Penemuan Mayat di Subang
HARI ke-56 Kasus Subang, Polisi Sudah Panggil 54 Saksi, Yosef dan Yoris Bertemu Urus Rekening Koran
Memasuki hari ke-56, petugas kepolisian masih belum berhasil mengungkap misteri kasus Subang, namun beragam fakta baru bermunculan
Penulis: Dwiky Maulana Vellayati | Editor: Seli Andina Miranti
TRIBUNJABAR.ID - Kasus perampasan nyawa ibu dan anak di Subang memasuki hari ke-56. Petugas kepolisan masih berupaya mengungkap dalang di balik perampasan nyawa Tuti Suhartini (54) dan Amalia Mustika Ratu (23).
Kini, pihak kepolisian membutuhkan rekening korang milik Amalia, salah satu korban kasus Subang.
Ayah korban, Yosef (55) dan kakak korban, Yoris (34) pun mengusahakan pengurusan rekening tersebut.
Sebab keduanya adalah ahli waris dua korban kasus perampasan nyawa ibu dan anak, Tuti Suhartini (55) dan Amalia.
Kepolisian membutuhkan print out rekening koran Amalia.
Rekening koran berisi informasi aliran dana dari tabungan tersebut.
Dalam penyelidikan ke salah satu perbankan ini dihadirkan langsung Yosef (55) serta Yoris (34).
Meski begitu, pengurusan rekening koran itu tidak berjalan mulus.
Pihak Yosef tidak mengumpulkan persyaratan secara lengkap.
"Kami diminta untuk menguruskan rekening, rekeningnya Bu Tuti serta Amalia tapi saat ini ada beberapa persyaratan yang masih harus kami penuhi. Dan kami mengetahui informasi persyaratan-persyaratan," ucap Rohman Hidayat selaku kuasa hukum Yosef di Subang, Selasa (12/10/2021).
Baca juga: KASUS Subang Terkini, Yosef dan Yoris Akhirnya Bertemu, Apa yang Terjadi Saat Keduanya Bersua?
Rohman mengatakan, print out rekening koran dari Amalia tersebut merupakan agenda dari penyelidikan lanjutan oleh pihak kepolisian.
"Ini untuk kepentingan penyidikan bukan kepentingan kami, kan kalau bank setelah orangnya meninggal lebih baik kan ditutup rekeningnya," katanya.
Dari penyidikan rekening koran ini, Rohman berharap kepolisian mendapat petunjuk yang mengarah pada pelaku sehingga kasus Subang dapat dipecahkan.
"Mudah-mudahan ini jadi petunjuk dari penyidikan pihak kepolisian, dari rekening korannya nanti apa ada perputaran atau ada transaksi ke mana saja ke siapa saja itu, kan, bisa diketahui," ujar Rohman.
Perkembangan Kasus
Kapolres Subang AKBP Sumarni menyampaikan perkembangan terkini penyelidikan kasus perampasan nyawa ibu dan anak di Subang.
Ada fakta baru dari kasus ini, seperti jumlah saksi yang diperiksa kini melebihi 50 orang dan soal pelaku yang masih terus diselidiki.
Dua orang perempuan, Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) menjadi korban dalam peristiwa yang kemudian dikenal dengan nama kasus Subang ini.
Baca juga: Fakta Baru Kasus Subang, Yosef & Yoris Ahli Waris Tuti serta Amalia, Urus Rekening Korban, Ada Apa?
Sudah berjalan 55 hari, kasus Subang hingga saat ini terus diselidiki.
Polisi terus melakukan penyelidikan dan pengumpulan bahan keterangan untuk mengungkap pelakunya.
"Kami saat ini tengah mengumpulkan informasi dan bahan keterangan untuk mengungkap siapa dalang pelakunya," ujar AKBP Sumarni, saat dihubungi Tribunjabar.id, Selasa (12/10//2021).
Tidak hanya itu, upaya mencari titik terang dan menuntaskan kasus Subang, pihaknya sejauh ini telah memeriksa puluhan saksi yang berkaitan dengan peristiwa meninggalnya ibu dan anak di subang.
"Sejauh ini sudah menanggil 54 saksi yang berkaitan dengan kasusnya," ucap Sumarni.
Saksi-saksi tersebut antara lain orang-orang yang datang ke TKP ketika korban pertama kali ditemukan, orang-orang terdekat korban, hingga istri muda Yosef.
Yosef merupakan ayah dari Amalia yang juga suami dari Tuti.
Istri muda Yosef, Mimin Mintarsih ikut dijadikan saksi dalam kasus ini.
Saat disinggung, sudah ada atau tidaknya dugaan mengarah kepada tersangka, pihaknya enggan menjawab lebih jauh, karena masih dalam tahap pengumpulan alat bukti.
"Kami meminta doanya agar kasus ini bisa segera terungkap," ujar Sumarni.
Peristiwa kasus Subang sendiri terjadi pada tanggal 18 Agustus.
Baca juga: Lama Tak Bersuara, Kapolres Subang AKBP Sumarni Kembali Bicara soal Kasus Subang, Ada Perkembangan?
Warga di Dusun Ciseuti, Jalancagak, dikejutkan dengan penemuan jasad ibu dan anak di dalam bagai mobil Alphard.
Belakangan diketahui jika korban adalah Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu.
Hingga kini, polisi terus berusaha menguak misteri kasus ini.
Selain memeriksa saksi, polisi juga melakukan autopsi ulang terhadap jasad korban.
Yosef dan Yoris bertemu
Yosef (55) dan Yoris (34) akhirnya bertemu.
Yang terbaru, polisi melakukan print out rekening koran atau rekening bank atas nama Amalia Mustika Ratu (23), Selasa (12/10/2021).
Ini menjadi satu dari sekian upaya polisi untuk melihat aliran dana dan kemungkinan terkait dengan kasus Subang.
Nah, dalam proses print out inilah Yosef dan Yoris kembali bertemu.
Ini karena keduanya merupakan ahli waris bagi kedua korban yakni Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu.
Namun pertemuan keduanya tak berlangsung lama.
Tak diketahui juga apakah dalam pertemuan itu ada percakapan atau tidak di antara keduanya.
Rancang Pertemuan Tapi Tak Terlaksana
Hubungan anak dan ayah, Yoris (34) dan Yosef (55), renggang setelah kasus Subang terjadi.
Keduanya dikabarkan berencana melangsungkan pertemuan setelah sempat berbeda komentar terkait kasus perampasan nyawa Tuti Suhartini (55) serta Amalia Mustika Ratu (23) di Kabupaten Subang, Jawa Barat.
Tuti merupakan istri Yosef dan ibu dari Yoris.
Sementara Amalia adalah anak Yosef dan adik Yoris.
Baca juga: Kapolres Ungkap Fakta Baru Kasus Subang, dari Mulai Jumlah Saksi Sampai Soal Dalang dan Pelaku
Yoris mengatakan, ia merencanakan pertemuan dengan ayahnya pada Senin (4/10/2021) siang.
"Saya sebagai anak ingin menjalin lagi kebersamaan dengan Papah saya untuk lebih baik lagi. Mungkin memang selama proses penyidikan sempat putus," ucap Yoris di Kantor Desa Jalancagak.
Diakui Yoris, hubungannya dengan Yosef memang sempat tidak harmonis pasca-keduanya saling memberikan komentar selama proses penyidikan terkait meninggalnya Tuti dan Amalia.
Namun, sampai dengan Senin sore, pertemuan dari keduanya batal.
Sebab, Yosef tidak hadir dengan alasan sedang ada agenda lain.
"Saya barusan sudah nunggu dari jam 1 siang, sudah menunggu sampe sore tapi enggak ada lagi konfirmasi dari pihak Papahnya," kata Yoris.
"Ini merupakan inisiatif saya bersama Pak Lurah (Jalancagak) yang juga masih saudara," ujarnya.