Begini Nasib Yudha Seusai Debat dan Sebut Dedi Mulyadi Anggota DPR RI Rasa Satpol PP
Sempat heboh mahasiswa di Purwakarta bernama Yuddha sebut Dedi Mulyadi Wakil Ketua Komisi IV DPR Ri sebagai anggota DPR RI rasa Satpol PP.
Mendengar hal itu Dedi pun menanyakan masyarakat mana yang diwakili oleh Yudha. Namun Yudha tak menjawab dan terus menanyakan kewenangan juga kompetensi Dedi membersihkan sampah di pasar.
“Membersihkan ini (sampah) tidak perlu kewenangan atau kompetensi,” ujar Kang Dedi.
Karena warga dan pedagang semakin berkumpul, Dedi pun mengajak pemuda tersebut menuju suatu ruangan untuk melanjutkan diskusi.
Di ruangan terungkap jika pemuda tersebut berasal dari Plered, Purwakarta. Dedi pun langsung menanyakan keberadaan Yudha saat ia membersihkan sampah di wilayah Plered.
Dedi menilai Yudha yang mengaku sebagai mahasiswa cinta lingkungan tidak peka karena membiarkan lingkungan rumahnya kotor dan penuh sampah.
“Kenapa anda mahasiswa tidak punya kepekaan ada orang setiap hari buang sampah dan membiarkan, jangan-jangan anda ikut buang. Harusnya anda malu sebagai warga Plered, bersihkan sampah oleh saya. Anda jangan ketinggian ngomong, seharusnya malu sampah depan rumah saja dibiarkan,” ucap Dedi.
“Kan ada yang lebih berkompetensi,” timpal Yudha.
“Pemikiran seperti anda membuat negara tidak maju. Tidak punya keinginan memperbaiki secara langsung, hanya berteori. Ngomongnya tinggi. Harusnya anda orang Plered malu, sampah di depan anda dibiarkan. Harusnya anda malu, bangkai kucing di pinggir jalan, corat-coret dibiarkan, harusnya malu,” ucap Kang Dedi.
Lagi-lagi Yudha tidak menjawab dan malah menanyakan peran dan fungsi Dedi Mulyadi membersihkan sampah di Pasar Rebo Purwakarta.
“Saya sebagai masyarakat Purwakarta dan Iwapa membersihkan sampah pasar. Justru anda harus malu. Orang setingkat saya Wakil Ketua Komisi IV DPR RI mau pungut sampah, bersihkan lingkungan. Sementara mahasiswa seperti anda lagunya sudah kaya menteri. Ayo kumpulkan mahasiswa kita bersama bersihkan sampah,” tutur Dedi.
Sementara itu warga yang ikut di ruangan tersebut menilai obrolan tidak akan selesai.
“Sudah Kang kalau begini terus akan lama tidak ada gunanya malah menghambat. Sudah ayo Kang kita kembali punguti sampah,” ucap warga.
Dedi pun mengajak Yudha untuk kembali ke pasar membersihkan sampah bersama warga dan pedagang.
“Sudah ayo kita mulungan runtah (punguti sampah), jangan ngomong saja,” ucap Dedi.
Setelah keluar ruangan tiba-tiba Yudha izin pamit tidak ikut bersih-bersih dengan alasan ada agenda diskusi lain dengan rekan-rekannya.
“Pamit ke mana? Ayo kita bersih-bersih, kan katanya mencintai lingkungan,” ucap Kang Dedi.
“Nanti kita agendakan untuk bersih-bersih,” jawab Yudha sambil berlalu.