Gibran Pendaki yang Sempat Hilang Itu Sudah Berdamai dengan Gunung Guntur, Akan Naik Lagi

Ia sempat tidak berani mendekati kawasan Gunung Guntur tempat dia hilang bahkan untuk melihatnya sekali pun.

Penulis: Sidqi Al Ghifari | Editor: Ravianto
Tribun Jabar / Sidqi Al Ghifari
Muhammad Gibran Arrasyid, bocah 13 tahun yang sempat hilang 6 hari di Gunung Guntur, 

TRIBUNJABAR.ID, GARUT - Sempat hilang di gunung Guntur selama enam hari  membuat Gibran sempat trauma saat melihat gunung. 

Ia sempat tidak berani mendekati kawasan Gunung Guntur bahkan untuk melihatnya sekali pun.

Setelah menjalani trauma healing, ia pun mulai berani melihat dan mendekati kawasan tersebut. 

Gibran untuk pertama kalinya kembali mendekati kawasan Gunung Guntur.

Dia mengatakan dirinya sudah berdamai dengan ketakutan itu. 

"Sudah tidak takut, ya sudah berdamai, kalo dulu awal-awal liat gunung masih takut," ujarnya saat diwawancarai Tribunjabar.id di Cilopang, kawasan kaki Gunung Guntur, Rabu (27/10/2021).

Ia menjelaskan saat ini telah melakukan pendakian ke bukit-bukit kecil di Garut, hal tersebut ia lakukan sebagai proses trauma healing. 

Menurutnya saat ini ia telah  siap untuk mendaki kembali Gunung Guntur. 

"Saya sudah siap, nanti jika ada kesempatan lagi saya akan naik lagi ke sana," ucapnya. 

"Saat ini gimana izin dari orang tua aja, soalnya harus ditemenin," sambungnya. 

Kegiatan Gibran saat ini ia kembali fokus sekolah dan menjadi selebritis di lingkungannya. 

Bahkan hingga saat ini ia banyak mengikuti undangan diwawancarai Youtuber untuk berbagi kisah. 

Sejak pengalaman besar yang terjadi padanya, Gibran banyak dikenal orang, ia mengaku sering diajak foto bareng jika bertemu orang lain. 

"Pas datang ke sekolah juga teman-teman banyak yang nyamperin banyak yang minta foto juga," ucapnya.

Buat Kesepakatan dengan Sosok Mistis

Masih ingat dengan Muhammad Gibran Arrasyid?

Gibran adalah pendaki yang hilang di Gunung Guntur beberapa waktu lalu.

Muhammad Gibran Arrasyid (14) remaja yang hilang di Gunung Guntur itu ditemukan tim SAR Gabungan. Jumat (24/9/2021) sore.

Gibran, pendaki Gunung Guntur yang hilang selama enam hari, tengah dievakuasi Tim SAR Gabungan, Jumat (24/9/2021).
Gibran, pendaki Gunung Guntur yang hilang selama enam hari, tengah dievakuasi Tim SAR Gabungan, Jumat (24/9/2021). (TRIBUNJABAR.ID/SIDQI AL GHIFARI)

Gibran diketahui ditemukan di kawasan Curug Koneng Gunung Guntur.

Sebelumnya Gibran dinyatakan hilang sejak Minggu (19/9/2021) pagi.

Sosok Gibran sempat viral setelah dia ditemukan selamat setelah hilang 6 hari di Gunung Guntur, Garut.

Kini Gibran cerita panjang lebar mengenai apa yang terjadi selama dia menghilang di Gunung Guntur.

Selama ia hilang banyak kisah yang ia ceritakan salah satunya ia selama enam hari itu ditemani sosok putih. 

Kini kisah lain ia ungkapkan selama berada di Gunung Guntur seorang diri.

Gibran mengaku ada sosok perempuan yang ia sebut sebagai Kalong Wewe. 

Kalong Wewe tersebut menawarkannya untuk menikah dengan ratu namun Gibran menolak tawaran itu. 

"Kalong Wewe itu nawarin menikah dengan ratu di Gunung Guntur, tapi saya nolak, tidak mau," ujarnya saat diwawancarai Tribunjabar.id, Rabu (27/10/2021) di kawasan Cilopang Kaki Gunung Guntur. 

Penolakan tersebut menurutnya membuat sosok Kalong Wewe itu marah hingga mengancam Gibran tidak akan pernah bisa pulang. 

Namun Gibran membuat kesepakatan dengan Kalong Wewe tersebut. 

"Kesepakatannya kalo saya dalam waktu seminggu tidak ditemukan oleh warga saya akan jadi muridnya,  menikahi ratu di sana," ungkapnya. 

Saat itu menurutnya ia sudah sadar bahwa dirinya berada di dunia lain sehingga ia berkeinginan untuk segera pulang. 

Waktu berlalu kemudian Gibran berhasil ditemukan oleh seorang yang bernama Ade Leji seorang yang dikenal sebagai seorang ahli hikmah asal kaki Gunung Guntur. 

Ia menjelaskan di luar sana banyak yang keliru mengenai ceritanya yang diangkat ke media, hal tersebut disayangkan olehnya. 

"Sebenarnya saya sadar selama hilang, saya sadar, jadi kalo disebutkan saya ditemukan tiba-tiba muncul itu salah, saya udah dengar teriakan orang yang pertama kali menemukan saya," ucapnya. 

Namun Gibran mengakui bahwa peristiwa tidak adanya malam hari saat dirinya berada Gunung Guntur adalah benar. 

"Termasuk bertemu dengan beberapa sosok yang tidak sepenuhnya saya bisa gambarkan lewat omongan," ucapnya. 

Menurutnya peristiwa besar itu menurutnya sudah menjadi kehendak yang Maha Kuasa yang ia alami. 

Orang tua Gibran, Alam Surahman mengatakan peristiwa hilangnya Gibran beberapa waktu lalu membuat pihaknya memiliki tanggung jawab besar terhadap pelestarian alam. 

"Kejadian ini merupakan kejadian yang membuat kami lebih sadar dan lebih bergairah untuk melestarikan alam," ucapnya. 

Ia menjelaskan saat ini Gibran dibentuk menjadi pribadi yang lebih perhatian terhadap alam seperti kampanye tanam pohon untuk para pendaki di Gunung yang berada di Garut

"Kampanye itu telah kami siapkan, ke depannya membangun prospek yang potensial untuk melestarikan gunung, jadi gunung di Garut bisa jadi daya tarik yang luar biasa, sehingga kehidupan masyarakat di sekitar gunung tersebut terbantu ekonominya," ungkapnya.(*) 

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved