Sarah Meninggal Dianiaya

Permintaan Terakhir Istri di Cianjur yang Disiram Air Keras, Rintihan Minta Tolong Pecah Kesunyian

Tiba di teras rumah, Endang mendengar suara parau Sarah yang makin melemah. Kepadanya Sarah berujar bahwa ia telah dianiaya oleh suaminya.

Sarah, istri yang disiram air keras oleh suaminya meninggal dunia. Suaminya sudah ditangkap polisi. 

Laporan Wartawan TribunJabar.id, Ferri Amiril Mukminin

TRIBUNJABAR.ID, CIANJUR - Suara Sarah (21) minta tolong dini hari sekitar Sabtu (20/11/2021) pukul 01.30 WIB saat warga Kampung Munjul I, Desa Sukamaju, Kecamatan Cianjur, memecah kesunyian warga yang sedang terlelap tidur.

Ketua RW 07, Endang Sulaeman (57), masih mengingat jelas ketika anaknya membangunkan ia yang sudah tertidur di kamar.

Dua kali anaknya membangunkan karena sangat jelas terdengar rintihan minta tolong dari Sarah.

Baca juga: Sosok Sarah, Mamah Muda di Cianjur yang Meninggal setelah Disiram Air Keras Suaminya yang Posesif

"Anak saya membangunkan saya katanya ada suara perempuan minta tolong, suara pertama terdengar sayup," ujar Endang, ditemui saat ditemui di rumahnya.

Endang sempat bangun dan mendengarkan suara minta tolong tersebut, sambil terkantuk-kantung Endang menjawab kepada anaknya mungkin tetangganya sedang bertengkar.

"Suara kedua sangat didengar jelas oleh anak saya, ia meyakinkan saya bahwa itu suara jelas minta tolong dari suara perempuan," kata Endang.

Endang bergegas bangun dari tempat tidur, baru saja melangkah ke ruang tamu, Endang mendengar tetangganya ada yang menghampiri rumahnya dan tidak berselang lama suara tetangganya yang terdengar panik mengabarkan bahwa Sarah disiksa suaminya.

"Saya bergegas menghampiri rumah Sarah, di sana Sarah sudah berada di teras dengan kondisi yang mengenaskan," ujar Endang.

Tiba di teras rumah, Endang mendengar suara parau Sarah yang makin melemah. Kepadanya Sarah berujar bahwa ia telah dianiaya oleh suaminya.

"Saat itu saya mendengar Sarah menjelaskan bahwa ia baru saja dianiaya suaminya, kepalanya dibenturkan, mulutnya dilakban dan tangannya diikat," kata Endang.

Endang mendapat permintaan terakhir dari Sarah untuk mengambil handphone yang berada di ruang tamu. Saat itu Sarah masih mengingat jelas terakhir ia mengecash handphonenya.

Endang bersama ketua RT lantas masuk ke ruang tamu, namun ia tak menemukan handphone tersebut. Endang hanya melihat suasana ruang tamu sudah acak-acakan.

Ia bersama ketua RT kemudian keluar lagi dan menjelaskan kepada Sarah bahwa handphonenya tak berhasil ia temukan.

Baca juga: Suami Penyiram Air Keras ke Istri di Cianjur Ditangkap, Akan Beli Tiket di Bandara

Endang mendengar Sarah kemudian mengerang kesakitan. Suaranya semakin parau terdengar menahan sakit dan panas.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved