Persib Bandung

BERITA PERSIB SORE: Ini Ternyata Rahasia Sukses Robert Alberts di Seri Kedua, Ada Faktor Kejujuran

Pelatih Persib, Robert Alberts, mengungkapkan, buruknya performa para pemain di seri pertema disebabkan waktu persiapan yang tak ideal.

Penulis: Ferdyan Adhy Nugraha | Editor: Hermawan Aksan
Tribunnews.com/Muhammad Nursina
Pemain Persib Bandung merayakan gol ke gawang Persela Lamongan dalam pekan 11 BRI Liga 1 2022-2022 di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Kamis (4/11/2021) malam. Persib menang 3-1. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ferdyan Adhy Nugraha

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Persib Bandung berhasil menyapu bersih lima laga seri kedua Liga 1 2021/2022 dengan kemenangan.

Padahal, Maung Bandung sempat merasakan tekanan berat pada saat memasuki seri kedua Liga 1 2021/2022.

Ketika itu, pasukan Robert Alberts meraih hasil buruk di seri pertama dengan hanya mampu meraih dua kemenangan dan empat kali hasil imbang.

Lalu tekanan dari bobotoh pun memuncak ketika Persib bakal melakoni laga pertama di seri kedua menghadapi Bhayangkara FC.

Baca juga: Aduh Persib Terancam Kehilangan Rashid di Seri Ketiga Liga 1 2021/2022, Ini Alasannya

Bahkan saat itu, bobotoh melakukan aksi unjuk rasa menuntut perbaikan yang satu di antaranya meminta pelatih Robert Alberts untuk mengundurkan diri.

Namun, Persib akhirnya mampu melewati semua tekanan itu dengan sangat gemilang.

Febri Hariyadi dan kawan-kawan sukses menyapu bersih kemenangan selama seri kedua berlangsung.

Pelatih Persib, Robert Alberts, mengungkapkan, buruknya performa para pemain di seri pertema disebabkan waktu persiapan yang tak ideal.

Ketika kompetisi Liga 1 dinyatakan bakal mulai berputar lagi, Kota Bandung khususnya sedang dalam masa Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Pemain Persib Bandung, Geoffrey Castillion menendang bola dan mencetak gol pertama ke gawang Persela Lamongan dalam pekan 11 BRI Liga 1 2022-2022 di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Kamis (4/11/2021) malam. unggul di babak pertama dengan skor 1-3.
Pemain Persib Bandung, Geoffrey Castillion menendang bola dan mencetak gol pertama ke gawang Persela Lamongan dalam pekan 11 BRI Liga 1 2022-2022 di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Kamis (4/11/2021) malam. unggul di babak pertama dengan skor 1-3. (Tribunnews.com/Muhammad Nursina)

"Kami saat itu tidak mempunyai lapangan untuk latihan. Persib tidak bisa berlatih, sedangkan beberapa tim lainnya mempunyai kesempatan untuk melakukan persiapannya. Mungkin kami baru mulai berlatih bersama dua pekan sebelum musim dimulai," ujar Robert, Kamis (4/11/2021).

Menurut pelatih asal Belanda itu, waktu dua pekan untuk memulai liga sebenarnya tidak ideal sama sekali.

Apalagi para pemain sudah tidak bermain di kompetisi resmi selama kurun waktu 1,5 tahun.

"Melihat kondisi kami tidak melakukan pramusim dan ada beberapa pemain baru masuk ke dalam tim, yang mana belum bermain bersama satu sama lain, ditambah dalam format bubble yang tidak memainkan laga home and away," katanya.

Selain itu, di awal-awal kompetisi, Persib mengalami masalah khususnya di lini depan.

Baca juga: Bhayangkara FC Siap Lengserkan Persib dari Puncak Klasemen, Pelatih PSM: Kami Punya Pemain Bagus

Wander Luiz, Geoffrey Castillion, dan Ezra Walian, yang diharapkan menjadi mesin gol Persib, ternyata memiliki permasalahan masing-masing.

"Ketika kami memulai, dua striker utama kami juga belum siap sepenuhnya karena cedera dialami striker asal Brasil kami (Wander Luiz) di Piala Menpora dan lama tidak berlatih."

"Lalu striker asal Belanda (Geoffrey Castillion) menyusul tiba dari Belanda karena ada keperluan pribadi."

"Jadi kami melakukan persiapan tanpa striker yang sesungguhnya," ucapnya.

Oleh sebab itu, Robert menegaskan bahwa seri pertama bagi Persib adalah ajang pramusim.

Enam pertandingan pertama merupakan ajang bagi pemain untuk mengembalikan kondisi setelah tak bermain serta membangun kekompakan.

"Jadi itu bisa dengan jelas menunjukkan enam laga awal adalah waktu membentuk fondasi di dalam tim, membentuk tim yang solid."

"Fondasi sudah terbentuk dan setelah itu striker kami juga sudah kembali dari cedera dan dalam kondisi bugar," katanya.

Setelah melewati seri satu yang lumayan berat, pemain sudah mempelajari dan mengetahui apa yang harus dilakukan di seri kedua.

Kondisi pemain pun jauh lebih baik dan siap untuk menghadapi seri kedua.

"Itu perbedaan antara series pertama dan kedua, kami memanfaatkannya sebagai pramusim dan tahu apa yang harus dilakukan."

"Melihat hasil yang didapat, kami tidak terkejut karena kami bekerja dengan itu dan sudah merencanakan itu," ucapnya.

Di luar faktor teknis, Robert pun berusaha untuk meningkatkan chemistry antarpemain.

Hal itu, lanjut dia, membutuhkan waktu yang tidak sebentar sehingga harus menunggu hingga seri kedua.

"Jadi butuh waktu tertentu untuk membuat pemain saling mengenal satu sama lain, baik itu di dalam maupun luar lapangan," ujarnya.

Saat ini, Persib memiliki modal yang sangat bagus menghadapi seri ketiga.

Lini pertahanan tetap solid, gelandang mulai menunjukkan kapasitasnya, dan para striker kembali tajam.

"Meskipun ketajaman striker sudah kembali, kami belum merasa puas."

"Sebagai tim pelatih, kami mencoba membuat tim lebih baik dan menjadi lebih kuat di masa yang akan datang karena itu bagian dari pekerjaan," ucapnya.

Mantan arsitek tim Arema Indonesia ini menambahkan, tim pelatih termasuk departemen penjaga gawang telah membangun fondasi di dalam tim.

Hasilnya bisa dilihat bagaimana permainan Persib meningkat cukup signifikan di seri kedua.

"Bisa ditanyakan juga kepada pemain, karena kami tim pelatih selalu mendengarkan pemain."

"Karena ada hubungan yang baik antara pelatih dan pemain yang bisa menjadi kunci sukses dan itu yang kami rasakan di Persib."

"Ada hubungan yang terbuka dan jujur antara pemain dan pelatih," ucapnya. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved