Kuasa Hukum Yosef Ungkap Fakta Baru di Kasus Subang, Polisi: Ini Kejahatan Luar Biasa!
Rohman Hidayat, kuasa hukum Yosef, suami sekaligus ayah korban penghilangan nyawa ibu dan anak di Subang, membeberkan fakta baru terkait kasus itu.
Penulis: Nazmi Abdurrahman | Editor: Hermawan Aksan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Nazmi Abdurahman
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Rohman Hidayat, kuasa hukum Yosef, suami sekaligus ayah korban penghilangan nyawa ibu dan anak di Subang, membeberkan fakta baru terkait kasus itu.
Menurut Rohman, berdasarkan hasil pemeriksaan terbaru yang dilakukan penyidik terhadap Yosef, dipastikan bahwa kliennya tidak terlibat dalam kasus tersebut.
Dalam materi pemeriksaan Yosef, kata dia, penyidik kembali menanyakan detik-detik ditemukannya Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23).
"Jadi, Yosef menyampaikan kepada penyidik bahwa sebelum ke kantor polisi Jalancagak pukul 07.24 WIB dia sempat menghubungi HP Amel," ujar Rohman Hidayat saat dihubungi, Sabtu (2/10/2021).
Baca juga: Kasus Subang Menuju Babak Akhir, Polisi Perdalam Bukti-bukti
Menurut Rohman, Yosef sudah merasakan ada kejanggalan saat dia pulang ke rumah.
Namun, ia belum menduga terjadi pembunuhan.
Yosef kemudian mencoba menghubungi Amel, tapi tidak direspons.
Kemudian, kata dia, Yosef menghubungi Yoris, anaknya yang lain, di jam yang sama.
"Telepon Yoris dijawab oleh istrinya. Di situ Yosef menyampaikan ke istri Yoris bahwa di rumah ada penculikan."
"Kenapa berpikir penculikan, karena pada saat itu Yosef melihat di jalan sebelah pintu masuk, ada bekas ban mobil," katanya.
Sekitar pukul 07.35 WIB, Yosef kemudian mendatangi Polsek Jalancagak.
Di saat itu juga, kata Rohman, Yoris menelepon.
"Jam 08.02 WIB, Yosef tidak masuk lagi ke TKP, tapi dibawa ke ruang komite sekolah SMA Jalancagak."
"Di TKP sudah banyak warga masyarakat dan sudah di police line," ucapnya.
Baca juga: Kasus Subang Hari ke-44, Daftar Nomor yang Ditelepon Yosef di Hari Kejadian, Ada Amalia dan Yoris
Jadi, ujar Rohman, fakta baru itu menyebutkan bahwa kliennya tidak mengetahui adanya peristiwa pembunuhan terhadap istri dan anaknya.
"Bahkan pada saat pagi-pagi dia berpikir masih ada penculikan, itu dibuktikan dari log call-nya, yang menghubungi HP korban," katanya.
Sebelumnya, warga Kabupaten Subang digegerkan dengan temuan mayat ibu dan anak bersimbah darah di dalam bagasi mobil.
Identitas keduanya diketahui adalah Tuti Suhartini (55) dan anaknya Amalia Mustika Ratu (23).
Dua jasad ibu dan anak itu ditemukan di bagasi mobil Alphard di Dusun Ciseuti, Desa Jalancagak, Kecamatan Jalan Cagak, Kabupaten Subang, pada Rabu, 18 Agustus 2021.
Polisi memastikan mayat tersebut adalah korban pembunuhan.
Kini sudah sekitar 45 hari kasus perampasan nyawa ibu dan anak di subang belum terungkap juga.
Polisi mengakui sulitnya mengungkap kasus tersebut.
Minimnya alat bukti dan saksi kejadian membuat polisi yakin bahwa kasus Subang atau perampasan nyawa ibu dan anak itu merupakan kejahatan luar biasa.
Bahkan, kata Erdi, kemungkinan juga kasus ini sudah terencana.
Demi dapat mengungkap siapa tersangka atas kejadian naas ini, pihaknya akan terus berupaya untuk fokus dalam penyelidikan.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Erdi kepada Kompas TV di Bandung, Kamis (30/09/2021).
"Karena ini merupakan suatu kejahatan yang memang luar biasa, yang kemungkinan terencana. Ya tentunya kita akan tetap mencoba fokus dalam rangkaian penyelidikan untuk menemukan tersangkanya," tutur Erdi.
Ketika ditanya soal adanya kemungkinan saksi yang akan ditetapkan sebagai tersangka, Erdi menyebut pihak penyidik masih terus melakukan pendalaman terkait kasus ini.
Erdi tak ingin terlalu terburu-buru untuk berasumsi sebelum menemukan bukti-bukti yang nyata atas kasus ini.

"Insyaallah, ya. Saya tidak bisa berandai-andai mengarah ke dengan tidaknya. Tetapi semua ini tetap akan kita upayakan mencari untuk menemukan tersangkanya," kata Erdi.
Pihaknya juga meminta masyarakat untuk tidak berspekulasi apalagi menceritakan hal-hal yang tidak bisa dipertanggungjawabkan.
"Saya mengimbau untuk rekan-rekan atau masyarakat tidak usah berspekulasi ya. Berspekulasi menceritakan hal-hal yang tidak bisa dipertanggungjawabkan," kata Erdi.
Polisi Lakukan Pendalam Olah TKP
Kapolda Jawa Barat, Irjen Pol Ahmad Dofiri, mengabarkan, tim kepolisian tengah melakukan pendalaman lagi terkait kasus tragedi pembunuhan ibu dan anak di Subang.
Selain melakukan pendalaman lagi pada hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), pihak kepolisian juga melakukan pemeriksaan ulang pada sejumlah saksi-saksi.
Pendalaman ini dilakukan demi segera menemukan titik terang siapa dalang atas kejadian naas ini.
"Masih terus dilakukan pendalaman-pendalaman, kemudian pemeriksaan beberapa saksi-saksi. Olah TKP juga kami perdalam lagi," kata Ahmad dikutip Tribunnews.com, Jumat (1/10/2021)
Mengingat, tragedi ini sudah lebih dari sebulan, belum juga terungkap siapa dalang dibalik kejadian ini.
Polisi Sebut Masalahnya Kompleks Sekali
Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Rusdi Hartono, mengabarkan pihaknya hingga kini belum dapat memberikan informasi terkait siapa dalang kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat.
Rusdi menyebut kasus ini sangat kompleks sekali, apalagi tidak ada seorang pun saksi yang mengetahui kejadian nahas ini.
Karena itu, pihak penyidik kesulitan mencari titik terang terkait kasus ini.
"Yang jelas, masalahnya ini kompleks sekali. Karena apa? Terutama adalah tidak ada saksi yang melihat daripada kejadian itu sendiri. Tidak ada saksi itu," kata Rusdi kepada Tribunnews.com, Jumat (24/9/2021).
Untuk itu, kata Rusdi, penyidik harus memiliki bukti-bukti lain yang bisa merujuk untuk mengungkap dalang pembunuhan ibu dan anak di Subang tersebut, termasuk tes kebohongan kepada para saksi.
(*)