100 Hari Lebih Kematian Hendra Masih Misteri, Tukang Cilok di Indramayu Itu Tewas Mengenaskan
Sudah 108 hari kasus kematian Hendra, warga Desa Jangga, Kecamatan Losarang, Kabupaten Indramayu belum juga terungkap. Kematiannya yang janggal
Penulis: Handhika Rahman | Editor: Darajat Arianto
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman
TRIBUNJABAR.ID, INDRAMAYU - Sudah 108 hari kasus kematian Hendra, warga Desa Jangga, Kecamatan Losarang, Kabupaten Indramayu belum juga terungkap.
Kematiannya yang janggal membuat warga penasaran siapa pembunuh yang dengan kejam menghilangkan nyawa penjual cilok keliling tersebut.
Jenazah Hendra, sebelumnya ditemukan dalam kondisi mengerikan di areal pesawahan di Desa Krimun, Kecamatan Losarang dalam kondisi tanpa busana pada 27 Juli 2021.
Kepalanya juga pecah dan kaki kirinya patah dan menumpang pada kaki sebelah kanan, pada tubuhnya juga terdapat banyak luka-luka.
Karang Taruna 'Guntur' Desa Jangga, Riski Agung Prolistiana mengatakan, kematian Hendra yang sadis sangat disesalkan warga, termasuk para pemuda.
Setelah menggelar pengajian seratus hari untuk almarhum, para pemuda karang taruna sepakat untuk menggandeng pengacara demi terungkapnya kasus tersebut.
"Kita juga bergabung dengan tokoh agama dan tokoh masyarakat, kita bersinergi bareng dan akan menggandeng lembaga bantuan hukum (LBH)," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Jumat (12/11/2021).
Riski Agung Prolistiana mengatakan, upaya maksimal akan pihaknya lakukan demi terungkapnya misteri kematian Hendra.
"Hendra itu orangnya baik, dia hanya penjual keliling, jualan cilok, tapi kok endingnya bisa dibunuh sekeji itu, separah itu kondisinya," ucap dia.
Diberitakan sebelumnya, warga di Desa Krimun, Kecamatan Losarang, Kabupaten Indramayu digegerkan dengan penemuan mayat laki-laki tanpa busana, Selasa (27/7/2021).
Mayat tersebut oleh warga ditemukan di jalan pinggir pesawahan.
Namun, yang membuat warga terkejut adalah ketika melihat kondisi tubuh korban yang kepalanya pecah.
Kapolsek Losarang, Kompol Mashudi mengatakan, saat melakukan olah tempat kejadian (TKP), polisi juga menemukan benda-benda mencurigakan.
Yakni, berupa plastik bekas minuman keras jenis ciu, botol arak, dan sebuah gelas seperti habis digelar pesta miras.
"Barang bukti sudah kami kumpulkan. Jenazah sudah dibawa ke RS Bhayangkara untuk dilakukan pemeriksaan oleh tim medis," ujarnya pada Kamis (27/7/2021) lalu. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/diskusi-pembunuhan-tk-cilok_.jpg)