Warga Temukan Tulang Binatang Diduga Fosil Hewan Purba di Waduk Saguling, Seperti Apa Bentuknya?
Tulang binatang diduga fosil hewan purba ditemukan seorang nelayan di perairan Waduk Saguling Kabupaten Bandung Barat.
Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Mega Nugraha
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG BARAT - Tulang binatang diduga fosil hewan purba ditemukan seorang nelayan di perairan Waduk Saguling, Kampung Suramanggala Desa Baranangsiang, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Tulang binatang fosil hewan purba tersebut ditemukan Jahidin (43) beberapa waktu lalu di beberapa titik. Tepatnya di tengah Waduk Saguling yang membentuk sebuah pulau setelah debit airnya menyusut selama musim kemarau.
Jahidin mengatakan, tulang binatang itu ditemukan saat dirinya tengah berjalan di perairan tersebut untuk menjala ikan, kemudian dia melihat tulang dengan jumlah yang banyak serta bentuk yang berbeda.
"Saya melaporkan temuan itu kepada salah seorang pengelola wisata perairan Waduk Saguling," ujarnya saat ditemui di lokasi penemuan, Kamis (7/10/2021).
Baca juga: Penetapan Komponen Cadangan di KBB, Presiden Jokowi: Harus Selalau Siaga saat Dipanggil Negara
Setelah dilakukan pengecekan, kata dia, ternyata tulang tersebut mirip seperti tulang binatang bagian paha, bagian kepala hingga bagian gigi dengan jumlah kurang lebih 20 tulang.
Dia memperkirakan tulang-tulang itu lebih banyak namun sudah dalam keadaan rusak karena area penemuan tersebut sempat digunakan sebagai tambang pasir yang dihentikan tahun 2015.
"Kalau dulu banyak, tapi karena ada tambang pasir, jadi sebagian rusak dan terbawa arus air," kata Jahidin.

Pengelola wisata setempat, Muhammad Rizki Hardjadinata, mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan peneliti Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Universitas Indonesia (UI) untuk meneliti temuan tulang binatang tersebut.
"Insya Alloh ke depan akan diteliti bagaimana bisa tulang muncul di daerah batuan," ujar Rizki.
Menurutnya, fosil yang diduga bagian tulang itu merupakan sisa letusan Gunung Sunda yang menentukan Cekungan Bandung.
Sehingga jika tulang itu bukti peninggalan sejarah, harus dilindungi dan jangan sampai jatuh ke tangan jail atau dirusak.
"Saya sudah laporkan ke peneliti di UI dan ITB, kebetulan saya punya kawan di sana. Tapi sampai sekarang mereka belum cek lokasi jadi belum bisa simpulkan apakah tulang ini fosil atau bukan," ucapnya.