Persib Bandung
Hadapi Rival Macan Kemayoran, Bobotoh Geulis Ini Minta Persib Bandung Pasang Target Realistis
Persib Bandung akan menjalani delapan laga selama enam pekan, dan seri ketiga lanjutan BRI Liga 1 Tahun 2021.
Penulis: Cipta Permana | Editor: Siti Fatimah
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Persib Bandung akan menjalani delapan laga selama enam pekan, dan seri ketiga lanjutan BRI Liga 1 Tahun 2021.
Pertandingan pembuka, pasukan Maung Bandung akan menghadapi rival, yaitu tim Macan Kemayoran (Persija Jakarta) pada 20 November, kemudian empat hari berikutnya, Laskar Rencong (Persiraja Banda Aceh) pada 24/11/2021.
Hanya berselang empat hari, Persib kembali ditunggu oleh tim berat lainnya, yaitu pasukan Singo Edan (Arema FC), 28/11/2021, Selanjutnya, Laskar Sape Kerap (Madura United), 4/12/2021, dilanjutkan tim Bajul Ijo (Persebaya Surabaya).
Baca juga: Duel Persib Vs Persija, Bobotoh Geulis Ini Ingatkan Tim Maung Waspadai Serangan Balik Persija
Dan tiga laga terakhir lainnya, menghadapi tim Macan Putih (Persik Kediri), lalu, tim Pendekar Cisadane (Persita Tangerang), serta di laga pamungkas, menghadapi Serdadu Tridatu (Bali United).
Bobotoh Geulis asal Antapani, Kota Bandung, Tiwi Kasavela menilai, melihat jadwal Persib Bandung di seri ketiga yang telah di rilis PT. LIB, laga-laga berat akan dijalani oleh Febri Hariyadi dan kawan-kawan dalam upaya mempertahankan posisi di papan atas.
Maka, Ia berharap agar jajaran pelatih membuat target realistis, dalam menjalani delapan laga tersebut.
"Kalau lihat jadwal sih, Persib engga bisa terlalu berharap sapu bersih kemenangan seperti apa yang mereka raih di seri kedua, karena lawan di seri ketiga bisa di bilang tim papan atas semua. Jadi Coach Robert Rene harus cari strategi yang realistis, lawan tim mana yang harus menang, mana yang cukup imbang, soalnya kalau dipaksakan, kondisi semua para pemain bisa cedera, bisa-bisa banyak yang absen," ujarnya saat dihubungi melalui pesan singkat WhatsApp, Senin (15/11/2021).
Baca juga: Jelang Duel Persib Vs Persija, Polisi Berjaga Dipintu-pintu Masuk Kota Solo, Cegah Kejadian Ini
Target realistis itu pun, lanjutnya, mengingat kondisi pemain, tidak sepenuhnya ada dalam pengawasan tim.
Namun ada beberapa pemain yang mengikuti timnas, sehingga dibutuhkan adaptasi kembali, saat pulang dari timnas dan bermain lagi di klub.
"Kita sering lihat ya, beberapa pemain yang di klubnya bagus, terus di panggil ke timnas, tapi anehnya, kadang di timnas mereka main bagus, tapi pas pulang ke klub kalau engga cedera, ya mainnya kaya mesin diesel harus adaptasi lagi beberapa pertandingan baru bisa balik lagi ke top peformanya. Jelas ini merugikan klubnya, apalagi seperti Persib yang akan melawan tim-tim besar nanti," ucapnya.
Ia pun berharap, agar para pemain yang berada di Timnas dapat menjaga kondisinya, sehingga pas kembali ke klub, minimal tidak cedera.
"Intinya, gimana caranya pemain di Timnas, pas pulang engga cedera, dan bisa nyetel lagi sama temen-temennya di klub," katanya.