AC Milan
Cetak Gol AC Milan ke Gawang Genoa, Begini Cara Zlatan Ibrahimovic Menjaga Kebugaran Tubuhnya
AC Milan berhasil mencatat kemenangan penting atas Genoa di giornata ke-15 Liga Italia, Kamis (2/12/2021) dini hari WIB.
TRIBUNJABAR.ID - AC Milan berhasil mencatat kemenangan penting atas Genoa di giornata ke-15 Liga Italia, Kamis (2/12/2021) dini hari WIB.
Zlatan Ibrahimovic sukses mencetak satu gol untuk kemenangan dengan skor 3-0 itu.
Eksekusi tendangan bebas Ibrahimovic dari jarak 25 meter berhasil menghujam gawang Genoa dan membuat kiper sekaliber Salvatore Sirigu hanya berdiri terdiam melihat bola masuk ke gawangnya.
Itu gol keenam bagi Ibrahimovic bersama AC Milan di musim ini, terbanyak di antara penggawa Rossoneri lainnya.
Ya, Zlatan Ibrahimovic baru saja berusia 40 tahun pada 3 Oktober 2021.
Dengan usianya itu, ia menjadi pemain tertua ketiga di Liga Italia 2021/2022.
Hanya ada Gianluigi Buffon (43) dan Gianluca Pegolo (40 tahun 7 bulan) yang berumur lebih tua dari pemain asal Swedia tersebut.
Namun, mereka berdua adalah kiper, yang mobilitasnya di lapangan tentunya berbeda dengan Ibrahimovic.
Ibrahimovic, yang bermain sebagai seorang goal getter, berhasil membuktikan bahwa pertambahan usia tak terlalu berpengaruh dalam kariernya.
Baca juga: Brahim Diaz Pilih Bertahan di AC Milan karena Nasihat Zlatan Ibrahimovic, Ini Kata-kata Ibra
Apa yang ditunjukkan Ibrahimovic di lapangan bersama AC Milan adalah bukti bahwa ia belum habis.
Sejak kembali bermain untuk Rossoneri pada Januari 2020, Ibrahimovic seperti menjadi juru selamat.
AC Milan, yang sebelum kedatangannya masih terseok-seok, dibawanya menjadi tim yang berada di level mereka.
Kunci Zlatan Tetap Moncer di Usia Senja
Dilansir transfermarkt, Ibrahimovic lebih rajin mencetak gol saat berusia di atas 30 tahun.
Sebelum menginjak usia 30, Ibrahimovic tampil dalam 528 pertandingan di semua kompetisi dengan mengemas 232 gol.
Baca juga: Hasil Liga Italia, Genoa vs AC Milan, Junior Messias Memukau, Zlatan Ibrahimovic Cetak Gol
Dengan begitu, rata-rata gol per pertandingan Ibrahimovic hanya 0,44.
Catatan itu melonjak hampir dua kali lipat setelah ia berusia 30 tahun.
Dalam 10 tahun terakhir, Ibrahimovic sudah melakoni 402 pertandingan dengan koleksi 321 gol.
Rata-rata golnya pun menjadi 0,83 per pertandingan.
Ibrahimovic memang bukan seorang pemain yang menjaga asupan makan dan nutrisi tubuhnya segila Cristiano Ronaldo.
Namun, kecintaan Ibrahimovic terhadap dunia olahraga datang tidak hanya dari sepak bola, tapi juga olahraga lain, yaitu taekwondo.
Sejak berusia 17 tahun, Ibrahimovic sudah memegang sabuk hitam taekwondo di Negara asalnya, Swedia.
Pemain kelahiran 3 Oktober 1981 tersebut memiliki tempat latihan taekwondo sendiri dirumahnya, yang membantunya menjaga kondisi fisiknya tidak hanya dari gym dan sepak bola, tapi juga lewat latihan taekwondo yang sering dia pamerkan di akun Media Sosialnya.
Dilansir britishtaekwondo, berlatih taekwondo akan menguatkan otot-otot, tulang, tendon, dan ligamen.
Dengan bertambahnya kekuatan otot, tenaga juga semakin kuat.
Hal ini berhubungan dengan meningkatnya stamina dalam tubuh.
Maka tak heran, mengapa Ibrahimovic masih dapat bermain hingga usianya yang sudah menginjak kepala empat.
Pengalaman puluhan tahun berkarier di sepak bola dengan kondisi fisik yang masih prima membuat Ibrahimovic lebih matang bermain saat usianya di atas 30 tahun.
Tak mengherankan, dapat dikatakan Ibrahimovic lebih hebat bermain saat usianya di atas 30 tahun, dengan rata-rata gol 0,83 per laga yang hampir dua kali lebih produktif dari pada Ibrahimovic muda.
Ibrahimovic merupakan pemain yang doyan mengembara di liga-liga top Eropa.
Memulai karier di Malmo, Ibrahimovic direkrut Ajax Amsterdam pada 2001.
Di saat itulah namanya melejit hingga akhirnya dia memulai petualangan kariernya dengan bermain di liga Italia bersama Juventus, Inter Milan, dan AC milan.
Sempat ke Barcelona ditahun 2009, Ibrahimovic kembali lagi ke Italia sebelum akhirnya pindah ke Prancis untuk membela Paris Saint Germain di tahun 2012.
Kariernya sempat meredup saat berkostum Manchester United karena cedera yang sering membelitnya, hingga akhirnya dia memilih hijrah ke MLS dengan membela LA Galaxy di usia 37 tahun.
Sempat diprediksi kariernya akan habis di sana, Ibrahimovic justru melejit dengan menyumbang 56 gol dari 52 pertandingan di MLS.
Hingga akhirnya dia datang di AC Milan dengan menjadi juru gedor utama di bawah asuhan Stefano Pioli dan berhasil membawa Milan pada level mereka yang seharusnya.
Tak mengherankan jika AC Milan lebih memilih untuk memperpanjang kontrak Zlatan musim ini dan menjadikannya tumpuan di lini depan.
Ibrahimovic selama ini dikenal sebagai pesepak bola yang arogan dengan komentar sombong dan pedasnya.
Seakan itulah yang menjadi jawaban dia mengapa dirinya tak ingin diremehkan.
Pemain berjuluk Ibrakadabra ini masih ingin membuktikan diri bahwa di usia yang tidak muda lagi, dirinya masih sanggup untuk tampil di level tertingginya bersama Rossoneri.
"Jadi menurut Anda saya sudah selesai, bahwa karier saya akan segera berakhir? Anda tidak mengenal saya!" ujar Ibrahimovic dilansir Football Italia.
"Sepanjang hidup saya, saya harus berjuang. Tidak ada yang percaya pada saya, jadi saya harus percaya pada diri saya sendiri," lanjutnya.
Pembuktian Ibrahimovic akan kata-katanya tersebut akan terasa istimewa jika sang striker sukses membawa AC Milan meraih scudetto musim ini.
Berkat raihan tiga poin atas Genoa, Rossoneri sekarang berada di peringkat dua klasemen Liga Italia dengan torehan 35 angka, pasukan Pioli hanya berjarak satu poin dari sang pemuncak klasemen, Napoli.
(Tribunnews.com/Deivor)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/zlatan-ibrahimovic_9-feb-2021.jpg)