Rebutan Lahan Tebu
Ratusan Petani di Indramayu Sebut F-Kamis Gerombolan Preman, Ungkap Fakta-fakta Selama Ini
Ratusan petani di Indramayu menggelar deklarasi. Mereka mengungkap sepak terjang F-Kamis yang meresahkan.
Penulis: Handhika Rahman | Editor: taufik ismail
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman
TRIBUNJABAR.ID, INDRAMAYU - Ratusan petani di Kabupaten Indramayu sepakat untuk menganggap Forum Komunikasi Masyarakat Indramayu Selatan (F-Kamis) sebagai oknum yang harus bertanggungjawab atas tragedi berdarah yang terjadi di lahan tebu PG Jatitujuh.
Mereka bahkan menyebut F-Kamis adalah gerombolan preman yang menyebabkan terus berlarut-larutnya sengketa di lahan tebu di perbatasan Indramayu-Majalengka tersebut.
Hal tersebut disampaikan para petani penggarap desa penyangga lahan HGU PG Rajawali II di Balai Desa Sukamulya, Kecamatan Tukdana, Kabupaten Indramayu, Senin (11/10/2021).
Seorang petani, Akim mengatakan, F-Kamis pun harus bertanggungjawab penuh atas meninggalnya dua petani tebu asal Majalengka akibat bentrok yang terjadi pada Senin (4/10/2021) kemarin.
"Kami petani penggarap HGU PG Rajawali II menolak F-Kamis," ujar Akim saat melakukan deklarasi sikap.
Akim menyampaikan, sedikitnya ada 4 poin yang menjadi pernyataan sikap para petani dari 4 kecamatan di Kabupaten Indramayu tersebut.
Pertama, petani penggarap lahan HGU PG Rajawali II menuding F-Kamis adalah gerombolan preman yang sering mengintimidasi petani.
Kedua, petani yang ada di desa-desa penyangga siap bermitra dengan PG Rajawali II serta mengikuti seluruh aturan yang disarankan pemerintah.
Ketiga, para petani menyatakan, bahwa lahan yang selama ini disengketakan adalah milik HGU PT Rawajali II sehingga tidak boleh ada pihak lain mencampuri tata kelolanya.
Keempat, petani mendukung serta menyerahkan sepenuhnya proses penyelesaian permasalahan HGU PT Rajawali II kepada Pemkab Indramayu bersama Polri dan TNI.
"Kami ingin nyaman dalam bertani. Apa yang sudah dilakukan F-Kamis adalah tindakan yang justru tidak mendukung petani sekaligus pemerintah," ujar dia.
Akim menambahkan, dengan adanya deklarasi dan menyatakan sikap ini, para petani berharap bisa segera menggarap lahan menyusul masuknya musim tanam tahun ini.
"Kami sangat berterima kasih kepada Pemkab, Polres dan Kodim Indramayu yang telah memfasilitasi dan memberikan dukungan kepada para petani sehingga konflik HGU berakhir dengan baik," ujarnya.
Baca juga: Dikerjakan Besok, Puasa Senin Kamis Punya Banyak Manfaat untuk Kesehatan, Ini Niat dan Tata Caranya