Liga 1 2021

Dikalahkan Persib, Iwan Setiawan Kecewa dan Hilang Fokus, sampai Telat Jawab Pertanyaan Media

Pelatih Persela, Iwan Setiawan, mengakui, kelengahan menjadi faktor penyebab kekalahan Laskar Joko Tingkir dari Maung Bandung.

Editor: Hermawan Aksan
TRIBUN KALTIM/ANJAS PRATAMA
Pelatih Persela Lamongan, Iwan Setiawan, mengaku kecewa dan hilang fokus karena kekalahan dari Persib Bandung. 

TRIBUNJABAR.ID - Tekad Persela Lamongan untuk memberikan kekalahan pertama bagi Persib Bandung di Liga 1 2021/2022 gagal total.

Laskar Joko Tingkir takluk dengan skor 1-3 pada laga pekan ke-11 yang berlangsung di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Kamis (4/11/2021).

Tiga gol Persib dicetak Geoffrey Castillion (5'), Erwin Ramdani (20'), dan Mohammed Rashid (32').

Persela hanya mampu membalas satu gol melalui Malik Risaldi (21').

Meski kalah, Persela sebenarnya tampil cukup baik.

Baca juga: Pemain Persib yang Juga Tentara Ini Sekali Menjadi Starter Langsung Cetak Gol, Pernah Main di PSMS

Menerapkan gaya bermain menyerang sejak awal laga, mereka bisa membuat lini pertahanan Persib kerepotan hingga mendapatkan beberapa peluang berbahaya.

Birrul Walidain dkk pun menerapkan pressing tinggi yang sebenarnya menyulitkan Persib untuk melakukan build-up serangan dari lini belakang.

Bahkan, di 20 menit awal, Persela bisa mengontrol permainan.

Namun, Persela lengah karena keasyikan menyerang.

Hal itulah yang kemudian dimanfaatkan Persib untuk mencuri dua gol cepat dan membuat lawan kesulitan untuk bangkit.

Ekspresi para pemain Persib Bandung setelah mengalahkan Persela Lamongan. Maung Bandung sukses menyapu bersih Seri Kedua Liga 1 2021 dengan kemenangan.
Ekspresi para pemain Persib Bandung setelah mengalahkan Persela Lamongan. Maung Bandung sukses menyapu bersih Seri Kedua Liga 1 2021 dengan kemenangan. (Tribunnews/Muhammad Nursina)
 

Pelatih Persela, Iwan Setiawan, mengakui, kelengahan menjadi faktor penyebab kekalahan Laskar Joko Tingkir dari Maung Bandung.

Menurut Iwan, gol cepat Persib malah menyulitkan Persela untuk bangkit mengatasi ketertinggalan.

"Selamat untuk Persib karena bisa meraih tiga poin di pertandingan hari ini. Jujur saja kami lengah hingga kecolongan lewat gol cepatnya Persib," kata Iwan seusai laga.

"Kami sudah berusaha untuk bisa mengejar, tetapi karena sudah terjadi gol yang begitu cepat, ya akhirnya agak sulit untuk kami bangkit. Ini menjadi pelajaran buat kami," ucap dia.

Iwan melanjutkan, hasil pertandingan menghadapi Persib membuatnya sangat kecewa hingga ia hilang fokus.

Baca juga: Lima Kali Menang Beruntun, Bek Garang Persib Belum Merasa Puas, Ingin Lebih Bagus Lagi

Dalam sesi konferensi pers seusai laga, Iwan bahkan meminta maaf kepada awak media karena tidak bisa menjawab pertanyaan wartawan dengan tepat menyoal hasil pertandingan melawan Persib.

"Jujur saja saya kurang fokus malam ini karena jujur aja saya dalam kondisi yang agak sedikit kecewa," kata Iwan.

"Maaf bila jawaban-jawaban saya tadi kurang berkenan bagi rekan media karena saya kurang fokus."

"Jadi, ada sesuatu yang tidak saya sampaikan di sini," ucap Iwan.

Senada dengan Iwan, Andri Muliadi pun mengungkapkan bahwa penyebab kekalahan Persela dari Persib adalah kelengahan hingga harus kecolongan dengan gol cepat lawan.

Bek Persela itu mengatakan, dalam pertandingan para pemain sudah berupaya keras untuk bisa mengejar defisit gol dari Persib.

Akan tetapi, hasil yang didapatkan memang belum sesuai harapan.

Mantan pemain Persebaya Surabaya itu berharap, Laskar Joko Tingkir bisa menunjukkan performa yang lebih baik lagi.

"Untuk pertandingan malam ini, ya, mungkin sama seperti coach Iwan sampaikan. Mungkin kami di babak pertama ada lengah dan bisa kecolongan," tutur Andri.

"Kami agak sulit untuk membalikkan keadaan. Kami semua sudah berjuang semaksimal mungkin, cuma inilah sepak bola, ya mungkin ke depannya bisa lebih baik lagi," kata dia.

Di kubu Persib, pelatih Robert Alberts mengaku senang dengan pencapaian yang ditorehkan anak asuhnya.

Meski begitu, Robert juga memuji performa Persela yang menurutnya bisa menyulitkan Persib walau tidak diperkuat dua pemain asing Ivan Carlos dan Jabar Sharza karena cedera.

Walau mengandalkan para pemain muda di laga melawan Persib, Persela tampil berani dengan langsung menerapkan permainan terbuka sejak awal laga.

 

Laskar Joko Tingkir, kata Robert, tampil agresif dengan menerapkan high pressing yang membuat Persib kesulitan membangun serangan dari lini belakang.

"Tentunya Persela tampil tanpa dua pemain asing yang berpengaruh terhadap permainannya dalam menyerang. Tapi, mereka juga memiliki banyak pemain muda bertalenta yang memainkan sepak bola dengan baik," kata Robert.

Gaya main agresif dengah pressing tinggi hingga sepertiga serangan akhir yang diterapkan Persela memang membuat poros belakang Persib ketar-ketir.

Akan tetapi, gaya main tersebut sangat berisiko. Apalagi, bila para pemain terlambat dalam melakukan transisi menyerang ke bertahan.

Itulah yang terjadi saat Persib mampu mencetak gol cepat saat laga baru berjalan enam menit walau di bawah tekanan intens sang lawan.

Gol Geoffrey Castillion itu tercipta melalui proses serangan balik cepat.

Celakanya, para pemain Persela terlambat melakukan transisi sehingga Persib bisa memanfaatkan celah kosong di pertahanan lawan untuk mencetak gol.

"Namun, dengan pendekatan permainan mereka, masih ada banyak celah dan terbukti ketika kami mulai menyerang, mereka bertahan dengan jumlah pemain yang sedikit," ungkap Robert.

Meski begitu, Persib pun bukannya tanpa cela. Menurut Alberts, para pemain sempat hilang fokus saat unggul dua gol.

Akibatnya, dalam tempo kurang dari dua menit setelah gol kedua Persib lahir, Persela bisa memperkecil kedudukan menjadi 2-1.

Beruntung Persib cepat mengatasi kesalahan tersebut hingga tak memberi kesempatan bagi lawan untuk kembali mencetak gol.

Maung Bandung bahkan bisa menambah gol untuk memperlebar keunggulan menjadi 3-1.

"Bagus kami bisa memimpin 2-0 dengan cepat meski setelahnya cepat diperkecil menjadi 2-1. Itu adalah pelajaran besar bagi kami untuk langsung fokus, itu yang akan kami diskusikan di dalam tim," tegas Alberts.

Alberts melanjutkan, ia sempat menginstruksikan anak asuhnya untuk menambah gol pada babak kedua.

Akan tetapi, Persib tidak bisa menambah gol setelah turun minum, meski sejumlah peluang berhasil didapatkan.

Pelatih asal Belanda itu tidak terlalu kecewa karena timnya gagal menambah gol.

Menurutnya, Wander Luiz dkk mulai menurun pada paruh kedua sehingga tidak cukup fokus dalam memanfaatkan peluang menjadi gol.

"Padahal, kami punya kans bagus untuk mencetak empat sampai lima gol di babak kedua. Tetapi, pemain tidak cukup fokus untuk memanfaatkanya," tutur Alberts.

"Namun, saya juga tidak mengeluhkan soal itu karena pemain merasa kelelahan baik kaki maupun mentalnya. Kalian bisa melihatnya, itu berdampak pada permainan ketika mereka merasa kelelahan apalagi bermain di sistem bubble," imbuh dia.

Tiga poin atas Persela tak hanya membuat Persib berhasil menyapu bersih lima laga di Seri II dengan kemenangan.

Maung Bandung pun sukses memperpanjang rekor tak terkalahkan dalam 11 laga di kompetisi musim ini. (*)

Sumber: Kompas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved