PT Papandayan Cocoa Industries di Dayehkolot Sudah Sering Kebakaran, Tadi Sore Kembali Terbakar

Kebakaran pabrik coklat PT Papandayan Cocoa Industries di Kecamatan Dayeuhkolot Kabupaten Bandung pada Senin (8/11/2021) bukan yang pertama.

Penulis: Lutfi Ahmad Mauludin | Editor: Mega Nugraha
Tribun Jabar / Lutfi Ahmad
Kebakaran pabrik coklat PT Papandayan Cocoa Industries di Jalan Mochamad Toha Bandung, Senin (8/11/2021) 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Lutfi Ahmad Mauludin

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG- Kebakaran pabrik coklat PT Papandayan Cocoa Industries di Kecamatan Dayeuhkolot Kabupaten Bandung pada Senin (8/11/2021) bukan yang pertama.

"Informasinya memang tidak hanya sekali ini saja yang diterima," ujar Kabid pemadaman dan penyelamatan Dinas Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Bandung, Ating Rochyadi, setelah melakukan pemadaman api di pabrik coklat, Jalan Mochamad Toha, Senin (8/11/2021) malam.

Ating menyebut informasi yang dia terima, kebakaran di pabrik coklat itu sudah sudah 6 kali terjadi.

"Saya menjabat baru dua tahun, saya tahu baru dua kali (kejadian kebakaran), mungkin saja sebelumnya ada," kata Ating.

Baca juga: Kebakaran di Pabrik Cokelat di Dayeuhkolot Bandung, Api Baru Padam Setelah Petugas Kerja Lima Jam

Dia tidak memungkiri ada faktor kelalaian di balik kebakaran tersebut. Apalagi, pabrik coklat itu bukan sekali ini saja mengalami hal yang sama.

"Tapi sulit siprediksi, tapi kalau sudah berkali-kali, artinya bisa saja human eror," ucap dia.

Menurut Ating, terkait standar alat, bukan kewenangannya, nanti ada bidangnya.

"Pencegahan yang melakukan inpeksi ke pabrik ini, saya kira rekom-rekomnya sudah ada, inspeksi juga sudah dilakukan oleh Damkar," tuturnya.

Ating menjelaskan, untuk kerugian akibat kebakaran tersebut, sangat sulit ditafsirkan karena pihaknya juga belum bisa memprediksi.

"Nanti lah, itu sama ahlinya karena ini bukan menyangkut hanya bangunan. tapi ada panel listrik seperti trafo yang terbakar, ini alat penggerak atau pendorong untuk power pabrik ini," ucapnya.

Buruh Panik

Buruh pabrik coklat PT Papandayan Cocoa Industries panik saat kebakaran terjadi di pabrik di Jalan Mochamad Toha itu pada Senin (8/11/2021).

Baca juga: Berawal dari Ponsel Meledak, Bangunan Indekos di Bekasi Hangus Terbakar

Kapolsek Dayeuhkolot, Kompol Tedi Rusman, mengatakan, kebakaran pabrik coklat terjadi sekira pukul 15.30 WIB. Saat itu, karyawan sudah melakukan upaya pemadaman.

"Namun karena apinya membesar, lalu dilakukan bantuan oleh Damkar," ujar Tedi, saat ditemui di depan pabrik yang terbakar tersebut.

Tedi mengatakan, ada delapan unit mobil pemadam kebakaran yang diturunkan. 

"Saat kejadian karyawan sedang bekerja karena itu jam kerja. Ya jelas kepanikan ada tapi walau demikian tidak ada korban jiwa," kata Tedi.

Tedi mengatakan, pabrik yang terbakar merupakan pabrik pengolahan coklat hingga setengah jadi.

"Adapun yang terbakarnya di bagian panel produksi, yang ada di belakang pabrik coklat," katanya.

Baca juga: Kebakaran Pabrik Coklat di Bandung, Asap Hitam Pekat Bikin Gelap Jalan Mochamad Toha

Sedangkan adanya ambulan, kata Tedi untuk mengantisipasi adanya hal hal yang tidak diinginkan.

"Dugaan sementara secara pasti saya juga belum bisa memastikan penyebab terjadinya kebakaran ini, tetapi api berawal dari ruang panel (listrik)," ucapnya.

Asap Hitam Pekat Bikin Gelap

Asap pekat menyelimuti Jalan Mochamad Toha, Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Senin (8/11/2021) sore saat kebakaran melanda PT Papandayan Cocoa Industries (PCI).

Kondisi menyeramkan itu sempat membuat kaget dan panik para pekerja dan warga di sekitar lokasi kebakaran pabrik coklat.

Asap dari kebakaran pabrik coklat tersebut, terlihat membumbung tinggi. Jalan Mochamad Toha, tepat berada di depan pabrik tersebut, sempat gelap terselimuti asap.

Namun, di luar pabrik tersebut tak terlihat langsung api yang mebakar pabrik di Bandung tersebut, hanya terlihat kepulan asap hitam yang pekat.

Salah satu warga yang berjualan tepat di sebrang pabrik coklat yang terbakar, Tati (38), mengaku sangat kaget dengan adanya kepulan asap di jalan.

"Ternyata itu dari kebakaran pabrik di sebrang, tadi terjadinya sekitar jam empat," ujar Tati, saat ditemui ditempat berjualannya.

Tati mengatakan, adanya kepulan asap tersebut, membuat pandangannya terhalang.

"Jadi kaya yang gelap gitu, dan udaranya pengap, saya aja gak kuat tadi mah," katanya.

Namun seiring berjalannya waktu, petugas pemadam kebakaran memadamkan api, kepulan asam berangsur menyurut menjelang petang.

"Pas asap sangat banyak itu tadi pegawai juga berhamburan ke luar, tentu saya juga kaget, namun kata pegawai langsung dipulangkan," tuturnya.

Jalan saat itu, kata Tati, macet karena diselimuti asap.

"Selain itu karyawannya kan pada keluar, dan yang lewat juga pada ngeliat," katanya.

Warga lainnya, Cecep (52) menyebutkan, kebakaran terjadi sekitar 15.30 WIB dan asapnya juga kecil.

"Awalnya mah kecil, tapi gak lama asapnya jadi besar," kata Cecep.

Cecep juga membenarkan, Jalan Mochamad Toha, yang tepat ada di depan pabrik tersebut sempat gelap terselimuti asap.

"Iya tadi sempat gelap banget, sampe ke jalan," ucapnya.

Asap yang menyelimuti jalan tersebut berangsung berkurang, hingga sekitar pukul  17.05, jalanan kembali normal.

Turunkan 8 Kendaraan Pemadam

Kabid pemadaman dan penyelamatan Dinas Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Bandung, Ating Rohcyadi, membenarkan adanya kebakaran tersebut.

"Bukan PT Ceres yang terbakar, tapi yang sampingnya, tim pemadam kebakaran sudah meluncur dan berada di lokasi," ujar Ating, saat dihubungi melalui sambungan telepon.

Ating mengatakan, armada pemadam kebakaran yang telah diturunkan, mwrupakan armada dari Pos Ciparay, Pos Baleendah, dan Pos Soreang.

"Total 8 unit armada yang diturunkan," kata Ating.

Ating mengaku, pihaknya menerima laporan kebakaran tersebut sekitar pukul 16.00 WIB.

"Sekarang masish proses penanganan, masih pemadaman belum pendinginan," ucapnya.

Dari video yang beredar, tampak asap hitam membumbung tinggi. Berpadu dengan langit yang mendung.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved