Penemuan Mayat di Subang

Kasus Subang Tuti & Amalia Berlanjut, Bagaimana Roh yang Dirampas Nyawanya, Begini Kata Buya Yahya

Sejak kasus Subang mencuat, tak sedikit sebagian publik yang mengaitkannya dengan hal-hal mistis menyebut roh gentayangn. Ulama Buya Yahya menjawab

Penulis: Hilda Rubiah | Editor: taufik ismail
Kolase Al Bahjah TV / Tribunjabar.id
Buya Yahya Menjawab terkait roh gentayangan 

TRIBUNJABAR.ID - Lebih dari sebulan kasus perampasan nyawa ibu dan anak di Subang masih diselidiki.

Sejauh ini, kepolisian masih mencari pelaku rajapati ibu dan anak di Subang tersebut.

Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) ditemukan tak bernyawa di dalam bagasi mobil Alphard di rumahnya, Rabu (18/8/2021) lalu.

Lamanya kasus Subang itu belum diungkap, tak jarang menimbulkan rasa penasaran dari masyarakat.

Baca juga: KASUS Subang: Autopsi Ulang, Polisi Datangi Lagi TKP, Kini Tiga Kakak Tuti Datangi Polres, Ada Apa?

Termasuk mempertanyakan nasib roh yang dibunuh seperti kasus Tuti dan Amalia di Subang yang kerap dianggap gentayangan.

Terkait hal ini Buya Yahya menjawab bagi yang menganggap roh gentayangan.

Sejak kasus Subang mencuat, tak sedikit sebagian publik yang mengaitkannya dengan hal-hal mistis hingga klenik.

Beberapa pihak menganggap roh Tuti dan Amalia gentayangan.

Hal tersebut karenanya munculnya video viral orang kesurupan mengatasnamakan korban kasus Subang tersebut.

Lantas terkait hal itu, apakah roh orang yang meninggal dirampas nyawanya atau merampas sendiri nyawanya sendiri akan gentayangan?

Terkait hal tersebut, Buya Yahya, ulama karismatik asal Cirebon menjawab menerangkan antara nasib roh keduanya.

Menurutnya, jika seorang muslim yang dirampas nyawanya maka akan mendapat menikmat.

Berbeda halnya dengan seorang yang sengaja melenyapkan nyawanya sendiri maka mendapat siksa pedih.

Hal ini diterangkan Buya Yahya dikutip Tribunjabar.id dalam tayangan Al-Bahjah TV, (7/10/2021).

Dalam suatu kajian, Buya Yahya menjawab pertanyaan roh gentayangan.

Ulama karismatik itu menjelaskan pada dasarnya setiap orang meninggal akan berurusan dengan alam barzah.

“Alam barzah itu alam, Anda akan mengetahui setelah Anda memasukinya nanti,”

“Alam barzah itu adalah jembatan, alam penantian menuju akhirat kita dibangkitkan nanti di Padang Mahsyar,” jelas Buya Yahya.

Baca juga: Temuan Baru Kasus Subang, Dalam Autopsi Ulang Petunjuk Baru Mengarah ke Alat yang Digunakan Pelaku

Lanjut Buya menerangkan roh yang meninggal dunia mempunyai urusan.

Jika seseorang itu baik, maka akan mendapatkan kenikmatan.

Sebaliknya, jika seseorang yang meninggal itu tak baik maka mendapatkan siksa.

“Gak ada itu roh gentayangan sementara ia punya urusan,” tegas Buya Yahya.

Adapun ulama itu menegaskan adanya peristiwa kesurupan menurutnya melainkan karena penjelmaan dari jin-jin dan setan untuk menjerumuskan manusia.

Ia juga menjelaskan jin dan setan menjelma mengikuti pikiran manusia.

Adapun roh orang yang di alam barzah itu berurusan dengan orang di dunia berupa babul karomah.

Babul karomah adalah kemuliaan kekasih Allah memberikan pertolongan.

Karena kehidupan selama di dunia baik menolong orang maka di saat meninggal dunia diberikan pertolongan.

Demikian, kembali lagi ke pembahasan kasus perampasan nyawa di Subang belakangan berkembang pada hal-hal mistis sejumlah pihak.

Ada juga sebagian pihak melakukan hal mistis itu dengan tujuan membantu mencari pelaku rajapati kasus Subang tersebut.

Dari berkembangnya hal itu, tak jarang sebagian masyarakat pun masih mempercayainya.

Seperti menganggap orang yang meninggal karena dirampas nyawanya rohnya gentayangan.

Ada juga yang beranggapan di mana lokasi kejadian menjadi objek mistis seolah menyisakan hal-hal gaib.

Simak video penjelasan Buya Yahya selengkapnya di sini

Baca juga: Sosok Mimin Mintarsih Istri Muda Yosef dalam Kasus Subang, Menangis Tertekan, Tak Ada yang Menafkahi

Sementara itu, di sisi lain pihak kepolisian masih melakukan penyidikan hingga perkembangan untuk mengungkap gambaran detail dari persitiwa tersebut.

Kepolisan pun telah mengumpulkan keterangan dari para saksi, barang bukti, hingga sejumlah tes pemeriksaan intenstif.

Belakangan, polisi juga telah melakukan autopsi untuk kedua kalinya untuk menemukan petunjuk baru.

Adapun semua barang bukti dan petunjuk tersebut mengacu secara ilmiah sehingga nyata kebenarannya.

Perkembangan Kasus Subang

Polisi yakin segera mengungkap kasus Subang atau kasus pembunuhan ibu dan anak di subang.

Keyakinan ini diungkap Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Pol Erdi A Chaniago.

Yakinnya polisi itu karena mereka menemukan petunjuk-petunjuk yang menguatkan dugaan-dugaan.

Hanya, kata Kombes Erdi, petunjuk atau temuan-temuan itu harus lebih dulu disesuaikan atau dicocokkan.

Polisi memeriksa sejumlah saksi hingga berulang kali, mendatangi TKP berulang kali, dan terakhir melakukan autopsi ulang terhadap jasad korban.

Autopsi ulang dilakukan akhir pekan lalu.

Menurut Kombes Pol Erdi A Chaniago, pihaknya tak ingin berandai-andai dalam menungkap pelaku kasus Subang.

"Ya, belumlah (ada tersangka). Jadi, sekarang kami fokus mencari petunjuk-petunjuk, kesesuaian dengan penyebabnya, kematiannya, setelah itu baru kami simpulkan rangkaian penyelidikannya, lalu mengarah ke tersangkanya, jadi kami tidak berandai-andai," ujar Erdi A Chaniago, saat dihubungi Rabu (5/10/2021).

Baca juga: Fakta Yoris Vakum dari Yayasan Sejak Kasus Tuti dan Amalia Diselidiki, Kini Berencana Banting Setir

Sebelumnya, Polisi telah melakukan outopsi kedua untuk mencari petunjuk baru terkait perampasan nyawa terhadap Tuti dan Amalia Mustika Ratu atau yang akrab disapa Amel.

"Dia dibunuh, apakah melakukan perlawanan, kemudian untuk menentukan waktu kematiannya, karena ini kami cari kesesuaian kembali. Sehingga setelah melihat hasil autopsi tersebut, di antaranya juga mengenai alat yang digunakan, apakah tumpul atau tajam," katanya.

Dari hasil autopsi kedua itu, kata dia, akan dievaluasi oleh tim penyidik yang dicocokkan dengan petunjuk terbaru yang sudah dimiliki.

"Kalau memang ada kesesuaian, Insya Allah dalam waktu dekat kami temukan tersangkanya," ucapnya.

Sementara terkait hasil autopsinya sendiri, Erdi mengaku belum dapat menyampaikan kepada publik.

"Ini masih dalam konsumsi penyidik, mereka membutuhkan evaluasi, analisa, dan fokus dulu terhadap hasil temuannya," katanya.

Baca juga: Ketakutan Yoris Ungkap Fakta Kehidupannya Berubah, Jadi Menutup Diri, Tidur pun Pindah-pindah Rumah

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved