Persib Bandung

BERITA POPULER PERSIB: Robert Alberts Enggan Tanggapi Rencana Penonton Masuk Stadion, Ini Alasannya

Robert Alberts mengungkapkan, jika memang penonton diizinkan untuk datang ke stadion, seharusnya sistem seri ini diubah.

Penulis: Ferdyan Adhy Nugraha | Editor: Hermawan Aksan
Istimewa/Barly Isham/Pesib Official Media
Robert Alberts dan Marc Klok dalam latihan perdana Persib Bandung menjelang Liga 1 2021. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ferdyan Adhy Nugraha

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Pemerintah melalui Koordinator Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa-Bali, Luhut Binsar Panjaitan, berencana untuk mengizinkan pertandingan Liga 1 dan Liga 2 disaksikan langsung oleh penonton di stadion.

Namun, jumlah penonton yang nantinya bisa masuk ke stadion akan dibatasi.

Jumlah penonton yang bisa hadir dalam sebuah pertandingan hanya sekitar 30 persen dari kapasitas stadion.

Lampu hijau dari pemerintah ini langsung direspons oleh PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi.

Baca juga: Bos Persib Akhirnya Bicara, Pahami Kekecewaan Bobotoh Terhadap Performa Maung, Ini Katanya

Bersama PSSI, PT LIB mengadakan pertemuan untuk membahas teknis penerapan pertandingan dengan dihadiri penonton.

“Pembahasan yang menarik dan agak panjang soal penonton karena pemerintah kan mengumumkan PPKM ke depan mungkin, ada kata mungkin dari Pak Luhut bilangnya 30 persen untuk Liga 1 dan 25 persen untuk Liga 2,” ujar Dirut PT LIB, Akhmad Hadian Lukita, dikutip Tribun Jabar dari Bolasport.com, Rabu (13/10/2021).

Pada pertemuan itu, banyak sekali hal yang dibahas oleh PT LIB dan PSSI.

Namun yang jadi fokus utama adalah soal prosedur tetap (protap), mulai dari jumlah suporter yang bisa hadir di stadion hingga syarat-syarat apa saja yang wajib dipenuhi.

Sebetulnya, protokol kesehatan yang diterapkan tak akan jauh berbeda dari sekarang. Mulai dari wajib vaksinasi Covid-19 dua kali hingga tes antigen harus terdaftar NAR (new all record)-nya.

Hal yang menjadi fokus pembahasan kali ini adalah soal penempatan di stadion.

Sebab, jika tak dipikirkan matang-matang, ditakutkan akan terjadi penumpukan di beberapa titik saja.

“Tentu yang kami pikirkan adalah bagaimana cara layout di stadion karena misalnya dengan kapasitas 30 persen, itu penempatannya harus seperti apa, karena kan tidak bisa cuma numpuk di satu titik saja,” katanya.

Selain itu, pembelian tiket menjadi salah satu hal yang mendapat perhatian serius.

Nantinya, kata Hadian, pembelian tiket akan dibatasi karena berkaitan dengan data.

Baca juga: Ajudan Wabup Ini Berharap Persib Tak Lagi Memperpanjang Hasil Imbang Kala Jumpa Bhayangkara FC

Nantinya setiap penonton yang masuk ke stadion akan diperiksa data-datanya secara mendetail.

Ini dilakukan agar tracing dan tracking bisa dilakukan secara komperhensif apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

“Ini akan kami propose lagi ke pemerintah. Kalau pemerintah merasa itu sudah oke, pasti akan kami lakukan,” ucapnya.

Hadian mengakui, semua rancangan itu kemungkinan tidak akan diterapkan dalam waktu dekat.

Pada seri kedua Liga 1 2021/2022, yang bakal digelar 15 Oktober - 4 November di Provinsi Jawa Tengah dan Yogyakarta, pertandingan masih tanpa penonton.

"Tentunya kami juga punya timeline baru dan tidak bisa langsung dibuka kan. Mungkin awal tahun 2022 untuk seri kelima dan keenam."

"Kemarin saya menyarankan itu diberlakukan pada dua seri terakhirlah kita coba karena sejujurnya kalau sekarang belum sanggup."

"Karena masih berat, pertandingan baru berjalan di titik tertentu. Apalagi di Jawa Tengah kan stadionnya yang paling mumpuni untuk bisa beli tiket satu set number itu kan baru hanya di Manahan," ujarnya.

Oleh karena itu, sampai saat ini, pihaknya masih mencari titik yang tepat untuk menggelar pertandingan dengan penonton.

Selain untuk memastikan protap yang aman dan nyaman, ketersediaan stadion pun menjadi perhatian.

“Jadi kami masih mencari titik mana yang tepat untuk menggelar dengan ada penonton yang memang sesuai dengan numbernya."

"Berarti dengan itu stadionnya pun harus berstandar FIFA, dong. Dan saat ini yang punya standar FIFA itu ya yang akan dipakai untuk Piala Dunia nanti," ujarnya.

Kabar gembira ini mendapat respons dari pelatih Persib Bandung, Robert Alberts.

Mantan arsitek tim PSM Makassar itu belum bisa berbicara banyak perihal diberikannya lampu hijau dari pemerintah untuk menggelar pertandingan dengan penonton di stadion.

"Saya belum bisa memberikan komentar soal itu jika belum ada pernyataan resmi," ujar Robert kepada awak media, kemarin.

Pelatih asal Belanda itu mengungkapkan, jika memang penonton diizinkan untuk datang ke stadion, seharusnya sistem seri ini diubah.

Sebab, baginya, Liga 1 sudah bisa berjalan dengan normal jika sistem kompetisi penuh, kandang-tandang.

"Kami semua harus terus mengikuti peraturan yang ada dan itu sudah jelas."

"Stadion harus kosong dan kami semua tidak boleh berkerumun."

"Jadi untuk saat ini, suporter sesungguhnya adalah mereka yang mendukung dari rumah," ucapnya. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved