Kriminolog Unpad Sebut Ada yang Kurang dari Polisi dalam Ungkap Kasus Amalia Subang
Kriminolog Unpad, Yesmil Anwar menyebut kasus perampasan nyawa Amalia dan ibunya, Tuti di Subang pada 18 Agustus 2021 merupakan pembunuhan berencana
Penulis: Nazmi Abdurrahman | Editor: Mega Nugraha
Baca juga: Agen Intelejen BIN ke Polres Subang di Kasus Amalia saat Periksa Danu, Dugaan Konspirasi?
Intejelen BIN Turun tangan
Tabir gelap meliputi kasus perampasan nyawa Amalia dan ibunya, Tuti di Subang pada 18 Agustus 2021 yang hingga Jumat (29/10/2021) belum terungkap.
Sudah 73 hari sudah kasus perampasan nyawa Amalia dan Tuti itu berlalu. Namun, Polres Subang yang dibantu Polda Jabar dan Bareskrim Polri juga belum bisa mengungkap siap pelaku perampasan nyawa anak dan ibu tersebut.
Pekan ini, sejumlah saksi kunci kasus Subang kembali diperiksa polisi di Mapolres Subang. Salah satu saksi kunci yang diperiksa yakni Danu (21), keponakan dari Tuti.
Sejak Kamis (28/10/2021) Danu diperiksa. Bahkan Jumat (29/10/2021), dia lagi-lagi diperiksa polisi. Apa yang ditanyakan dari Danu, masih misteri.
Belum usai misteri kasus tersebut, ternyata, dalam penanganan kasus ini, agen intejelen dari Badan Intelejen Negara (BIN) turun tangan.
Dari informasi yang dihimpun, pada pemeriksaan saksi kunci Danu (21) Kamis (28/10/2021) kemarin turut hadir dari unsur BIN. Hal tersebut juga dibenarkan oleh Achmad Taufan kuasa hukum dari Danu.
"Nah ini kita sebetulnya sangat mengapresiasi sekali penyidik Polres Subang yang dibantu langsung oleh Mabes Polri, terus ada BIN juga kalo gak salah, mereka benar-benar bekerja keras untuk mengungkap kasus ini," ucap Achmad di Subang, Jumat (29/10/2021).
Dapat di ketahui, bukan hanya BIN, turut hadir juga dari Bareskrim Polri, Polda Jabar, serta Forensik Polri di Satreskrim Polres Subang pada pemeriksaan Danu Kamis (28/10/2021) kemarin.
Hanya saja, hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi soal keterlibatan agen intelejen dalam penanganan kasus tersebut, termasuk belum ada keterangan resmi terkait kemungkinan ada dugaan konspirasi yang kerap meliputi dunia intelejen di balik kasus ini.
Sementara itu, sudah berjalan hari ke-73 kasus perampasan nyawa Tuti Suhartini (55) serta Amalia Mustika Ratu (23) selalu menjadi sorotan publik. Namun, polisi masih bungkam 1000 bahasa.