Superball

Mantan Pelatih AC Milan Ini Geram dengan Keputusan Wasit Cuneyt Cakir: Dia tak Cukup Bagus

Mantan pelatih AC Milan Fabio Capello ikut geram dengan keputusan wasit di laga Liga Champions antara AC Milan dan Atletico Madrid.

Editor: Hermawan Aksan
MIGUEL MEDINA / AFP
Wasit Turki Cuneyt Cakir (kiri) meminta penalti selama pertandingan sepak bola Grup B Liga Champions UEFA antara AC Milan dan Atletico Madrid pada 28 September 2021 di stadion San Siro di Milan. 

TRIBUNJABAR.ID - Mantan pelatih AC Milan Fabio Capello ikut geram dengan keputusan wasit di laga Liga Champions antara AC Milan dan Atletico Madrid.

Sosok legendaris AC Milan itu mengutarakan apa yang terjadi dengan keputusan wasit Cuneyt Cakir pada laga Grup B Liga Champions Milan vs Atletico pada Rabu (29/9/2021) sebagai "sangat serius".

Fabio Capello mengaku tidak puas dengan penampilan wasit Cuneyt Cakir pada laga di San Siro tersebut, terutama saat ia memberikan hadiah penalti bagi Atletico Madrid pada injury time babak kedua.

"Wasit ini telah memimpin final Liga Champions, tetapi saya pikir dia tak cukup bagus," ujar Fabio Capeollo di Tuttomercato, seperti dikutip Kompas.com.

Cuneyt Cakir merupakan wasit senior.

Pria asal Turki ini memimpin laga final Liga Champions 2015 antara Juventus dan Barcelona.

Sebelumnya, wasit berusia 44 tahun ini pernah menjadi wasit di final Piala Dunia Klub 2012 yang mempertemukan Corinthians dan Chelsea di Yokohama, Jepang.

Cakir juga pernah memimpin semifinal Piala Dunia 2014 antara Belanda dan Argentina.

"Ia bahkan tak mendapat bantuan dari VAR. Apa yang terjadi di San Siro sangat serius," kata Capello.

 

Hal sama diungkapkan oleh Graziano Cesari, eks wasit top Italia yang aktif pada 1994-2002 di studio Sport Mediaset.

"Cakir melihat (insiden tersebut) dari belakang," ujarnya.

"Ia tak dapat melihat apa yang terjadi kecuali sentuhan ke tangan Kalulu."

"Lemar (pemain Atletico) sempat mengenai bola dengan tangan kirinya yang kemudian mengenai bek Rossoneri tersebut," tutur eks wasit asal Parma tersebut.

"VAR tak menaruh perhatian, ini adalah gambar-gambar yang mereka juga punya."

"Jadi, ada kesalahan dari Cakir tetapi ada kesalahan lebih sensasional dari VAR."

AC Milan menderita kekalahan menyakitkan saat memainkan laga kandang Liga Champions pertama mereka sejak 2014.

Pada partai Milan vs Atletico tersebut, Rossoneri sebenarnya memimpin lebih dulu lewat gol Rafael Leao pada menit ke-20.

Namun, pasukan Stefano Pioli harus bermain dengan 10 personel setelah Franck Kessie mendapat kartu kuning kedua pada setengah jam laga.

AC Milan sebenarnya bertahan dengan gigih untuk sisa laga dan masih memimpin 1-0 hingga menit ke-83.

Akan tetapi, gol voli Antoine Griezmann membuat tim tamu menyamakan kedudukan.

Pada menit ketiga injury time, wasit Cakir menganggap pemain pengganti Milan Pierre Kalulu melakukan handsball saat berduel dengan Thomas Lemar di dalam kotak penalti.

Wasit tampak membutuhkan waktu untuk mempertegas keputusan dan sang pengadil didukung oleh keputusan VAR yang menghadiahkan penalti.

Luis Suarez pun maju dan menaklukkan kiper Mike Maignan dari titik putih.

Simeone puji AC Milan

Pelatih Atletico Madrid Diego Simeone melayangkan pujian kepada AC Milan seusai pertemuan kedua tim pada laga Grup B Liga Champions, Rabu (29/9/2021) dini hari WIB.

Pasukan Diego Simeone perlu hingga fase-fase akhir babak kedua laga Milan vs Atletico Madrid tersebut untuk membawa pulang kemenangan dari Stadion San Siro.

Padahal, tuan rumah terpaksa bermain lawan 10 pemain setelah gelandang Franck Kessie mendapat kartu kuning kedua dari wasit Cuneyt Cakir pada setengah jam laga Liga Champions tersebut.

Atletico memberikan segalanya demi mencari kemenangan pada laga ini.

Simeone telah melakukan tiga pergantian hingga permulaan babak kedua.

Ia pun menghabiskan seluruh jatah pergantian pemainnnya saat waktu laga baru memasuki menit ke-64.

Perjudian itu akhirnya terbayarkan memasuki enam menit terakhir pertandingan.

 

Kontribusi pertama datang dari dua pemain yang diturunkan Simeone dari bangku cadangan.

Antoine Griezmann mencetak gol voli setelah memanfaatkan umpan tandukan dari Renan Lodi.

Kemudian, Atletico Madrid mendapat hadiah penalti setelah pemain pengganti Milan Pierre Kalulu dianggap melakukan handsball di kotak terlarang.

Setelah cek VAR yang berlangsung sekitar tiga menit, Luis Suarez maju dan menceploskan bola ke tengah gawang dengan tenang pada menit ke-90 plus 7.

Tak heran apabila Simeone memberikan pujian kepada lawannya di laga tersebut. Ia mengatakan timnya bisa saja keluar dengan tangan hampa apabila Milan tak bermain dengan satu personel lebih sedikit.

"Pertandingan 11 vs 11, mereka lebih bagus," tuturnya seperti dikutip di situs resmi UEFA.

"Milan sangat cepat dan memulai pertandingan secara jauh lebih baik dari kami."

"Kami kalah dalam banyak duel pada awal pertandingan dan tak menunjukkan kepribadian cukup untuk bermain di periode waktu tersebut."

Simeone pun mengutarakan kemenangan merupakan hawa segar bagi timnya mengingat Atletico gagal mencetak gol dalam tiga laga Liga Champions sebelum ini, menyamai catatan terburuk sepanjang sejarah klub.

ATM pun belum konsisten di Liga Spanyol musim ini dengan pasukan Simeone menderita kekalahan mengejutkan lawan Alaves akhir pekan lalu.

"Kami mencoba meningkatkan kecepatan permainan pada babak kedua, untuk menurunkan pemain-pemain penting ke lapangan," tutur Simeone lagi.

"Saya percaya dengan para pemain saya," ujarnya.

"Saya tahu kami punya tim sangat bagus. Jelas kami belum menemukan konsistensi."

"Kami terus berupaya memberikan menit bermain kepada semua pemain dan menemukan apa yang membuat kami terbaik sebagai tim."

"Itu harus datang dari saya. Dari sana, para pemain tahu mereka bisa jadi aktor menentukan dengan waktu yang mereka dapat di lapangan." (*)

Sumber: Kompas
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved