Keluarga Aditya Maulana Korban Tenggelam di Sungai Cileueur Ciamis Terima Bantuan Rp 25 Juta
Bupati Ciamis Herdiat Sunarya bersama Wabup Yana D Putra dan Sekda Ciamis H Tatang takziah ke rumah keluarga Aditya Maulana korban mati tenggelam
Penulis: Andri M Dani | Editor: Mega Nugraha
Malapetaka Itupun Datang, Ada yang Kesurupan
Rombongan siswa dan pembimbing tersebut tetap menyeberang ramai-ramai sambil berpegangan tangan, di lokasi ruas sungai yang akan diseberangi sudah dipasangi patok dua titik potongan bambu sebagai penanda jalur dangkar yang akan dilalui.
“Tapi saat menyebrang secara beruntun dan berpegangan tangan tersebut ada yang terpleset dan tenggelam, yang lain juga ikut terseret ke arah palung air yang dalam," kata dia.
Suasana di sekitar sungai yang tenang berubah jadi dilanda kepanikan.
"Suasana menjadi panik. Awalnya tidak diketahui berapa jumlah yang tenggelam,” ujar Yadi, yang sehari-hari bekerja sebagai petugas TPR Terminal Ciamis tersebut.
Menyaksikan ada banyak siswa berikut guru pembimbing yang tenggelam terseret arus Leuwi Ili tersebut, Yadi bersama tiga rekannya langsung mencebur masuk palung sungai menyelamatkan siswa yang sudah mulai tenggelam.
Bahkan, kata dia, saat itu, guru yang kesurupan setelah diselamatkan.
“Saya berhasil menyelamatkan 5 orang semuanya laki-laki. Tiga diantaranya adalah guru pembimbing. Ada yang sampai kesurupan, ngomong yang tidak dimengerti,” ungkapnya.
Sementara Alfin, menurut Yadi berhasil penyelamatkan 7 orang siswa, Yayan dan Raihan masing-masing seorang. Dari 14 orang berhasil diselamatkan tersebut 2 orang kondisinya kritis mungkin karena banyak menelan air sungai.
“Waktu itu sekitar pukul 15.30. Yang tenggelam itu mereka yang berada di bagian tengah. Yang sudah lolos menyeberang dan yang belum menyeberang, pada naik ke atas tanggul sungai dan kemudian langsung ke sekolah termasuk yang berhasil diselamatkan kecuali yang dua yang kondisinya kritis dibawa ke rumah sakit ,” ujar Yadi.
Menurut Yadi, semula diperkirakan sudah tidak ada masalah, karena sudah ada 14 orang yang berhasil diselamatkan. Mungkin kemudian di sekolah diabsen siapa ternyata masih banyak yang tidak kembali ke sekolah. Awalnya disebut 8 orang, kemudian berubah lagi jadi 9 bahkan terakhir 11 orang.
Lantaran masih ada 11 orang yang belum pulang ke sekolah, akhirnya menjelang magrib tim SAR berdatangan ke lokasi melakukan pencarian bersama warga dengan cara menyelam hingga pukul 21.00.
Saat itu, satu persatu siswa yang semula dinyatakan hilang ditemukan dalam kondisi sudah tidak bernyawa di palung sungai sedalam tiga dan berhasil dievakuasi.
“Jadi total sebenarnya ada 25 orang yang tenggelam di leuwi, 14 berhasil diselamatkan dan 11 orang ditemukan sudah meninggal. Karena kejadian itu, kami tidak jadi mancingnya,” katanya.