Apa Itu Pil Merck dan Pfizer? Disebut-sebut Sebagai Obat Covid-19 Pertama yang Akan Dipasarkan
Setelah berbulan-bulan melakukan penelitian, Merck dan Pfizer akhirnya mengatakan mereka telah mencapai hasil uji coba yang memuaskan
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Pengentasan Corona virus atau Covid-19 terus dilakukan banyak pihak di dunia. Salah satu yang masih terus dilakukan adalah menciptkan obat Covid-19 yang benar-benar mampu mengatasi penyakit ini.
Meski sudah beberapa kali ada obat Covid-19, namun belum bisa dipasarkan atau dimanfaatkan oleh masyarakat dengan cara mudah layaknya obat-obatan umum lain yang dijual di apotek atau toko obat.
Kini disebut-sebut ada pil obat Covid-19 yang siap di pasarkan dan sudah melalui serangkaian uji coba.
Baca juga: Jadwal Vaksinasi Covid-19 di Cirebon, Ada di RSD Gunung Jati Mulai pagi Ini
Dikutip dari Tribunbogor, pil obat Covid-19 pertama yang bisa diminum memiliki hasil uji coba memuaskan dan akan segera dipasarkan.
Pil molnupiravir buatan raksasa farmasi Amerika Serikat (AS) Merck dan obat paxlovid racikan Pfizer sama-sama diklaim mengurangi risiko rawat inap atau kematian, dengan efektivitas tinggi.
Keduanya adalah pil yang harus langsung diminum setelah gejala pertama Covid-19 muncul, untuk menghindari bentuk penyakit yang serius dan rawat inap di rumah sakit.
Baca juga: Bukan Obat Covid-19, Ini Manfaat Sebenarnya Qusthul Hindi, Obat Tradisional Tibet dan Tiongkok
Bentuk pengobatan ini sebenarnya sudah diupayakan sejak awal pandemi Covid-19.
Setelah berbulan-bulan melakukan penelitian, Merck dan Pfizer akhirnya mengatakan mereka telah mencapai hasil uji coba yang memuaskan.
Pada awal Oktober Merck mengatakan, sedang mengajukan persetujuan di AS untuk pil molnupiravir-nya, dan Pfizer mengikutinya pada Jumat (5/11/2021) dengan paxlovid.
Keduanya adalah antivirus yang bekerja dengan mengurangi kemampuan virus bereplikasi, sehingga memperlambat penyebaran penyakit.
Baca juga: Kasus Covid-19 Mulai Bertambah Lagi, Pemkab Klaim Terkendali dan Penanganan Berhasil
Merck dan Pfizer menyatakan, uji klinis menunjukkan reduksi kuat dalam risiko rawat inap.
Relawan yang mengonsumsi molnupiravir risiko rawat inapnya berkurang hingga 50 persen, dan yang meminum paxlovid risiko opname-nya turun hampir 90 persen.
Namun, kedua obat tersebut tak bisa dibandingkan langsung tingkat kemanjurannya, karena protokol penelitian yang berbeda.
Sebuah anti-depresan yang sudah tersedia untuk umum, fluvoxamine, juga menunjukkan hasil bagus dalam mencegah bentuk serius Covid-19, menurut penelitian yang diterbitkan pada Oktober oleh para peneliti Brasil di jurnal Lancet Global Health.
Baca juga: Kasus Covid-19 di Indonesia Terkendali, BRI Predisi Perekonomian akan Pulih di Pertengahan 2022
Kenapa pil obat Covid-19 ini penting?