Persib Bandung

Liga 1 Akan Dihadiri Penonton dan Harga Tiket Sampai Rp 1,5 Juta, Ini Kata Panpel Persib Bandung

Kata Panpel Persib Soal Wacana Liga 1 dihadiri penonton dan harga tiket yang fantastis.

Penulis: Ferdyan Adhy Nugraha | Editor: taufik ismail
Tribunjabar/Ferdyan Adhy Nugraha
Budi Bram Rachman. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ferdyan Adhy Nugraha

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - General Coordinator Panpel Persib Bandung, Budi Bram Rachman menilai wacana PT Liga Indonesia Baru (LIB) yang memasang tarif tiket tinggi untuk menyaksikan pertandingan Liga 1 2021/2022 sebagai sesuatu yang wajar.

Sebagai informasi, PT LIB akan menetapkan tiket pertandingan Liga 1 mulai dari Rp 250 ribu sampai Rp 1,5 juta. 

"Kalau menurut saya mungkin tujuannya buat menggairahkan lagi sepak bola Indonesia. Tapi mungkin yang datangnya lebih terseleksi. Kalau buat saya kalau memang tujuannya untuk mengurangi mungkin bisa saja. Karena itu kan sudah masuk biaya swab," ujar Budi kepada Tribun Jabar, melalui sambungan telepon, Senin (25/10/2021).

Namun Budi mengakui bahwa harga tiket yang rencananya bakal dijual secara terbatas itu tergolong cukup mahal.

Apalagi pada saat situasi normal, harga tiket paling mahal berkisar Rp 200 ribu. Itu pun sudah mendapat tempat duduk VIP.

"Tapi kalau memang ada service lain termasuk ada swab termasuk merch nah itu wajar-wajar saja harga segitu. Karena kan ada service yang diberikan juga selain menonton. Ada service lain yang memang bisa dinikmati di saat menonton di stadion. Kalau memang harga untuk menonton saja memang terlalu tinggi. Tapi kalau ada service lain wajar, sih," katanya.

Sejauh ini, hal tersebut memang masih sebatas wacana.

PT LIB akan berkomunikasi terlebih dahulu dengan pihak-pihak terkait sebelum memasukan penonton ke stadion di tengah kondisi pandemi Covid-19.

Budi mengungkapkan, jika PT LIB nantinya memutuskan untuk menggelar pertandingan dengan penonton, maka hal yang harus diperhatikan adalah SOP.

"Memang harus ekstra terutama pengamanan dan harus luar biasa untuk pengamanan terutama. Mulai dari sortir di pintu masuk mulai dari alur parkir sampai masuk ring 4, ring 3, itu kan area penonton itu harus benar-benar prokes yang harus dijalankan," katanya.

Dia menambahkan, SOP ini harus dibuat sejelas mungkin karena apabila terjadi klaster Covid-19 di pertandingan, maka panpel yang bisa saja saja jadi pihak tersalahkan.

"Harus ada aturan yang jelas dari pemerintah saya pikir. Karena sepak bola itu kan selalu melibatkan massa, orang banyak," katanya.

Budi memastikan, pihak panpel Persib khususnya akan siap jika memang pertandingan di Liga 1 bakal dihadiri oleh penonton lagi. 

"Kalau memang SOP-nya sudah ada kami insya Allah siap saja. Kalau memang benar prosesdurnya harus seperti apa aturan mainnya harus mengikuti ikuti. Paling nanti yang dilabatkan kam tidak hanya panpel. Pasti juga akan melibatkan pihak terkait termasuk pemerintah daerah, kepolisian, Satgas, TNI. Nanti kan semua ngasih masukan harus sepeti apa dijalannkannya," katanya.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved