Persib Bandung

Pengamat Khawatir Aksi Unjuk Rasa Bobotoh Malah Berpotensi Hentikan Liga 1 2021/2022

Bukan soal mundur atau tidaknya Robert Alberts, melainkan dampak dari unjuk rasa yang terjadi sejak Minggu (10/10/2021) sore hingga tengah malam terse

Penulis: Ferdyan Adhy Nugraha | Editor: Ravianto
Tribun Jabar/Ferdyan
Unjukrasa bobotoh di kantor PT Persib Bandung Bermartabat Minggu (10/10/2021). 

5. Tagar #MenangBersama wajib diganti dengan #PersibJuara.

Dari lima poin yang ada di petisi, hanya poin nomor dua yang sempat menjadi perdebatan. Di poin kedua disebutkan bahwa Robert Alberts selaku pelatih Persib harus keluar dan tidak ada negosiasi lagi.

Namun setelah diskusi panjang, manajemen Persib akhirnya menyapakati poin nomor dua dengan berapa catatan. Disebutkan bahwa evaluasi akan dilakukan kembali setelah seri kedua yang bakal berlangsung pekan depan.

Perwakilan bobotoh, Tobias Ginanjar, mengatakan, bahwa unjuk rasa tersebut buntut ketidaksepakatan antara bobotoh dengan manajemen soal petisi.

Dengan demikian, maka seluruh elemen melakukan aksi unjuk rasa untuk meminta manajemen mendatatangani petisi.

"Kami ke sini masih menindaklanjuti yang kemarin. Kami tidak bertemu langsung dan tidak menemukan kata sepakat. Ada poin-poin yg belum disepakati," ujar Tobias Ginanjar kepada awak media di sela-sela aksi unjuk rasa.

Tobi mengatakan, aksi hari ini diikuti bukan hanya oleh bobotoh dari Bandung saja. Namun diikuti juga oleh perwakilan dari Karawang, Indramayu, hingga Jabodetabek.

"Jadi menunjukkan bahwa perjuangan ini hanya perjuangan yang di Bandung saja tapi seluruh Jabar perjuangan kami sama," katanya.

Selain itu, Tobias mengungkapkan bahwa alasan bobotoh bertahan selama berjam-jam. Dia mengatakan, bobotoh hanya ingin bertemu manajemen.

"Kenapa kita masih bertahan disini karena kita enggak ada respons dari manajemen. Para bobotoh menuntut manajemen untuk menemui dan datang langsung terkait petisi tersebut. Jadi kami masih bertahan dan menunggu di sini," katanya.

Selain itu, dia mengapresiasi petugas keamanan yang memafasilitasi  unjuk rasa ini. Tobi mengungkapkan, pihak keamanan terus berkomunikasi agar manajemen mau datang.

"Kami tetap bertahan di sini sampai ada manajemen kesini. Alhamdulillah dari pihak keamanan memfasilitasi juga  berkoordinasi dengan manajemen agar manajemen datang ke sini," ucapnya.

Pada aksi ini juga, bobotoh sempat membakar flare dan ban. Namun tak ada aksi anarkis yang terlihat meskipun suasana semakin memanas.

Sekitar pukul 18.00 WIB, aksi bobotoh sempat mereda. Namun mereka memilih bertahan di Graha Persib dan meminta manajemen Persib untuk datang.

Baru pada pukul 20.20 WIB, manajemen Persib yang diwakili oleh Kuswara S Taryono datang. Bobotoh sempat kecewa lantaran yang mereka harapkan adalah kedatangan Teddy Tjahjono selaku direktur Persib.

Sempat terjadi deadlock karena Kuswara meminta waktu untuk mendatatangani petisi. Sementara bobotoh ingin Kuswara sesegera mungkin mendatangani petisi.

Pada akhirnya, pada pukul 22.30 WIB, Kuswara mendatatangani petisi yang diberikan bobotoh. Kuswara akhirnya membacakan poin-poin petisi itu dan bobotoh membubarkan diri..(Ferdyan Adhy Nugraha/TribunJabar)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved