Kisah Emak Emin 30 Tahun Jualan Gemblong dan Jalabria, Jalan Kaki Keliling Kampung Demi Sesuap Nasi

Laporan Kontributor Tribunjabar.id, Karawang, Cikwan Suwandi

TRIBUNJABAR.ID,KARAWANG - Emak Emin (60) seorang diri berkeliling menjajakan jualannya dari Kepuh Wareng hingga Perumahan Karang Indah, Kelurahan Karangpawitan, Karawang.

Hampir sekitar tiga kilometer, sambil membawa baskom dan toples kotak plastik, Emak Emin berkeliling kampung dengan berjalan kaki.

Ia menjajakan jualan seperti gemblong, jalabria, donat, dan pepes ikan serta pepes ayam.

Ia mengakui kakinya sudah tidak kuat lagi berjalan jauh karena usia tidak mendukung fisiknya.

"Udah enggak kuat sekarang mah, banyaknya istirahat," kata Emak Emin kepada Tribun Jabar saat ditemui di Kantor PWI Karawang, Jumat (8/10/2021).

Emak Emin saat ini tinggal dengan suami dan dua anaknya.

Ia menjadi tulang punggung keluarganya, suami dan anaknya yang telah dewasa justru menganggur.

"Cuma saya yang cari uang, anak dan suami menganggur," katanya.

Emak Emin mengaku sudah 30 tahun ia berjualan berkeliling dengan jalan kaki.

Semua jualannya itu ia ambil dari tetangganya.

"Ngambil dari orang lain kalau jualanya," katanya.

Ia hanya mengambil untung Rp 500 rupiah dari setiap barang jualan tersebut.

"Lebih banyak setornya, saya (rata-rata) untung Rp 70 ribu sehari," katanya.

Emak Emin mengaku sampai saat ini bahkan ia tidak mempunyai toilet di rumahnya untuk buang air besar meski ia tinggal tak jauh dari perkotaan.

"Kalau buang air besar, masih ke sawah," katanya.

Ia juga mengaku, selama ini tidak pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah.

Dari bantuan langsung tunai hingga bantuan Kartu Indonesia Sehat ia tak punya.

"Sama sekali enggak pernah dapat bantuan, enggak ada yang ngajak," katanya.

Baca juga: Program Kartu Prakerja Dapat Perhatian Besar dan Antusias dari Masyarakat di Masa Pandemi