam tempo lima bulan, akan tetapi setelah lima bulan kondisi jalan mengalami peningkatan kerusakan.

Baca juga: Jalan Rusak, Ibu Hamil Ditandu ke Puskesmas, Akhirnya Melahirkan di Tengah Jalan

"Kita sudah prediksi kerusakan dari setengah kilometer menjadi satu kilometer, saya rasa akan tetap kurang kalau melihat kondisi sekarang," kata dia.

Mulai saat itu pihaknya telah melakukan koordinasi dengan perusahaan, Pemerintah Daerah dalam hal ini adalah Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Purwakarta.

Diketahui, pada awal November 2021, warga Bunder di sekitar Jalan Pramuka sempat protes dan menanam pohon pisang di lubang jalan tersebut, hal itu dilakukan sebagai bentuk kekecewaan masyarakat kepada pemangku kebijakan.

Ruhiyat menjelaskan, Pemprov akan melihat potensi kerusakan lalu disesuai dengan kondisi keuangan.

"Ya memang dalam penganggaran awal hanya 500 meter, untuk anggaran itu sendiri akan dianggarkan dalam anggaran murni tahun 2022 dan pengerjaanya dilaksanakan pada tahun 2022 bukan tahun ini, meskipun sebenarnya Gubernur telah mengupayakan perbaikan untuk 1 kilometer," pungkasnya.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved