Liga 1 2021

Iwan Setiawan Pernah Bilang Persib Bukan Tim yang Bagus, Ini Catatan Kontroversi Pelatih Persela

Persib Bandung akan berhadapan dengan Persela Lamongan di laga terakhir seri kedua Liga 1 2021/2022, Kamis (4/11/2021).

Editor: Hermawan Aksan
TRIBUN KALTIM/ANJAS PRATAMA
Iwan Setiawan, pelatih Persela Lamongan, pernah menilai bahwa Persib Bandung bukan tim yang bagus. 

TRIBUNJABAR.ID - Persib Bandung akan berhadapan dengan Persela Lamongan di laga terakhir seri kedua Liga 1 2021/2022, Kamis (4/11/2021).

Saat ini Persela Lamongan dilatih oleh Iwan Setiawan.

Menurut catatan Tribunjabar.id, Iwan Setiawan adalah pelatih yang kontroversial.

Beberapa pernyataannya pernah mengundang kemarahan sejumlah pihak.

Berikut ini beberapa kontroversi yang pernah dilakukan Iwan Setiawan:

1. Kebohongan Wasit Asing di Liga 1 2017

Iwan Setiawan mengatakan bahwa ia menemukan sebuah fakta kebohongan PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi tentang wasit asing yang mempimpin Liga 1 2017.

Menurut Iwan, tak semua wasit asing yang didatangkan PT LIB merupakan wasit FIFA.

Mantan pelatih Persebaya Surabaya itu sudah mengecek bahwa ada beberapa wasit yang hanya rekomendasi dari negaranya.

"Yang jelas saya setuju untuk mendatangkan kembali wasit asing, tetapi harus diseleksi dengan ketat," kata Iwan.

"Karena boleh dicek wasit asing dari Kirgiztan ternyata bukan wasit FIFA."

"Ternyata mereka hanya mendapatkan rekomendasi dari federasi sepak bola mereka."

"Kenapa PT LIB mengambil wasit seperti itu? Karena kompetisi musim 2017 hanya beberapa wasit asing yang dari FIFA," ucap Iwan menambahkan.

Iwan sangat mendukung adanya wasit asing yang bertugas di kompetisi Indonesia pada kompetisi musim 2018.

Menurutnya, wasit asing bisa menjadi contoh baik untuk wasit-wasit Indonesia.

Tetapi mantan pelatih Persija Jakarta itu hanya berpesan agar PT LIB mampu mencari wasit-wasit asing dari FIFA.

Sebab, Iwan merasakan ada beberapa pelatih yang dirugikan dengan adanya wasit asing.

"Saya setuju karena penting mendatangkan wasit asing agar jadi contoh teladan."

"Tapi apa yang dilakukan PT LIB itu bukan wasit asing terbaik."

"Contoh banyak pelatih yang kacau melihat kepemimpinan wasit asing," kata Iwan mengakhiri.

2. Melawan Bonek

Persebaya Surabaya dikomandoi oleh Iwan Setiawan.

Namun, Iwan saat itu kurang disenangi oleh suporter Persebaya alias Bonek karena mereka menilai Iwan tak bisa mengangkat prestasi Persebaya.

Sejumlah pertandingan penting yang seharusnya bisa dimenangkan justru disia-siakan begitu saja.

Kemarahan Bonek memuncak saat Persebaya kalah dari Martapura FC, 2-1.

Setelah kekalahan itu, Bonek pun melakukan protes keras kepada Iwan.

Namun, bukannya menerima, Iwan Setiawan justru marah, dan mengacungkan jari tengah ke arah Bonek.

Belakangan, Iwan angkat bicara terkait prestasi klub yang sempat ia tangani itu.

Ia mengaku turut bahagia melihat Persebaya mampu berlaga di liga 1 musim berikutnya dan meraih juara Liga 2 2017.

"Alhamdulillah Persebaya juara. Tahun depan bisa berlaga di Liga 1. Saya salah satu orang yang bangga dengan hasil ini," ujar Iwan dikutip BolaSport.com dari Tribun Jatim.

Iwan juga mengatakan Persebaya bisa juara dengan pemain peninggalannya.

"Semua tahu dari awal pembentukan tim ini. Persebaya juara dengan banyak pemain-pemain saya," kata Iwan.

Lebih lanjut, Iwan menilai keberhasilan Persebaya meraih juara Liga 2 tidak lepas dari peran manajemen.

Menurutnya, manajemen Persebaya sudah melakukan hal maksimal hingga berhasil membawa tim berprestasi.

"Manajemen yang solid akan melahirkan tim yang berprestasi," pungkas pelatih asal Medan, Sumatera Utara itu.

Seperti diketahui, manajemen Persebaya resmi melepas Iwan Setiawan pada Mei 2017 saat kompetisi masih berjalan.

Iwan resmi dilepas manajemen setelah terlibat aksi provokatif kepada sejumlah Bonek di Stadion Demang Lehman, melawan Martapura FC di babak penyisihan grup.

Sebelum dilepas, manajemen Persebaya memberikan sanksi kepada Iwan Setiawan berupa larangan menemani Persebaya di satu laga, serta denda uang sebesar Rp 100 juta.

3. Wasit Asal Iran Terbaik

Ketika melatih Borneo FC, Iwan Setiawan pernah menilai wasit Iran Hasan Akrami merupakan wasit terbaik sepanjang karier sepak bola.

Ia memiliki pendapat berbeda dengan pihak Madura United yang menilai kepemimpinan Hasan akramin sangat kontroversial. 

"Menurut saya ini wasit terbaik selama saya berkarier di sepak bola dan mungkin ini salah satu wasit terbaik yang pernah memimpin laga di Indonesia."

"Wasit memimpin dengan sangat bagus. Harusnya memang wasit itu seperti ini."

"Saya apresiaasi untuk wasit," ujar Iwan Setiawan seperti dikutip BolaSport.com dari Surya.

Ia paham, pernyataan yang dia sampaikan akan menjadi pro kontra ke depannya, namun bagi Iwan hal itu tergantung dari sikap menanggapinya.

"Sudah banyak kerugian di even internasional gara-gara wasit tidak memimpin seperti ini. Tinggal bagaimana kita menyikapi wasit yang seperti ini," jelas Iwan.

Pertandingan Madura United kontra Borneo FC di Stadion Ratu Pamelingan, Pamekasan, Jumat (13/10/2017) berakhir ricuh.

Wasit asing asal Iran, Hasan Akrami, dinilai tidak mampu memimpin pertandingan dengan baik.

Hingga Hasan Akrami menjadi sasaran pendukung tuan rumah saat peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan ditiupkan.

 Pada akhir pertandingan pun skor 1-1 untuk kedua tim, Madura United dan Borneo FC harus puas berbagi angka.

4. Suruh Wartawan Belajar soal Sepak Bola

Masih ketika melatih Borneo FC, Iwan Setiawan pernah ditanyai wartawan tentang keputusannya memasukkan Febry Hamzah dan menarik keluar topskorer Borneo FC, Lerby Eliandry, Iwan malah balik menyindir awak media.

"Coba kalau saya balik pertanyaan kalian. Apakah masuknya Ferbry Hamzah menciptakan peluang? Kalian kadang-kadang tidak mengerti taktik," ujar Iwan.

Iwan tampak kesal dengan pertanyaan awak media.

Saking kesalnya, Iwan malah menyinggung kekalahan 0-3 timnas U-19 Indonesia dari Vietnam di Piala AFF U-18 2017.

"Makanya kalian belajar sepak bola dulu, nanti saya jawab, setelah itu kontroversi."

"Saya sudah kena denda sama klub saya lho. Padahal, apa yang saya sampaikan benar."

"Vietnam menang dari Indonesia kan? Tim nasional, iya kan? Berarti, apa yang saya bilang itu benar," ucap Iwan.

5. Ejek Indra Sjafri

Iwan Setiawan juga pernah melontarkan pernyataan kontroversial terhadap Indra Sjafri.

Iwan menyebut Timnas Indonesia U-19 akan gagal jika ditangani Indra Sjafri.

Pernyataan kontroversial Iwan membuat Presiden Borneo FC Nabil Husein Said Amin terpaksa angkat bicara.

Ia menyampaikan permintaan maaf atas komentar miring Iwan yang kadung meluas di media massa.

Iwan Setiawan sempat memprediksi bahwa Garuda Nusantara gagal pada ajang Piala AFF U-18 di Myanmar.

Hal tersebut sudah pasti berdampak buruk terhadap citra Borneo FC.

Timnas Indonesia arahan Indra Sjafri sukses mengamankan tiga poin di laga perdana setelah menumbangkan tuan rumah Myanmar 2-1 di Stadion Thuwunna, Selasa (5/9/2017) malam.

"Mengenai berita yang beredar tentang statement dari coach Iwan, saya minta maaf. Ini memang memalukan," kata Nabil dalam laman resmi klub yang juga diunggah melalui Twitter pribadinya.

Nabil berjanji akan mengambil tindakan tegas terkait imbas pernyataan tersebut.

Apalagi Iwan telah menyepakati klausul kontrak yang salah satu butirnya ialah perihal menjaga citra tim.

"Karena tidak sepatutnya kita berkomentar, lebih baik fokus pada klub ketimbang mengurusin orang lain. Sekali lagi, atas nama pribadi saya mohon maaf," ujar Nabil.

Iwan memang kerap terlibat persoalan kontroversial.

6. Tebar Psywar kepada Persib Bandung

Iwan Setiawan juga tercatat kerap melancarkan psywar jika timnya bertemu dengan Persib Bandung.

Hal itu pun dilakukannya kembali jelang laga Borneo FC kontra Persib pada lanjutan grup A Piala Bhayangkara di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Minggu (20/3/2017).

Seperti diketahui, pada laga sebelumnya kedua tim sama-sama mendapatkan hasil kurang memuaskan.

Persib hanya bermain imbang 1-1 dengan Mitra Kukar.

Adapun Borneo FC takluk dari Sriwijaya FC dengan skor 3-1.

"Melawan Persib besok mudah-mudahan (Borneo FC) lebih baik lagi. Menurut saya, Persib tim yang bisa dikalahkan," ujar Iwan, seperti dikutip laman resmi Persib.

"Persib bukan tim yang bagus, kalau melihat pertandingan kemarin (Persib kontra Mitra Kukar) kami bisa kalahkan mereka," tegas eks arsitek Persija Jakarta itu.

Pertemuan terakhir kedua tim terjadi di babak penyisihan grup C Piala Jenderal Sudirman (PJS) di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, 27 November 2015.

Ketika itu, tim Pesut Etam mampu menumbangkan Persib dengan skor 2-0, lewat gol yang dilesakkan Sultan Samma dan Terens Owang Puhiri. 

Tapi, saat itu Borneo FC sudah tidak dilatih Iwan, yang memutuskan mundur setelah pada laga perdana PJS timnya ditaklukkan PS TNI, lewat babak adu penalti. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved