Liga Champions
Diego Simeone Tolak Salaman, Juergen Klopp Goyangkan Jari, Memarahi Reporter yang Bilang Ia Marah
Laga antara Atletico Madrid dan Liverpool di Liga Champions dibumbui kejadian menarik antara kedua pelatih, Diego Simeone dan Juergen Klopp.
Meski bertindak sebagai tuan rumah di Wanda Metropolitano, Rabu (20/10/2021) dini hari WIB, Los Rojiblancos terpaksa menelan kekalahan 2-3.
Hasil mengecewakan di kandang sendiri membuat kesal pelatih Atletico, Diego Simeone.
Baca juga: Pelatih Atletico Madrid Tunjuk Alisson Becker sebagai Penyebab Kekalahan Timnya dari Liverpool
Figur asal Argentina itu mengabaikan tradisi bersalaman dengan kubu lawan.
Dia segera berlari ke lorong pemain setelah wasit meniupkan peluit tanda akhir pertandingan.
Sikap tersebut menuai respons pelatih Liverpool, Juergen Klopp, yang sudah menunggu momen berjabat tangan dengan Simeone.
Klopp menggoyangkan jarinya ke arah lorong sebelum menemui para pemain Atletico.
Simeone sendiri sudah memberi penjelasan terkait alasannya menolak prosesi jabat tangan.
Dia mengatakan bahwa The Reds mempunyai metode berbeda dalam merayakan kemenangan yang membuatnya kurang senang.
"Mereka (Liverpool) memiliki budaya berbeda (dalam merayakan kemenangan), yang tidak saya bagikan," ucap Simeone.
Di pihak lain, Klopp mencoba memaklumi sikap Simeone.
"Reaksinya seperti saya (ketika Atletico mengalahkan Liverpool di Anfield pada 2020) tidak terlalu bagus. Dia (Simeone) jelas marah, bukan dengan saya, tetapi permainan timnya,” ujar pria kebangsaan Jerman itu.
Baca juga: Hasil Liga Champions Tadi Malam & Dini Hari, Liverpool, Inter Milan, dan PSG Menang, AC Milan Kalah
Dalam sesi wawancara pasca-laga, Klopp membantah bahwa gestur tersebut sebagai ekspresi kekesalan terhadap Simeone.
Dia justru menyemprot reporter yang menuduh dia marah kepada juru taktik Atletico itu.
"Saya tidak marah sama sekali (kepada Simeone). Lihat saja videonya," ucap Klopp kepada reporter yang mengajukan pertanyaan.
"Saya bisa membayangkan kalau Anda mau membuat cerita dari kejadian itu."
"Saya ingin berjabat tangan, tetapi dia tidak mau. Pada momen itu, saya paham. Dia langsung berlari ke dalam lorong."
"Dia emosi, saya emosi, dan Anda bukan orang yang baik karena ingin membuat cerita dari kejadian tersebut."
"Anda bilang saya marah, kapan saya murka? Sekarang saya marah karena pertanyaan Anda," ujar Klopp seraya meninggalkan si pewawancara.
Hasil ini membuat Liverpool bertengger di pucuk klasemen Grup B berkat raihan sembilan poin.