Penemuan Mayat di Subang
104 Hari Kasus Subang: Ternyata 1 Saksi yang Hari Ini Diperiksa Bernama Opik, Apa yang Ditanyakan?
Kabar terkini, terungkap siapa satu saksi dari kasus perampasan nyawa ibu dan anak yang dimintai keterangan di Mapolres Subang, Selasa (30/11/2021).
Penulis: Dwiky Maulana Vellayati | Editor: Hermawan Aksan
Laporan Kontributor Tribunjabar.id Subang, Dwiky Maulana Vellayati
TRIBUNJABAR.ID, SUBANG - Kasus perampasan nyawa ibu dan anak di Subang, Jawa Barat, sudah berjalan 104 hari.
Kabar terkini, terungkap siapa satu saksi dari kasus perampasan nyawa ibu dan anak yang dimintai keterangan di Mapolres Subang, Selasa (30/11/2021).
Saksi tersebut bernama Opik, warga Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang, Jawa Barat.
Hari itu adalah sehari setelah jasad Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) ditemukan.
Baca juga: Saksi Kasus Subang Ini Terjaga Hingga Dini Hari di Malam Kejadian Perampasan Nyawa Amalia
Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu ditemukan meninggal dan jasad mereka menumpuk di mobil Toyota Alphard pada 18 Agustus 2021.
Namun, saat ditanya tentang pemanggilan kali ini, saksi tersebut menolak untuk dimintai keterangan oleh awak media.
"Sudah, ya, Kang, maaf, saya buru-buru pengin keluar," ucap Opik, yang buru-buru meninggalkan Mapolres Subang.
Hingga berita ini naik, sejumlah saksi yang diperiksa belum diketahui identitasnya.
Belum ada informasi lanjutan mengenai dalam kasus perampasan nyawa Tuti dan Amalia.
Kasus ini pun sudah diambil alih dari Polres Subang ke Polda Jabar sejak Senin (15/11/2021).
Periksa 4 saksi
Sudah 104 hari setelah jasad Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Rau (23) ditemukan, polisi belum juga menetapkan siapa pelakunya.
Hari ini, Selasa (30/11/2021), polisi memanggil sejumlah saksi di Satreskrim Polres Subang.
Menurut informasi yang didapatkan Tribunjabar.id, saat ini satu saksi sedang diperiksa oleh pihak kepolisian.
Saksi tersebut adalah salah satu pegawai dari Yayasan Bina Prestasi Nasional yang dinaungi oleh Yosef (55), suami Tuti dan ayah Amalia.
Sampai berita ini diterbitkan, belum ada informasi lanjutan terkait siapa saja yang akan dipanggil polisi untuk dimintai keterangan.
Terdapat kabar juga, pada hari ini empat saksi dari kasus kematian Tuti dan Amalia akan kembali dipanggil polisi.
Sementara itu, sudah berjalan 104 hari kasus kematian Tuti serta Amalia masih juga belum terungkap sampai dengan saat ini.
Sejauh ini sudah 55 saksi yang sudah diperiksa polisi untuk dimintai keterangan demi dapat mengungkap dari kasus yang sudah menjadi sorotan publik ini.
Dari Polda Jabar, Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Erdi A Chaniago, mengatakan, meski saat ini kasus tersebut sudah ditarik ke Polda, masih ada beberapa saksi yang menjalani pemeriksaan d Polres Subang.

"Lokasinya di Polres Subang, karena masih masyarakat yang domisili di sana, sehingga diserahkan ke penyidik Polres Subang meski saat ini kasusnya sudah ditarik ke sini," ujar Erdi, saat dihubungi Selasa (29/11/2021).
Hari ini, kata dia, bakal ada empat orang yang dimintai keterangan oleh penyidik Polres Subang.
"Empat orang saksi, dan itu akan diminta keterangan di Polres Subang," katanya.
Erdi tidak menjelaskan siapa saja nama-nama saksi yang akan dimintai keterangan berkaitan dengan perampasan nyawa ibu dan anak di Kabupaten Subang.
"Masyarakat umum saja. Kita juga kembali lagi menyesuaikan kembali keterangan sebelumnya," katanya.
Menurut Erdi, saat ini pihaknya tengah fokus terhadap pemeriksaan saksi-saksi.
Nantinya, kata dia, saksi-saksi itu akan dikerucutkan untuk didalami.
"Diharapkan dalam pemeriksaan yang serius ini kita mencari pengerucutan siapa-siapa saja yang akan didalami."
"Bukan kita tergesa-gesa menentukan tersangka, tapi kita fokus siapa saja yang akan diminta keterangan dalam kasus ini," ucapnya.
Malam sebelum kejadian
Malam sebelum peristiwa perampasan nyawa Amalia dan ibunya di Subang jadi momen penting ungkap pelaku.
Dari sejumlah pengakuan saksi, ada dua orang yang masih beraktivitas atau berhubungan atau berada dekat dengan TKP kasus Subang.
Pertama adalah Yosef, suami Tuti sekaligus ayah Amalia. Kedua, Danu, masih kerabat dari korban.
Tidak lama, dia pergi lagi ke rumah istri mudanya, Mimin. Pagi harinya, 18 Agustus, dia kembali ke rumah untuk mengambil stik golf.
"Pak Yosef berada di rumah istri mudanya saat sehari sebelum kejadian. Pada pagi hari kejadian, Pak Yosef pulang dulu ke rumah di Ciseuti karena mau bawa stik golf, saat itu beliau ada rencana golf," kata Rohman Hidayat, kuasa hukum Yosef, saat diwawancara pada Selasa, 24 Agustus 2021.
Pertanyaan itu juga disampaikan penyidik Satreskrim Polres Subang saat memeriksa Yosef di Mapolres Subang, pada Senin (23/8/2021).
"Pengakuan Yosef itu didukung dengan bukti percakapan pesan di ponsel antara Yosef dengan caddy golf sekitar pukul 06.30 lebih bahwa dia janjian dengan caddy golf. Dia mau pulang dulu bawa stik golf yang disimpan di rumahnya di Ciseuti. Itu juga yang disampaikan dalam BAP," ucap Rohman Hidayat.
Saat datang ke rumah itulah, Yosef menemukan banyak kejanggalan berakhir dengan ditemukannya dua mayat orang yang disayanginya meninggal tak wajar.
Dalam kanal YouTube Ki Anom, pada malam sebelum kejadian, Danu sempat keluar rumah untuk membeli nasi goreng di sebuah warung dekat lokasi kejadian, Dusun Ciseuti, Desa Jalancagak, Kabupaten Subang.
Danu mengaku membeli nasi goreng di malam sebelum Tuti dan Amalia ditemukan meninggal di dalam bagasi mobil.
Di video itu, Danu mengaku pergi sekitar jam 3 namun warung nasi goreng itu tutup. Namun, pernyataan ini akhirnya ditarik.
Danu melalui kuasa hukumnya mengaku tidur sepanjang malam. Sepanjang 17 Agustus 2021, Danu memang banyak berinteraksi dengan Tuti dan Amalia.
Diakui Danu, ia sempat bertemu dengan keluarga Tuti dan Amalia, pada 17 Agustus, sehari sebelum korban ditemukan meninggal.
Pada siang hari, Danu mengaku sempat ke rumah korban menghampiri Amalia Mustika Ratu. Hal itu karena Danu sempat disuruh Yoris untuk membeli doubletip dan meminta uangnya pada Amalia
"Terakhir ketemu tanggal 17. Karena disuruh Yoris membeli doubletip jam 11 siang. Gak sempet ngerokok atau makan di sana. Terus ngambil uang ke Amel Rp 100 ribu, terus beli doubletip," ungkap Danu, dilansir TribunnewsBogor.com dari Youtube Yuherda Production.
Setelah itu, Danu langsung pergi ke Kasomalang, rumah Yoris. Ternyata, Tuti dan Amalia juga pergi ke Kasomalang, berkumpul dengan Danu dan keluarga Yoris.
Sore harinya, setelah pulang dari rumah Yoris, Danu sempat mengantarkan Tuti dan Amalia ke rumahnya. Di rumah Tuti, Danu pun sempat merokok.
"Tanggal 17 sore memang ke rumah Amel karena disuruh membeli makanan. Sempat merokok. Wajar saja ada sisa puntung rokok yang tertinggal," ungkap Danu, dilansir TribunnewsBogor.com dari akun Youtube TVOne News, Senin (20/9/2021).
Setelah itu, Danu main game di warnet dan pulang malam hari. Danu mengaku baru tidur pukul 02.30 WIB.
"Malamnya gak kemana-mana lagi. Main game, TikTokan, WA-an, ngecek grup WA sekolah," ungkap Danu.
Pagi harinya, Rabu (18/9/2021), Tuti dan Amalia ditemukan meninggal. (*)