AC Milan
Performa AC Milan di Serie A dan Liga Champions bagai Langit dan Bumi, Apa Sebabnya?
AC Milan mempertontonkan performa jomplang antara kompetisi Serie A Liga Italia dan Liga Champions.
TRIBUNJABAR.ID - AC Milan mempertontonkan performa jomplang antara kompetisi Serie A Liga Italia dan Liga Champions.
Rossoneri tampil "gagah perkasa" saat mengarungi Liga Italia 2021/2022.
Hingga pekan kedelapan Serie A, Zlatan Ibrahimovic dan kolega belum sekali pun menelan kekalahan.
Tak terkalahkan dalam delapan laga menjadi bukti bahwa tim besutan Stefano Pioli ini pantas menyandang predikat kandidat peraih Scudetto.
AC Milan mengumpulkan 22 poin dan duduk di tangga kedua klasemen.
Klub sekota Inter Milan ini hanya terpaut dua angka dari pemilik status Capolista, alias pemuncak klasemen sementara Serie A, Napoli.
Tren positif AC Milan di kompetisi domestik sayangnya tak menular di turnemen bergengsi Eropa.
Rossoneri tertatih-tatih pada babak penyisihan grup Liga Champions musim ini.
Dari tiga pertandingan yang sudah dilakoni, Il Diavolo Rosso belum pernah sekali pun meraih kemenangan.
Start jeblok ini pertama kali ditorehkan Rossoneri saat manggung di Liga Champions babak penyisihan grup.
Menjadi misteri tentunya, apa yang salah dengan AC Milan hingga penampilannnya bisa kontras sejauh ini?
Laman Sempre Milan menuliskan analisis bahwa Rossoneri melakukan beberapa kesalahan pada kebijakan transfer pemain.
AC Milan memang mendatangkan banyak amunisi baru di pasar pemain musim panas lalu.
Total 11 pemain anyar mendarat di San Siro.
Namun, yang menjadi sorotan adalah kedatangan Olivier Giroud yang usianya tak muda lagi.
Ia diharapkan menjadi solusi jangka pendek AC Milan sekaligus tandem dari Ibrahimovic.
Namun, keduanya sejauh ini gagal menampilkan performa konsisten.
Berbagai masalah merundung Ibrahimovic dan Giroud yang membuat Pioli banyak melakukan perubahan starting line-up.
Pioli jelas memiliki andil besar dalam tren jeblok AC Milan di Liga Champions.
Menjadi pertanyaan tentunya mengapa ia tak mendaftarkan Piotr Pellegri dalam skuad Liga Champions.
AC Milan membutuhkan pemain muda seperti Pellegri untuk tampil berbeda.
Sebab, Giroud ataupun Ibra dapat dialokasikan sebagai andalan ketika Milan tampil di Liga Italia.
Selain kebutuhan sosok striker muda, AC Milan juga kehilangan pengalaman manggung di kompetisi Eropa.
Tidak bisa dimungkiri bahwa AC Milan menjadi klub kedua tersukses di Liga Champions setelah Real Madrid.
Namun, fakta membuktikan AC Milan yang absen dari Liga Champions selama tujuh musim beruntun membuat kemampuan mereka mulai berkarat.
(Tribunnews.com/Giri)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/bek-ac-milan-italia-davide-calabria-kiri.jpg)