Penjelasan Ilmiah 'Pengalaman Mistis' Gibran di Gunung Guntur, Ini Penyebab Lihat Penampakan Aneh
Pengakuan Muhammad Gibran Arrasyid yang mengalami kejadian mistis di Gunung Gantur, Garut, Jawa Barat menarik perhatian banyak orang.
Misalnya, cerita horor seorang pendaki Gunung Abo, Sulawesi Suletan yang sempat hilang di gunung tersebut. Ia adalah Bau Arifah alias Eva.
Setelah ditemukan di celah tebing yang sempit, ia menceritakan, kerap tiba-tiba berganti-ganti gua setelah bangun tidur.
Hal itu terjadi ketika dia tertidur, saat bangun ia sudah berada di gua berbeda dari sebelumnya.
Kemudian, ada juga cerita horor rombongan pendaki Gunung Arjuno yang tiba-tiba mendengar suara gamelan saat istirahat di dalam tenda.
Kemudian, mereka juga melihat sosok tinggi dan gelap setinggi pohon saat melintas di dekat sungai.
Selain itu, ada juga kisah viral pendaki Gunung Lawu yang menceritakan cerita horor naik gunung di Youtube yang dikutip sejumlah media nasional.
Baca juga: Gibran Ceritakan Pertemuannya dengan Fenny Sosok Kuntilanak di Gunung Guntur, Mau Minta Tolong
Pria bernama Faiz mengaku, melihat sosok putih bermuka rata saat berteduh di sebuah pohon rindang.
Melihat penampakan aneh hingga mendengar suara aneh saat naik gunung, bisa terjadi pada siapa pun yang sedang mendaki gunung.
Berdasarkan penjelasan ilmiahnya seperti yang dilansir dari Kompas.com, suara-suara aneh bisa terdengar ketika posisi seseorang berada semakin tinggi di sebuah gunung.
Menurut Dr Hermann Burgger, pimpinan Institute of Mountain Emergency Medicine di Eurac Research Italy, atmosfer dan ketinggian gunung bisa membuat orang mengalami fase 'gila' sesaat.
Dalam hal ini, orang tersebut bisa jadi mengalami psikosis yaitu suatu kondisi yang sulit membedakan mana kenyataan dan mana halusinasi.
Kondisi ini membuat orang tersebut tidak sadar atas apa yang dialaminya.
Kemudian, para ahli juga menyebut, orang yang mendengar suara aneh di gunung bisa jadi karena mengalami kekurangan oksigen.
Kadar oksigen semakin sedikit ketika posisi orang di gunung semakin tinggi sehingga menyebabkan aliran darah menuju otak berkurang.
Akibatnya, orang tersebut bisa kehilangan fokus, bahkan berhalusinasi. Kondisi ini biasanya disebut sebagai penyakit ketinggian atau altitude sickness.