#ReneOut
Tagar #ReneOut, Tanda Kutukan Pelatih Asing Persib Muncul, Pengamat: Tim Ini Mengkilap Tapi Kok
Bobotoh netizen mulai menggaungkann tagar #ReneOut atau meminta Robert Albert mundur sebagai pelatih Persib Bandung. Pengamat sepakbola beri pendapat.
Penulis: Ferdyan Adhy Nugraha | Editor: Mega Nugraha
TRIBUNJABAR.ID,BANDUNG- Bobotoh netizen mulai menggaungkan tagar #ReneOut atau meminta Robert Albert mundur sebagai pelatih Persib Bandung.
Tuntutan Robert Alberts mundur sebagai pelatih Persib Bandung sebagai imbas dari hasil imbang di 4 laga berturut-turut sekaligus menutup seri pertama Liga 1. Di laga Liga 1 terakhir, Persib ditahan imbang 1-1.
Pengamat sepak bola Indonesia, Supriyono Prima, tidak sepakat apabila manajemen Persib memutuskan untuk memecat Robert Robert Alberts sebagai pelatih. Menurutnya, pelatih asal Belanda itu masih layak diberikan kesempatan.
"Kalau aku sih kasih waktu. Karena kan dengan situasi kompetisi panjang enggak bergulir. Kan dia juga harus memilih komposisi yang terbaik. Kan dia juga harus melihat kebugaran setiap individu. Mudah-mudahan dari beberapa match yang sudah dijalankan itu bisa menjadi evaluasi. Toh belum banyak pemain dicoba," kata dia kepada Tribun Jabar melalui sambungan telepon, Minggu (3/10/2021).
Baca juga: Tanda-tanda Kutukan Pelatih Asing Persib Bandung Mulai Muncul, Bobotoh Minta Robert Alberts Mundur
Walaupun diberi waktu untuk memperbaiki timnya, Supriyono Prima mengingatkan bahwa Persib kini sudah kembali berkompetisi. Artinya, setiap pertandingan harus dimaksimalkan agar bisa menjadi juara di akhir musim.
"Kalau aku sih iyah harus sabar saja. Cuman kadang- kadang kan kalau berbicara kompetisi itu kan poin ya. Kalau sabar terus dapatnya imbang terus ya repot juga. Artinya tim ini mengkilap tapi kok tidak sesuai dengan performa yang ada di lapangan," ucapnya.
Situasi seperti ini ternyata tidak hanya dialami oleh Persib. Beberapa tim pun saat ini sedang mendapat tekanan hebat dari para suporternya. Mereka merasa penampilan tim kesayangannya jauh dari harapan.
Terkait fenomena ini, Supriyono menilai sepak bola Indonesia sudah bukan hanya berbicara tentang industri. Namun ada gengsi yang sangat besar di dalammnya.
"Sepak bola juga sudah menjadi satu kekuatan gengsi yang luar biasa. Tidak hanya daerah tapi bagaimana presitge itu terjadi. Artinya meraka punya tim kebanggaan itu tidak mau turun gak mau jelek performanya," ujarnya.
Saat ini, lanjut dia, para pelatih dituntut harus terus bisa membawa timnya tampil baik disetiap pertandingan. Bukan hanya demi kemenangan, namun rasa percaya dari pihak ketiga dalam hal ini sponsor.
"Sponsor itu akan datang ketika tim itu berprestasi kalau mereka jeblok nama besar pun kadang-kadang repot juga nyari duit. Jadi harus diseimbangkan antara sepak bola dan entertain, di situ bisnis berbicara," katanya.
Kutukan Pelatih Asing Tak Pernah Sukses
Tanda-tanda kutukan pelatih asing tak pernah sukses di Persib Bandung saat ini mulai bermunculan.
Saat ini, pelatih Persib Bandung dikendalikan pelatih asing, Robert Alberts. Empat laga terakhir Persib di Liga 1 tak pernah menang karena selalu meraih hasil imbang. Dua laga sisanya menang dua kali.
Berbagai macam kritik kepada Persib Bandung tersebar luas di jagat maya, mulai dari postingan laman fans hingga komentar di postingan-postingan Persib Bandung.
Baca juga: Bobotoh Minta Robert Alberts Mundur dari Persib Bandung, Ramai Tagar #ReneOut
Salah satu postingan yang mengkritik kurang maksimalnya performa Persib dilayangkan oleh Viking Official dengan menyatakan tuntutan untuk mengevaluasi manajemen tim dan meminta manajemen untuk bertemu dengan para perwakilan suporter Persib.
"Evaluasi, mendesak manajemen agar segera bertemu dengan perwakilan semua elemen bobotoh, kami menunggu tanggapan dalam 2 x 24 jam sejak tuntutan ini dikeluarkan" tulis Official Viking Persib Club dalam postingannya pada Sabtu.
Lantas tuntutan ini direspon oleh bobotoh dengan ramai mengkritik manajemen Persib, performa pemain hingga menuntut agar Robert Alberts mundur dengan tagar #ReneOut.
Supriyono Prima Tak Pernah Sukses
Persib Bandung seolah mendapat kutukan ketika ditangani oleh pelatih asing di era Liga Indonesia. Sejak menggunakan pelatih asing pada musim 2003, tak ada satupun yang berakhir sukses.
Sudah 10 pelatih asing yang didatangkan oleh manajemen Persib Bandung untuk meraih gelar juara.
Mulai dari Marek Andrzej Sledzianowski, Juan Antonio Paez, Arcan Iurie Anatolievichi, Darko Janackovic, Jovo Cuckovic, Drago Mamic, Dejan Antonic, hingga Mario Gomez.
Semua pelatih itu harus mengalami nasib yang buruk, entah itu dipecat atau mengundurkan diri karena tak kuat menahan tekanan publik.
Nama-nama pelatih asing yang sempat melatih Persib Bandung dengan latar belakang mentereng dan segudang prestasi.
Namun, faktanya, dari semua pelatih asing yang sempat melatih Persib, tak satupun yang pernah membawa Persib juara Liga Indonesia. Dengan fakta itu, tidak sedikit orang yang menyebut itu sebagai kutukan.
Sudah 10 pelatih asing yang didatangkan manajemen Persib untuk meraih gelar juara. Mulai dari Marek Andrzej Sledzianowski, Juan Antonio Paez, Arcan Iurie Anatolievichi, Darko Janackovic, Jovo Cuckovic, Drago Mamic, Dejan Antonic, hingga Mario Gomez.
Semua pelatih itu mengalami nasib buruk. Entah itu dipecat atau mengundurkan diri karena tak kuat menahan tekanan publik. Sehingga ketika Persib Bandung akan menggunakan jasa pelatih asing, bayang-bayang akan kegagalan sudah terasa bahkan sebelum kompetisi dimulai.
Sebaliknya, Persib justru bisa berhasil meraih dua gelar juara Liga Indonesia di tangan pelatih lokal. Indra Thohir dan Djajang Nurdjman justru yang mempersembahkan gelar juara Liga Indonesia pada musim 1994/1995 dan 2014.