Lantunan Doa untuk Guru Honorer Hingga Pameran Lukisan di Peringatan Hari Guru di Kota Tasikmalaya
Puncak peringatan Hari Guru dan HUT PGRI Kota Tasikmalaya di Gedung Kesenian, Kamis (25/11) siang hingga sore berlangsung meriah.
Penulis: Firman Suryaman | Editor: Mega Nugraha
Laporan Wartawan Tribun Jabar Firman Suryaman
TRIBUNJABAR. ID, TASIKMALAYA - Puncak peringatan Hari Guru dan HUT PGRI Kota Tasikmalaya di Gedung Kesenian, Kamis (25/11) siang hingga sore berlangsung meriah.
Tidak kurang dari 300 tenaga pendidik ini memenuhi Gedung Kesenian di komplek olah raga Dadaha, Tasikmalaya.
Beragam acara edukasi maupun hiburan dari guru untuk guru digelar. Mulai dari penampilan angklung PGRI, paduan suara guru hingga grup band.
Baca juga: Sindiran Ganjar Pranowo di Hari Guru: Upah Buruh Diperjuangkan, Gaji Guru Banyak yang Memprihatinkan
Tidak hanya mampu mengajar di kelas, para guru ini juga menulis buku karya mereka sendiri. Mulai dari buku cerita fiksi dan non fiksi hingga buku pelajaran.
Buah pemikiran para guru yang dituangkan dalam berbagai buku itu ikut dipajanh. Tak kurang dari 100 judul buku dengan berbagai macam materinya.
Selain buku, lukisan karya guru itu ikut dipajang.

Para guru yang purnabakti pun turut diundang. Mereka mendapat bingkisan apresiasi, termasuk guru yang inovatif dan berdedikasi.
Ketua PGRI Kota Tasikmalaya, Dodo Agus Nurjaman, mengapresiasi kemeriahan acara yang tampak dinikmati tak hanya guru ASN tapi juga honorer.
"Inilah kebersamaan yang selama ini kami rasakan. Guru adalah satu, tak membedakan status kepegawaiannya," ujar Dodo.
Baca juga: Mulai 1 Desember 2021, Penerbangan Indonesia Bisa Langsung ke Arab, Menag Singgung Jemaah Umrah
Pihaknya pun terus memperjuangkan nasib para guru honorer agar mereka bisa diterima menjadi ASN atau minimal tenaga P3K dulu.
"Perlindungan hukum terhadap para guru pun lebih ditingkatkan, bekerjasama dengan kejaksaan dan kepolisian," ujar Dodo.