Persib Bandung
Manajemen Persib Minta Bobotoh Sampaikan Kritik dengan Santun dan Elegan, Juga Sesuai Koridor Hukum
Bobotoh yang kecewa dengan prestasi Persib Bandung dalam enam laga pertama Liga 1 2021-2022, memberikan petisi untuk berbedah agar gelar dapat diraih.
Penulis: Fakhri Fadlurrohman | Editor: Giri
Laporan Kontributor Tribunjabar.id, Fakhri Fadlurrohman
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Bobotoh yang kecewa dengan prestasi Persib Bandung dalam enam laga pertama Liga 1 2021-2022, memberikan petisi untuk berbedah agar gelar dapat diraih.
Dari enam laga di seri pertama, Persib mengantongi 10 poin berkat dua kemenangan dan empat kali imbang.
Persib berada di posisi kelima, di bawah Persija Jakarta dengan poin sama.
Menanggapi hal tersebut, Komisaris PT Persib Bandung Bermartabat, Kuswara S Taryono, angkat bicara.
Dia tidak mempermasalahkan petisi dan mengapresiasi bobotoh yang telah mengkritik Persib.
"Kami memahami betul bobotoh adalah bagian dari atmosfer. Dengan caranya kami menghargai betul masukan, atensi, dan kritiknya" ujar Kuswara ketika diwawancarai awak media pada Selasa (5/10/2021).
Dalam petisi yang dibacakan oleh perwakilan dari elemen bobotoh di depan Graha Persib pada Selasa siang, satu di antara poinnya adalah menuntut untuk memecat Robert Alberts dari kursi pelatih.
Selain itu meminta manajemen Persib untuk meminta maaf atas segala kegagalan Robert Alberts mengangkat prestasi Persib.
Kuswara menuturkan, masalah tersebut berada di ranah manajemen.
Keputusannya, manajemen tidak menuruti keinginan bobotoh.

Manajemen masih percaya dengan kemampuan Robert sehingga tetap mempekerjakannya.
"Perlu dipahami, ada ranah-ranah yang harus dibedakan, mana itu ranah manajemen PT PBB, manajemen tim, dan mana itu ranah pelatih." tuturnya.
Selain itu, dia meminta bobotoh untuk tetap memberikan support kepada Persib Bandung yang akan segera menghadapi seri kedua dalam lanjutan Liga 1 2021/2022.
Dia juga berharap bobotoh dapat memberikan kritik dengan cara yang santun dan elegan.
"Dan tentunya, semua dalam koridor hukum." ujar Kuswara. (*)