Persib Bandung

Berita Terpopuler Persib, Dapat Ultimatum dari PT PBB, Robert Buka Suara Beri Pembelaan

PT PBB masih mempercaya Robert Alberts menangani Persib Bandung. Namun sang pelatih dapat ultimatum.

Penulis: Ferdyan Adhy Nugraha | Editor: taufik ismail
Tribun Jabar
Pelatih Persib Bandung Robert Alberts (kiri) pada acara syukuran ulang tahun ke-88 Persib di Graha Persib, Kota Bandung, Minggu (14/03/2021). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ferdyan Adhy Nugraha

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Manajemen Persib Bandung akhirnya buka suara terkait desakan bobotoh untuk mengevaluasi kinerja tim sepanjang seri pertama Liga 1 2021/2022.

Hal ini juga menjadi tanggapan atas aksi perwakilan bobotoh yang mengirimkan petisi kepada manajemen di Graha Persib, Jalan Sulanjana No. 17, Kota Bandung, Selasa (5/10/2021).

Pada aksi yang berlangsung sekitar pukul 12.00 WIB itu, ada lima kelompok hadir yakni Viking Persib Club, Bomber Persib, The Bombs, Northern Wall, dan 26CC Boys.

Namun mereka hanya bertemu dengan General Coordinator Panpel Persib, Budi Bram Rachman.

Komisaris PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Kuswara S Taryono mengatakan bahwa sebenarnya pertemuan akan berlangsung di Sumedang.

Namun karena satu dan lain hal, maka pertemuan itu tidak jadi dilaksanakan.

"Dan tadi rupanya hadir di sini, dan sudah diterima dengan baik oleh Bapak Budi Bram Rachman. Mereka menyampaikan semacam surat," ujar Kuswara kepada awak media, Selasa (5/10/2021).

Kuswara memastikan, keinginan bobotoh untuk segera melakukan eveluasi terhadap tim asuhan Robert itu sudah dilaksanakan.

Petinggi PT PBB pun, kata Kuswara sudah melalukan rapat bersama-sama tim pelatih.

"Kedua, yang perlu kami sampaikan, tadi siang kami, mengadakan rapat evaluasi. Manajemen hadir secara lengkap, ada Pak Glenn, melalui komunikasi by phone. Kemudian ada Pak Zainuri, Pak Teddy, Pak Umuh, dan juga saya. Bersama juga dengan tim pelatih juga," katanya.

Dalam rapat itu, Kuswara menyebut ada banyak hal yang dibahas. Mulai dari pemaparan pelatih tentang kinerja tim selama seri pertama Liga 1. Hingga hal-hal lainnya terkait apa yang sudah dan akan dilakukan oleh tim.

"Kami mendengar, kemudian kami pun menyampaikan banyak hal. Dalam arti, kami ingin tahu beberapa hal, dari mulai pertandingan pertama sampai pertandingan terakhir melawan PSM Makassar," ucapnya.

Secara garis besar, manajemen masih melihat bahwa Persib berada di jalur yang benar untuk bisa menjadi juara.

Sampai saat ini, Persib masih berada di posisi lima klasemen sementara Liga 1 dengan 10 poin.

"Sejak awal PT PBB menginginkan Persib berprestasi secara baik. Ujungnya tentu kami mengharapkan gelar juara. Oleh karena itu, ini seri II kan masih akan berlangsung. Dalam arti, setelah mempertimbangkan banyak hal, tim pelatih pada dasarnya bertekad untuk di seri kedua itu ingin bagaimana caranya secara maksimal, di setiap laga meraih poin maksimal. Itu harapannya," katanya.

Manajemen sendiri tidak mempermasalahkan aksi yang dilakukan oleh bobotoh untuk menyampaikan keluh kesahnya kepada tim. Sebab menurutnya, bobotoh adalah bagian yang tak terpisahkan dari Persib.

"Di sini yang kami harap adalah, bagaimana caranya Bobotoh bisa memberi support secara maksimal, dengan cara yang santun dan elegan. Dan tentunya, semua dalam koridor hukum," katanya.

Dalam salah satu poin petisi yang disampaikan, disebutkan bahwa manajemen dan pelatih tidak layak mempolarisasikan dan mengotak-ngotakan bobotoh berdasarkan kategori. Kuswara menegaskan bahwa hal tersebut tidak pernah membeda-bedakan bobotoh.

"Manajemen PT PBB mengapresiasi, bobotoh dari organisasi manapun kami melihatnya sebagai sisi yang baik - apakah itu Viking, Bomber, Casual, dan lain-lain dalam arti kami tidak pernah membedakan," katanya.

Selain itu, ada poin petisi dari bobotoh yang meminta Robert Alberts mundur dari kursi kepelatihan Maung Bandung.

Dia dinilai gagal membuat Persib berprestasi di seri pertama dengan hanya berhasil memenangkan dua pertandingan dan empat kali imbang.

Kuswara memastikan bahwa mantan arsitek tim Arema Indonesia dan PSM Makassar itu masih akan menakhodai Persib.

Namun manajemen telah memberi ultimatum kepada Robert untuk memperbaiki performa Persib di seri kedua.

"Sudah, intinya sampai yang paling ekstrim sudah kami sampaikan. Dan itu, di dalam kontrak juga sudah ada sanksi-sanksinya apabila tidak sesuai target dan lain sebagainya."

"Andai di seri kedua nanti performa Persib masih tidak memuaskan, maka ada mekanisme yang bisa dijalankan. Sebab dalam kontrak, ada poin tentang target-target yang harus dipenuhi oleh pelatih."

"Ya nanti kami evaluasi lagi kalau memang hasilnya tidak sesuai harapan. Balik lagi ada klausul dalam kontrak. Tentunya nanti ada pertimbangan tersendiri, yang sesuai dengan klausul dalam kontrak. Jadi saya tidak mau mendahului dulu," katanya.

Dalam rapat evaluasi bersama tim pelatih, Kuswara menyebut Robert dan para asistennya sudah menjelaskan secara menyeluruh tentang apa yang terjadi. Manajemen pun sudah menyampaikan apa yang menjadi keinginannya agar Persib lebih baik.

"Intinya begini saat ini, masih memaksimalkan komposisi pemain yang ada. Karena jendela transfer sudah lewat. tetapi memaksimalkan semua lini. Tim pelatih tidak tinggal diam, akan memaksimalkan waktu jeda ini untuk melakukan perbaikan secara menyeluruh. Jadi, kami juga dalam posisi menunggu ini, ya kami doakan agar tim bisa mendapatkan hasil yang maksimal," katanya.

Robert Buka Suara

Robert Alberts, menilai beragam aksi yang dilakukan oleh bobotoh dalam beberapa hari terakhir sebagai wujud rasa emosional melihat tim kesayangannya tampil tak sesuai ekspektasi.

"Kami pun merasa kecewa dengan hasil imbamg, dan tak menang, khususnya di laga yang awalnya kami sempat unggul," ujar Robert, Selasa (5/10/2021).

Robert menilai, Febri Hariyadi dan kawan-kawan sebenarnya tampil tak terlalu buruk mengingat persiapan yang dilakukan cukup singkat.

Saat ini, lanjut Robert, Persib masih berada di posisi kelima dengan raihan 10 poin. Persib pun menjadi tim yang paling sedikit kebobolan bersama Bhayangkara FC.

"Kami tahu apa yang kurang, yaitu tak mencetak gol yang menjadi hal vital. Kami harus bisa mengubah hal itu dan semuanya akan ikut berubah," katanya.

Mantan arsitek tim Arema Indonesia dan PSM Makassar ini memahami kekecewaan bobotoh karena penampilan Persib jauh dari standar yang sebenarnya. Namun hal ini disebabkan oleh kondisi para pemain yang sudah tidak bertanding selama 1,5 tahun karena pandemi Covid-19.

"Suporter sebenarnya bisa bangga atas kami karena kami tertinggal dua poin dari Bali United yang merupakan tim juara. Pada dasarnya semua berjalan baik tapi kami pun tahu kami kecewa karena tidak bisa menang. Suporter ada untuk mendukung tim, bukan malah membuat tim kesulitan karena apa yang dilakukan itu membuat konsentrasi pemain tidak (fokus)," ucapnya.

Baca juga: Cobaan Bagi Persib, Persiapkan Diri Hadapi Seri Kedua, Sejumlah Pemain Absen Latihan, Ini Daftarnya

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved