WHO Tegaskan Belum Ada Bukti Omicron Bisa Perparah Penyakit, Namun Mungkin Ada Risiko Lebih Tinggi

Kendati demikian, dalam sebuah pernyataan, lembaga ini menegaskan kembali bahwa bukti awal menunjukkan kemungkinan adanya risiko infeksi ulang yang le

Editor: Ravianto
outlookindia
Ilustrasi varian baru virus corona yakni virus Delta atau B.1.67.2 

Mengingat, kata Menkes Budi, saat ini virus Covid-19 varian Omicron sedang dalam penetilian dan studinya masih berjalan.

"Khusus untuk varian Omicron ini, studinya masih berjalan."

"Jadi jangan termakan berita-berita hoaks yang seakan-akan mereka menjadi ahli virologi."

"Karena ini bukan bidangnya dokter, ini bidangnya lab sains, bidangnya virologi," kata Menkes Budi dikutip dari konferensi pers mengenai Respon Pemerintah Dalam Menghadapi Varian Omicron, Minggu (28/11/2021).

Hingga saat ini, Menkes Budi menyebut belum ada indikasi bahwa varian Omicron Ini meningkatkan keparahan.

Akan tetapi kemungkinan besar penularannya cepat.

Bahkan, kemungkinan juga dapat menurunkan kemampuan antibodi dari dari infeksi atau vaksinasi sebelumnya.

"Sampai sekarang belum ditemukan indikasi bahwa varian Omicron Ini meningkatkan keparahan."

"Untuk meningkatkan transmisi penularan kemungkinan besar dia lebih cepat penularannya, kemungkinan besar, sedang di finalisasi risetnya."

"Dan apakah dia bisa Escape immunity atau menurunkan kemampuan antibodi dari dari infeksi atau vaksinasi sebelumnya kemungkinan besar iya, balik lagi belum dikonfirmasi," jelas Menkes Budi.

Untungnya, kata Menkes, Indonesia dan dunia sudah memiliki kapasitas lab yang baik.

Sehingga, kalau ada varian baru dapat cepat teridentifikasi dan langsung bisa melakukan gerakan antisipasinya.

Untuk diketahui, saat ini kasus konfirmasi positif virus Covid-19 varian Omicron itu sudah ada di 9 negara.

Yakni Afrika Selatan, Botswana, Inggris,Hongkong, Australia, Italia, Israel, Belgia dan Republik Ceko.

Dari kesembilan negara tersebut, sebanyak 128 orang sudah terkonfirmasi positif virus Covid-19 varian Omicron.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved