Persib Bandung

Soal Penonton Liga 1 Boleh ke Stadion, Bos Persib Bilih Diam, Bobotoh Semakin Bergairah

Soa rencana menggelar seri keempat dan kelima di Bali, ucap Teddy Tjahjono, Persib Bandung tidak melihat ada masalah.

Penulis: Ferdyan Adhy Nugraha | Editor: Tarsisius Sutomonaio
Tribun Jabar/Deni Denaswara
Bobotoh mendukung Persib Bandung saat lawan Perseru Serui di Stadion Si Jalak Harupat, Minggu (12/11/2017). Tuan rumah kalah 0-2. 

Seri keempat dan kelima baru akan mulai bergulir pada Januari 2022 sampai Maret 2022 mendatang. Sementara seri ketiga akan mulai bergulir pada 18 November 2021 sampai 24 Desember 2021.

Jika seri keempat dan kelima diputuskan untuk digelar di Bali, Teddy Tjahjono mengaku akan memberikan libur dulu kepada para pemain. Sehingga kemungkinan besar akan kembali dulu ke Bandung.

"Pemain akan diberikan libur atau break dulu sebelum menghadapi seri keempat dan kelima," katanya.

Direktur PT Persib Bandung Bermartabat ( PT PBB), Teddy Tjahjono Stadion Sidolig, Minggu (10/12/2017).
Direktur PT Persib Bandung Bermartabat ( PT PBB), Teddy Tjahjono Stadion Sidolig, Minggu (10/12/2017). (Tribun Jabar/Ferdyan Adhy nugraha)

Sementara itu, Viking Persib Club (VPC), sangat menyambut baik rencana Liga 1, seri keempat dan kelima bisa dihadiri oleh penonton. Meski belum bisa penuh seperti sebelum pandemi Covid-19, kabar ini membuat bobotoh kembali bergairah.

"Alhamdulillah, kan kami mah ingin nonton ke stadion, menyambut baik. Segeralah passion kami dikembalikan karena passion kami bukan di media sosial, passion kami di tribun. Ketika tim sedang berlaga, kami harus ada di depannya. Terima kasih kepada regulator yang telah mengembalikan fitrah kami sebagai suporter," ujar ketua VPC, Herru Joko, kepada Tribun Jabar, melalui sambungan telepon, kemarin.

Pemilihan Pulau Bali sebagai tempat untuk seri keempat dan kelima tidak dipermasalahkan oleh Herru Joko. Di mana pun Liga 1 digelar, bobotoh, kata Heru, siap memberikan dukungan secara maksimal.

Bahkan bila benar-benar diizinkan untuk hadir di stadion, Viking siap memberangkat anggotanya untuk menyaksikan pertandingan secara langsung. Baginya, mendukung secara langsung ke stadion sudah cukup lama dinantikan.

Baca juga: Robert Alberts Soal Persib vs Persija: Perlu Kerja Keras dan Konsentrasi untuk Dapat Tiga Poin

"Kalau aturannya jelas dan boleh kami berangkat. Kami pasti akan berangkat karena ke situ jiwa kami berada," katanya.

Soal harga tiket yang rencananya bakal dibuat mahal, Herru Joko mengaku tidak masalah. Berapapun harga yang dipasang oleh PT LIB nantinya, bobotoh akan tetap datang memberi dukungan untuk Persib Bandung.

"Kalau kami mah jiwa nonton Persib teh. Harga mah nomor kesekian. Bukan soal punya atau gak punya uang. Kalau ada patokan gitu kami bisa nabung. Kan jiwa mah panggilan murni. Itu kan niatnya bukan buat cari uang sebanyak mungkin. Tujuannya membatasi," ujarnya.

Ketua Viking Persib Club Herru Joko.
Ketua Viking Persib Club Herru Joko. (Tribun Jabar/Ferdyan Adhy Nugraha)

Di samping itu, Herru Joko memberikan usulan jika PT LIB dan PSSI mendapat persetujuan pemerintah untuk menggelar pertandingan Liga 1 dengan penonton, Indonesia bisa meniru Turki.

"Turki dibuka kan setelah pandemi yang nonton itu ibu-ibu sama anak-anak. Kalau Indonesia mungkin di atas umur 60 ke atas. Kasih kesempatan. Mumpung sudah diizinkan. Kita adab dulu harusnya. Kasih kesempatan kepada orang tua. Kasih kesempatan dulu yang lebih tua. Jadi yang pertama ke stadion itu orang tua dulu jadi bisa merasakan," katanya.

Baca juga: H-3 Persib vs Persija: Marc Klok Bakal Selebrasi Jika Berhasil Mencetak Gol? Begini Jawabannya

Selain itu, pendapatan dari tiket pun bisa diberikan kepada orang-orang yang membutuhkan. Heru ingin, kompetisi sepak bola di Indonesia bisa juga dirasakan manfaatnya oleh banyak pihak.

"Uang itu untuk pembatasan supaya tidak terlalu banyak yang nonton. Kan niatnya bukan semata-semata bisnis saja. Jadi kalau usulan lagi ya uang itu bisa diberikan ke yang berhak. Ke pembinaan sepak bola, ke yatim, ke panti jompo," katanya.

Secara keseluruhan, Heru berharap rencana memperbolehken Liga 1 disaksikan oleh suporter bisa terealisasi. Hanya saja, dia berharap ketika nantinya diizinkan, suporter bisa mentaati setiap aturan yang sudah dibuat.

"Semoga semua orang bisa mentaati itu. Pembatasan ini bukan untuk membatasi orang berkreasi. Tapi untuk menjaga kesehatan masing-masing. Karena pandemi masih ada, masih mengintai jadi harusnya menyadari bahwa sekarang sepak bola dibatasi tujuannya bukan untuk membatasi ruang gerak kami. Semoga setelah ditonton sama suporter sepak bola Indonesia tambah bergairah," ujarnya.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved