Superball
Mantan Pelatih AC Milan Ini Geram dengan Keputusan Wasit Cuneyt Cakir: Dia tak Cukup Bagus
Mantan pelatih AC Milan Fabio Capello ikut geram dengan keputusan wasit di laga Liga Champions antara AC Milan dan Atletico Madrid.
Perjudian itu akhirnya terbayarkan memasuki enam menit terakhir pertandingan.
Kontribusi pertama datang dari dua pemain yang diturunkan Simeone dari bangku cadangan.
Antoine Griezmann mencetak gol voli setelah memanfaatkan umpan tandukan dari Renan Lodi.
Kemudian, Atletico Madrid mendapat hadiah penalti setelah pemain pengganti Milan Pierre Kalulu dianggap melakukan handsball di kotak terlarang.
Setelah cek VAR yang berlangsung sekitar tiga menit, Luis Suarez maju dan menceploskan bola ke tengah gawang dengan tenang pada menit ke-90 plus 7.
Tak heran apabila Simeone memberikan pujian kepada lawannya di laga tersebut. Ia mengatakan timnya bisa saja keluar dengan tangan hampa apabila Milan tak bermain dengan satu personel lebih sedikit.
"Pertandingan 11 vs 11, mereka lebih bagus," tuturnya seperti dikutip di situs resmi UEFA.
"Milan sangat cepat dan memulai pertandingan secara jauh lebih baik dari kami."
"Kami kalah dalam banyak duel pada awal pertandingan dan tak menunjukkan kepribadian cukup untuk bermain di periode waktu tersebut."
Simeone pun mengutarakan kemenangan merupakan hawa segar bagi timnya mengingat Atletico gagal mencetak gol dalam tiga laga Liga Champions sebelum ini, menyamai catatan terburuk sepanjang sejarah klub.
ATM pun belum konsisten di Liga Spanyol musim ini dengan pasukan Simeone menderita kekalahan mengejutkan lawan Alaves akhir pekan lalu.
"Kami mencoba meningkatkan kecepatan permainan pada babak kedua, untuk menurunkan pemain-pemain penting ke lapangan," tutur Simeone lagi.
"Saya percaya dengan para pemain saya," ujarnya.
"Saya tahu kami punya tim sangat bagus. Jelas kami belum menemukan konsistensi."
"Kami terus berupaya memberikan menit bermain kepada semua pemain dan menemukan apa yang membuat kami terbaik sebagai tim."
"Itu harus datang dari saya. Dari sana, para pemain tahu mereka bisa jadi aktor menentukan dengan waktu yang mereka dapat di lapangan." (*)