Voice of Baceprot Mendunia

Video Vokalis Voice of Baceprot Firdda Lafalkan Sajak Sambil Cuci Piring, Diiringi Musik Metal

Vokalis sekaligus gitaris Voice of Baceprot ( VoB), Firdda Kurnia menyatakan kesatuan memerangi virus melalui sebuah sajak.

Penulis: Fidya Alifa Puspafirdausi | Editor: Fidya Alifa Puspafirdausi
YouTube/Voice of Baceprot
Vokalis Voice of Baceprot lafalkan sajak diiringi musik metal sembari mencuci piring 

TRIBUNJABAR.ID - Vokalis sekaligus gitaris Voice of Baceprot ( VoB), Firdda Kurnia menyatakan persatuan memerangi virus melalui sebuah sajak.

Sajak bertajuk Serapah Sampah itu dirilis pada 24 Maret 2020 lalu melalui kanal resmi mereka.

Uniknya, Firdda melafalkan sajak itu sembari melakukan kegiatan di rumah, seperti mencuci piring dan menyapu.

Tidak hanya Firdda, anggota VoB lainnya juga membacakan sajak dari rumah yang terlihat sederhana.

Sajak yang dibacakan santai itu kontras dengan musik metal yang dimainkan sebagai suara latar.

Baca juga: Abah Erza Satia, Sosok di Balik Voice of Baceprot, Band Metal asal Garut yang Bakal Tur Eropa

Grup band Voice of Baceprot Euis Siti Aisyah (drum), Widi Rahmawati (bass), dan Firdda Marsya Kurnia (vokal dan gitar) (kiri ke kanan) di Menara Kompas, Jakarta, Kamis (22/4/2021)
Grup band Voice of Baceprot Euis Siti Aisyah (drum), Widi Rahmawati (bass), dan Firdda Marsya Kurnia (vokal dan gitar) (kiri ke kanan) di Menara Kompas, Jakarta, Kamis (22/4/2021) (KOMPAS.com / KRISTIANTO PURNOMO)

Musik metal berupa instrumen itu adalah lagu dari Serapah Sajak Sampah.

Ini sajak lengkap yang dibacakan anggota Voice of Baceprot.

Baca juga: Ini Voice of Baceprot, Band Metal Hijaber Garut yang Medunia, Mau Tour di Eropa, Dipuji Sandiaga Uno

Virus adalah bahaya laten yang selalu menjadi ancaman paling serius terhadap hegemoni dan keberlangsungan hidup manusia.

Usia virus mungkin setua usia bumi, seuzur umur peradaban dengan segala keserakahan umat manusia sebagai makhluk perusak keseimbangan alam nomer satu.

Sejarah evolusi virus adalah sejarah penderitaan dan kematian yang mengerikan.

Benar ilmu pengetahuan kemudian menjadi cara mansia mengimbangi dan menangkal kebuasannya.

Tapi kerusakan alam liar, kerusakan kemampuan satwa liar sebagai benteng proteksi ketahanan manusia dari gempuran Virus telah merampas terlalu banyak segala hal paling berharga dari kehidupan manusia itu sendiri.

Dan dalam menghadapinya semua memiliki peran dan keyakinan masing-masing. Mau berdebat silahkan, tapi untuk saling sehat menyelamatkan.

Mau berbeda cara juga silahkan, tapi nyawa dan kesempatan hidup jangan dipermainkan apalagi ditumbalkan.

Mari bersinergi, saling berempati, saling mengerti.

Sudah terlampau banyak yang menyumbang kesalahan, terlapau banyak hal yang bisa dijadikan sumber kesalahan, terlampau banyak kesalahan yang ternyata berpulang pada kesalahan kita sendiri-sendiri.

Kita hari ini menghadapi ancaman yang sama, apapun cara yang kita tempuh, semestinya kita punya kesadaran akan tujuan yang sama pula. Saling menjaga saling menyelamatkan.

Tonton videonya di sini

Profil Voice of Baceprot

Inilah Voice of Baceprot (VoB), Band Metal asal Kecamatan Singajaya, Kabupaten Garut.

Uniknya, anggota VoB adalah tiga wanita jebolan Madrasah Tsanawiyah (Mts) Al Baqiyatussolihat Singajaya. Ketiganya juga mengenakan hijab.

Mereka adalah Firdda Kurnia sebagai gitaris dan vokalis, Widi Rahmawati sebagai pemain bass, serta Euis Siti Aisyah sebagai penggebuk drum. 

Kisah pertemuan tiga anggota Voice of Baceprot itu pernah dibagikan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno.

Baca juga: Kisah VOB Band Metal Asal Garut yang Akan Tampil di Jerman dan Tur Eropa, Biasa Ceklis Catatan Mimpi

Saat di sekolah, ketiganya senang memukul-mukul meja layaknya pemain drum dan benyanyi dengan suara keras.

Gara-gara itu ketiganya sering dipanggil guru bimbingan konseling.

Dikutip dari Kompas, pembentukan grup band mereka ada campur tangan dari guru sekaligus pengasuh teater, Erza Satia alias Abah.

Dia berjasa mengenalkan berbagai genre musik dan lagu.

Voice of Baceprot saat ditemui di kawasan Kemang, Jakarta Selatan
Voice of Baceprot saat ditemui di kawasan Kemang, Jakarta Selatan (Kompas.com/Ira Gita)

“Dulu kita ekskul teater waktu kita duduk di Mts kelas 2. Terus kita mencoba drama musikal, tapi kita malah suka dengan musiknya,” tutur Firdda pada Kompas TV, 7 Juni 2017. 

Abah meminjamkan laptop yang berisi kumpulan lagu kesukaannya.

Ternyata ketiganya langsung jatuh cinta dengan musik.

Sebelum terjun ke musik metal, ketiganya justru menggeluti musik-musik yang tengah digandrungi masyarakat.

Firdda, Widi, dan Euis Siti menyukai genre musik yang berbeda-beda.

Firdda menyukai hip hop, Widi menggemari musik funk seperti Red Hot Chili Peppers, dan Siti menikmati Band Metal seperti Lamb of God serta System of Down.

Baca juga: Ini Voice of Baceprot, Band Metal Hijaber Garut yang Medunia, Mau Tour di Eropa, Dipuji Sandiaga Uno

Baceprot artinya apa? 

Baceprot suku kata dalam bahasa Sunda yang artinya banyak bicara, bawel, atau berisik.  

Nama tersebut disematkan pada trio metal ini karena lagu-lagunya yang dikenal "berisik".  

Selain itu, nama itu diberikan karena mereka sering dianggap berisik dan bawel di sekolah lantaran mereka sering melakukan protes. 

"Kalau ada hal yang enggak benar di sekolah, pasti kita protes. Kita juga sering bikin tulisan di mading. Kita disebut anak-anak berisik, makanya dinamakan Voice of Baceprot,” ujar Firdda

Karena itu, VoB menjadi salah satu grup Band Metal Tanah Air yang lantang menyuarakan isu sosial. 

Beberapa lagu kritik sosial itu antara lain "School of Revolution", "Kentut RUUP", hingga "Perempuan yang Merdeka Seutuhnya".

Voice of Baceprot (VOB) band metal asal Garut
Voice of Baceprot (VOB) band metal asal Garut (dok VOB)

Penolakan orangtua

Upaya mereka dalam bermusik tidak selalu berjalan mulus. Mereka sempat mendapat penolakan dari orang tua. 

Apalagi musik yang mereka bawakan terlalu keras, sehingga oleh keluarga takut dianggap buruk oleh tetangga. 

"Teteh (kakak) pernah menelepon sama Abah Erza sambil marah-marah. Aku kan sering pulang sore buat latihan setiap hari. Malu sama tetangga kan cewek,” ujar Euis Siti Aisyah. 

Bahkan Siti sempat dikunci di kamar mandi agar tidak bisa berangkat latihan, namun akhirnya bisa kabur. 

Mereka menjadi terkenal setelah menampilkan cover lagu milik Rage Against The Machine tahun 2015 hingga Slipknot di kanal Youtube.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved