Tak Ada Tanda Kekerasan, Wanita di Kulon Progo Ditemukan di Dalam Sumur, Tercium Bau Busuk

Keberadaan seorang wanita yang sebelumnya dikabarkan hilang, akhirnya ditemukan.

Editor: Giri
Basarnas Yogyakarta dan PMI mengevakuasi korban kecemplung sumur di Pedukuhan Sapon, Kalurahan Sidorejo, Kapanewon Lendah, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.(DOKUMENTASI POLRES KP via kompas.com) 

TRIBUNJABAR.ID, KULON PROGO - Keberadaan seorang wanita yang sebelumnya dikabarkan hilang, akhirnya ditemukan.

Dia ditemukan tak bernyawa di dalam sumur di pekarangan rumah di Pedukuhan Sapon, Kalurahan Sidorejo, Kapanewon Lendah, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Dia adalah Supartiati (31).

Tim SAR dari Basarnas Yogyakarta dan PMI Kulon Progo mengevakuasi Supartiati dari sumur sedalam sekitar 10 meter.

“Warga menemukan korban meninggal dunia sekitar pukul 09.00 WIB di dalam sumur,” kata Kasubag Humas Polres Kulon Progo, Iptu I Nengah Jeffry Prana Widyana, melalui pesan singkat, Rabu (10/11/2021).

Penemuan Supartiati berawal dari kerabat yang mencium bau busuk dari arah sumur yang jaraknya sekitar 15 meter.

Ia memeriksa sumur dan memastikan ada sosok jenazah orang sudah mengapung di dalamnya.

Informasi temuan jenazah mengalir ke kerabat lain.

Mereka melaporkan temuan ke polisi.

Polisi tiba bersama tim evakuasi dari Basarnas Yogyakarta dan PMI Kulon Progo.

Supartiati beralamat di Srandakan, Bantul.

Dalam kunjungan ke rumah orang tuanya di Lendah, ia dan suaminya tinggal sebentar.

Namun, Supartiati sendirian meninggalkan rumah itu pada Senin (8/11/2021) pukul 02.00 WIB.

Polisi mengolah TKP dan mengumpulkan keterangan banyak saksi, terutama kerabat korban.  

Polisi mendapati sejumlah informasi, termasuk di antaranya adalah IRT ini memiliki riwayat sindrom postpartum post – traumatic stress disorder atau lebih dikenal sebagai baby blues.

Korban ini ditemukan di dasar sumur yang sudah tidak digunakan sejak masuknya sambungan PDAM.

Setelah dievakuasi, jenazah lantas dilarikan ke RSUD Wates.

Keluarga memastikan bahwa benar perempuan itu Supartiati.

Polisi dan tim medis yang memeriksa jenazah tidak menemukan adanya tanda-tanda kekerasan.

“Pihak keluarga menolak autopsi dan menerima kejadian itu sebagai musibah sehingga keluarga menghendaki cukup pemeriksaan luar saja,” kata Jeffry.

Kepala Kantor Basarnas Yogyakarta, L. Wahyu Efendi, mengungkapkan, regu penyelamat tiba dengan peralatan vertical rescue untuk mengevakuasi korban.

“Korban di kedalaman 8 meter. Tim SAR gabungan dapat mengevakuasi korban dari dalam sumur, dalam keadaan meninggal dan di bawa PMI Kulon Progo untuk dibawa ke RSUD Wates,” kata Wahyu melalui keterangan rilisnya. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Berawal dari Bau Busuk, IRT yang Hilang Akhirnya Ditemukan Tewas Dalam Sumur", Klik untuk baca: https://regional.kompas.com/read/2021/11/10/220647278/berawal-dari-bau-busuk-irt-yang-hilang-akhirnya-ditemukan-tewas-dalam-sumur?page=all#page2.

Sumber: Kompas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved