Tanda-tanda Kutukan Pelatih Asing Persib Bandung Mulai Muncul, Bobotoh Minta Robert Alberts Mundur
Tanda-tanda kutukan pelatih asing tak pernah sukses di Persib Bandung saat ini mulai bermunculan karena ada tuntutan Robert Alberts mundur.
TRIBUNJABAR.ID,BANDUNG- Tanda-tanda kutukan pelatih asing tak pernah sukses di Persib Bandung saat ini mulai bermunculan.
Saat ini, pelatih Persib Bandung dikendalikan pelatih asing, Robert Alberts. Empat laga terakhir Persib di Liga 1 tak pernah menang karena selalu meraih hasil imbang. Dua laga sisanya menang dua kali.
Berbagai macam kritik kepada Persib Bandung tersebar luas di jagat maya, mulai dari postingan laman fans hingga komentar di postingan-postingan Persib Bandung.
Salah satu postingan yang mengkritik kurang maksimalnya performa Persib dilayangkan oleh Viking Official dengan menyatakan tuntutan untuk mengevaluasi manajemen tim dan meminta manajemen untuk bertemu dengan para perwakilan suporter Persib.
Baca juga: Bobotoh Minta Robert Alberts Mundur dari Persib Bandung, Ramai Tagar #ReneOut
"Evaluasi, mendesak manajemen agar segera bertemu dengan perwakilan semua elemen bobotoh, kami menunggu tanggapan dalam 2 x 24 jam sejak tuntutan ini dikeluarkan" tulis Official Viking Persib Club dalam postingannya pada Sabtu.
Lantas tuntutan ini direspon oleh bobotoh dengan ramai mengkritik manajemen Persib, performa pemain hingga menuntut agar Robert Alberts mundur dengan tagar #ReneOut.
Pelatih Asing Tak Pernah Sukses
Persib Bandung seolah mendapat kutukan ketika ditangani oleh pelatih asing di era Liga Indonesia. Sejak menggunakan pelatih asing pada musim 2003, tak ada satupun yang berakhir sukses.
Sudah 10 pelatih asing yang didatangkan oleh manajemen Persib Bandung untuk meraih gelar juara.
Mulai dari Marek Andrzej Sledzianowski, Juan Antonio Paez, Arcan Iurie Anatolievichi, Darko Janackovic, Jovo Cuckovic, Drago Mamic, Dejan Antonic, hingga Mario Gomez.
Baca juga: Robert tak Beri Pemain Persib Bandung Libur Panjang, Lusa Latihan Lagi, Ini yang Harus Diperbaiki
Semua pelatih itu harus mengalami nasib yang buruk, entah itu dipecat atau mengundurkan diri karena tak kuat menahan tekanan publik.
Nama-nama pelatih asing yang sempat melatih Persib Bandung dengan latar belakang mentereng dan segudang prestasi.
Namun, faktanya, dari semua pelatih asing yang sempat melatih Persib, tak satupun yang pernah membawa Persib juara Liga Indonesia. Dengan fakta itu, tidak sedikit orang yang menyebut itu sebagai kutukan.
Sudah 10 pelatih asing yang didatangkan manajemen Persib untuk meraih gelar juara. Mulai dari Marek Andrzej Sledzianowski, Juan Antonio Paez, Arcan Iurie Anatolievichi, Darko Janackovic, Jovo Cuckovic, Drago Mamic, Dejan Antonic, hingga Mario Gomez.
Semua pelatih itu mengalami nasib buruk. Entah itu dipecat atau mengundurkan diri karena tak kuat menahan tekanan publik. Sehingga ketika Persib Bandung akan menggunakan jasa pelatih asing, bayang-bayang akan kegagalan sudah terasa bahkan sebelum kompetisi dimulai.
Sebaliknya, Persib justru bisa berhasil meraih dua gelar juara Liga Indonesia di tangan pelatih lokal. Indra Thohir dan Djajang Nurdjman justru yang mempersembahkan gelar juara Liga Indonesia pada musim 1994/1995 dan 2014.
Kiprah Robert Alberts
Saat ini, Persib dinahkodai oleh pelatih asing, Robert Rene Alberts. Dia datang ke Persib pada musim 2019 dengan CV mentereng. Menjadi juara Liga Indonesia pada musim 2009/2010 bersama Arema Indonesia dan membuat PSM Makassar menjadi kesebelasan yang kembali disegani dalam beberapa tahun terakhir.
Persib akhirnya berhasil mendapat tanda tangan Robert pada musim 2019. Kala itu, Robert menggantikan posisi Miljan Radovic yang diberhentikan satu pekan sebelum Liga 1 2019 dimulai.
Musim perdana Robert di Persib memang tidak berakhir cukup baik. Persib sempat terseok-seok di putaran pertama. Robert beralasan, pemain yang ada saat itu bukan keinginannya.
Setelah melalui putaran kedua di posisi 10, Robert melakukan perubahan di posisi pemain asing. Dianggap tidak optimal, Persib melepas Rene Mihelic, Artur Gevorkyan, dan Bojan Malisic.
Sebagai gantinya, Robert mendatangkan Omid Nazari, Kevin Van Kippersluis, dan Nick Kuipers. Ketiganya sukses membawa Persib finish di urutan ke enam.
Di Liga 1 2020, Robert Alberts benar-benar mendapat keleluasaan untuk merekrut pemain. Beberapa pemain penting pun didatangkan Robert untuk menjalankan starategi yang diinginkannya.
Alhasil, Persib berhasil meraih tiga kemenangan dari tiga pertandingan sebelum akhirnya Liga 1 2020 dihentikan karena alasam pandemi Covid-19. Prestasi fenomenal itu membuat Robert begitu yakin bisa melanjutkannya di Liga 1 2021.
Dalam satu kesempatan wawancara, Robert Alberts berani berjanji bahwa piala Liga 1 akan kembali ke Bandung. Bukan hanya itu, jika Piala Indonesia digelar, dia menjanjikan gelar juara.
"Kami membuat janji hari ini bahwa ketika liga berjalan kembali, hadiah terindahnya adalah memenangi liga. Mari kita lihat sejauh mana kami bisa melaju di turnamen yang akan dimulai dalam waktu dekat," ucapnya.
Jika Robert sukses mengunci gelar juara Liga 1 2021, maka bukan hanya janji yang berhasil ditepati. Namun kutukan pelatih asing tak bisa sukses di Persib pun akan terpatahkan.
Evaluasi
Ofisial Persib sendiri telah mengeluarkan statement mereka mengenai tidak maksimalnya performa para pemain setelah laga PSM Makassar pada Sabtu malam kemarin.
"Sehubungan dengan hasil pertandingan Persib melawan PSM Makassar, manajemen Persib menyampaikan kekecewaannya atas performa pertandingan tim yang kurang menggembirakan dalam enam pertandingan pada seri pertama Liga 1" tutur ofisial tim Persib dalam postingan Persib Bandung pada Sabtu (2/10/2021).
Hal tersebut membuat Persib Bandung berjanji akan mengevaluasi seri pertama ini untuk pertandingan demi pertandingan di seri kedua nanti.
"Tim pelatih akan melakukan evaluasi bersama manajemen dan mempersiapkan strategi menghadapi jadwal seri kedua liga 1"
"Persib memahami keinginan bobotoh agar tim utama selalu tampil prima dan meraih hasil terbaik pada setiap pertandingan" tulisnya.
Masih Ada Waktu
Kapten Persib yang pada pertandingan terakhir diplot menjadi stopper untuk menggantikan peran Victor Igbonefo ini mengungkapkan bahwa hasil seri kontra PSM Makassar menjadi tanggung jawab para pemain.
"Ada beberapa peluang yang memang seharusnya menjadi gol, tapi ini tanggung jawab kita semua, tanggung jawab para pemain," ujar Supardi dalam konferensi pers setelah pertandingan.
Pemain bernomor punggung 22 ini tidak menutup kemungkinan bobotoh akan kian bertambah kecewa dengan hasil semalam yang kembali imbang.
Ia menyebut bahwa para pemain sudah bermain maksimal, namun hasil yang didapatkan masih belum menjawab keinginan dari bobotoh dan tidak menutup keran kritik dari bobotoh kepada para pemain.
"Selalu saya katakan bahwa kita maksimal dalam bermain, namun kita tidak anti kritik, kita tahu bobotoh sayang kepada Persib, para pemain menyadari itu semua, apapun yang kita lakukan tetap harus meraih kemenangan untuk menjawab semua kritikan," tuturnya
Supardi berjanji ia dan rekan timnya akan mengevaluasi diri dan memberikan performa tim untuk mempersiapkan seri 2 Liga 1 dan akan kembali berlatih pada 5 Oktober 2021 jika sesuai dengan rencana ofisial tim Persib.
"Kami masih memiliki waktu untuk memperbaiki segalanya. Saya yakin, tim ini bisa berkembang lebih baik lagi di pertandingan selanjutnya. Saya berharap semua pemain menyadari itu," ucapnya.