Banjir Isi Ulang di Bandung, Setiap Surut Warga Bersihkan Rumah dan Fasilitas Umum Dari Lumpur

warga sibuk membersihkan rumah, jalan, gorong-gorong, dari lumpur sisa banjir yang terjadi malam tadi. 

Penulis: Lutfi Ahmad Mauludin | Editor: Siti Fatimah
Warga membersihkan sisa lumpur akibat banjir di Kabupaten Bandung 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG- Hampir dua minggu banjir isi ulang di Dayeuhkolot dan Baleendah Kabupaten Bandung, akibat luapan Sungai Citarum terjadi.

Kini di Kampung Bojongasih Dayeuhkolot, banjir sudah surut, warga sibuk membersihkan rumah, jalan, gorong-gorong, dari lumpur sisa banjir yang terjadi malam tadi. 

Sedangkan di Baleendah sebagian warga ada yang membersihkan rumah dan fasilitas umum seperti di dayeuhkolot, tapi sebagian masih ada yang terendam banjir.

Baca juga: Banjir Bandang di Kabupaten Bandung, 100 KK Terdampak, 3 Rumah Rusak Berat dan 2 Rumah Rusak Ringan

Menurut seorang warga setempat, Epon (56), setelah hujan besar di daerah dayeuhkolot dan Bandungraya, malam tadi kampungnya kembali terendam banjir.

"Malam kembali banjir, tadi pagi kembali surut," ujar Epon, saat ditemui ketika membersihkan jalan depan rumahnya, Kamis (11/11/2021).

Saat ditanya tadi malam tinggi air yang merendam kampungnya mencapai berapacentimeter, Epon munujukkan, tembok rumahnya yang terdapat bekas air banjir.

Baca juga: Warga Dengar Suara Seperti Petir Sebelum Banjir Bandang Terjang Desa Panyadap Kabupaten Bandung

Terlihat tingginya sekitar 120 centimeter. 

"Segitu airnya, jadi cukup tinggi karena di sini bisa dibilang titik terendah dan pagi surut lagi. Jadi airnya naik turun, isi ulang," kata Epon.

Epon mengatakan, ia dan keluarganya lebih memilih bertahan di rumah saat banjir tiba karena memiliki lantai dua.

"Kalau yang rumahnya tak miliki lantai dua, memang ada yang mengungsi, ada yang ke rumah sodaranya atau ke pengungsian," kata Epon.

Epon memaparkan, setiap kali surut banjir pasti menyisakan lumpur, meski setiap hari banjir terjadi sore atau malam dan pagi atau siang surut tetap saat surut pastim bersih-bersih.

Baca juga: Tanggul Sungai Cisunggalah Jebol, Kampung Pengkolan di Kabupaten Bandung Terancam Banjir

"Ya pokonya kalau surut banjir pasti nyisakan lumpur, sekarang dibersihkan kadan sore dan malam banjir lagi. Besoknya surut berihkan lagi," kata Epon.

Menurut Epon, hal tersebut dilakukan warga meski lelah karena harus setiap hari membersihkan lumpur dari rumah dan fasilitas umum.

"Lumpurnya tebel, kalau gak dibersihkan setiap surut, akan numpuk, jalan juga susah," ujarnya.

Tentu, kata Epon, warga kampungnya berharap tak ada lagi banjir karena menyulitkan warga saat beraktifitas.

"Ya harapannya mah normal kaya daerah lain, tak ada lagi banjir," ucapnya.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved