Setelah Bohong Jadi Korban Begal, Ineu Garut Bisa Jadi Bohong Lagi Pinjam Rp 20 Juta jadi RP 25 M
bohong jadi korban begal uang Rp 1,3 miliar dirampok, Ineu wanita Garut bisa jadi bohong lagi soal pinjaman ke rentenir dari Rp 20 juta jadi Rp 25 M
Penulis: Sidqi Al Ghifari | Editor: Mega Nugraha
TRIBUNJABAR,ID, GARUT - Setelah berbohong jadi korban begal uang Rp 1,3 miliar dirampok, Ineu wanita Garut bisa jadi berbohong lagi soal pinjaman ke rentenir dari Rp 20 juta jadi Rp 25 miliar.
Bupati Garut Rudy Gunawan berkeyakinan soal kebohongan kedua itu. Menurutnya kasus Ineu yang mengaku punya hutang ke rentenir dari nominal Rp 20 juta yang membengkak hingga Rp 25 miliar tidak logis. Menurutnya pengakuan Ineu tentang jeratan utang rentenir itu bohong.
"Dari Rp 20 juta sampai Rp 25 Miliar itu tidak mungkin, jadi itu bohong gak logis," ujar Rudy Gunawan, di Garut, Selasa (12/10/2021).
Baca juga: Ada Temuan Transaksi Narkoba Rp 120 T, PPATK Putuskan Tak Serahkan Penyelidikan pada Polri, Kenapa?
Rudy Gunawan mengatakan jeratan utang Ineu oleh rentenir menurutnya tidak logis namun kasus tersebut menurutnya bisa menjadi pembuka bagi korban rentenir lain di Garut yang selama ini dikejar-kejar.
"Ya bagus aja bagi dia, kan bisa jadi pemicu buat korban rentenir lain di Cikajang agar melapor, apalagi tagihannya
dengan intimidasi, ada hukum yang mengatur soal itu," ujar Bupati Garut Rudy Gunawan.
Ia menjelaskan jika masyarakat Garut termintimidasi oleh rentenir maka bisa melaporkan ke aparat penegak hukum karena menagih hutang menurutnya tidak boleh dengan kekerasan atau pun dengan ancaman.
"Jadi bisa bergeser ke pidana kalo seorang rentenir nagih-nagih dan sebagainya apalagi kan bisa dikenakan bank
gelap yang memperdagangkan uang, jadi ya lapor saja jika ada ancaman," ungkapnya.
Baca juga: FAKTA Perempuan Garut Ngaku Dibegal, Utang ke Rentenir dari 20 Juta jadi Rp 25 M, Bupati:Tidak Logis
Rudy Gunawan menyebut rentenir tersebut bekerja melayani dan meminjamkan uang dengan bunga yang tidak masuk akal kepada puluhan hingga ratusan nasabah. Hal itu bisa dikategorikan sebagai bank gelap.
"Kalo meminjamkannya ke satu atau dua orang mungkin itu tidak masuk ke dalam mata pencaharian tapi kalo
sudah ratusan orang itu sudah rentenir, bank gelap bisa kena, jika dilaporkan bisa diselidiki masuknya ke pasal
mana," ucapnya.
Seperti diketahui, Ineu mengaku jadi korban begal di Jalan Cikajang-Cisurupan. Uang Rp 1,3 miliar dirampas. Belakangan diketahui, Ineu berbohong demi lepas dari jeratan rentenir. Kini, Ineu mendekam di Mapolres Garut.