Persib Bandung

Bus Persib Diadang dan Bobotoh Mengumpat dengan Kata-kata Tak Pantas, Ini Komentar Bos

Bus Persib diadang sejumlah bobotoh dan mereka mengumpat dengan kata tak pantas. Bos Persib beri komentar.

Penulis: Ferdyan Adhy Nugraha | Editor: taufik ismail
Tribun Jabar/Deni Denaswara
Beckham Putra mencoba melewati hadangan Manahati Lestusen di laga Persikabo 1973 vs Persib Bandung. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ferdyan Adhy Nugraha

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Hasil imbang 0-0 pada saat Persib Bandung menghadapi Persikabo 1973 di Stadion Wibawa Mukti, Bekasi, Senin (27/9/2021) berbuntut panjang.

Sejumlah bobotoh meluapkan kekecewaannya dengan mengadang bus Persib yang akan pulang ke Kota Bandung.

Di media sosial, ada beberapa video yang memperlihatkan bus Persib diikuti oleh sejumlah bobotoh dengan menggunakan sepeda motor.

Lalu mereka meneriaki Persib dengan kata 'Persib butut' dan terlihat juga sejumlah flare dinyalakan.

Kejadian ini terjadi di Cikarang, Bekasi saat rombongan Persib, akan kembali ke Kota Bandung setelah bertanding melawan Persikabo 1973

Lalu di video yang berbeda, bus Persib yang melintas di Jalan Layang Pasupati, Kota Bandung kembali mendapat pengadang dari bobotoh.

Direktur Keuangan PT Persib Bandung Bermartabat (PT PBB), Teddy Tjahyono
Direktur PT Persib Bandung Bermartabat (PT PBB), Teddy Tjahyono (Tribunjabar/Ferdyan Adhy Nugraha)

Sama seperti yang terjadi di Cikarang, bobotoh meneriaki bus Persib sambil mengendari sepeda motor dengan kata-kata 'Persib butut' dan terlihat sejumlah flare dinyalakan.

Terkait hal ini Direktur Persib, Teddy Tjahjono akhirnya angkat bicara. Dia mengungkapkan, saat bus para pemain Persib dihadang di Cikarang, banyak sekali umpatan yang seharusnya tidak keluar dari suporter sendiri.

"Saya sudah nulis-lah (di Instagram) tapi tulisan itu saya buat untuk yang di Cikarang, ya kan ada yang ngatain fans sendiri dengan kata yang tidak pantas, begitu kan. Masa ngata-ngatain klubnya sendiri pakai kata-kata yang gitu, yang bener saja," kata Teddy saat dihubungi melalui sambungan telepon, Selasa (28/9/2021).

Sementara kejadian di Jalan Layang Pasupati, Teddy mengungkapkan hal yang serupa. Dia meminta kepada bobotoh untuk memberikan dukungan yang positif. 

"Bahwa kompetisi masih panjang, sebaiknya kalau bisa bicara statistik dulu-dulu kan kita juga di 7 pertandingan pertama tidak sebaik sekarang, jadi ya jalan masih panjang lah. Jangan terlalu terburu-buru untik menge-judge lah," ucapnya.

Teddy belum mengetahui apakah kejadian ini bisa mempengaruhi mental para pemain.

Namun yang pasti, Marc Klok dan kawan-kawan, kata Teddy, membutuhkan dukungan positif agar bisa kembali ke jalur kemenangan.

"Saya enggak tahu, tapi ya pasti lah tertekan, makanya saya minta beri dukungan positif lah, bermain lepas tanpa tekanan, mudah-mudahan bermain lepas tanpa tekanankan bisa memberikan hasil maksimal dan lebih," katanya.

Manajemen sendiri sebenarnya selalu memiliki hubungan yang baik dengan suporternya.

Manajemen pun, kata Teddy, selalu berkomunikasi dengan suporter agar menciptakan hubungan yang harmonis. 

Dia pun tidak mempermasalahkan apabila ada kritik yang diarahkan kepada manajemen, pelatih, maupun para pemain.

Namun dia berharap, kritikan itu disampaikan dengan cara yang baik dan konstruktif agar Persib bisa lebih baik.

"Ya pelan-pelan pasti kita lakukan lah tapi kalau dari kelompok-kelompok komunitas yang besar kita sering komunikasi, sebenarnya ini dilakukan oleh kelompok kelompok yang lain lah," ucapnya.

Di samping itu, Teddy menjelaskan, performa Persib yang belum stabil seharusnya bisa dipahami. Sebab hampir semua tim pun mengalaminya.

Mereka, kata Teddy, tidak berkompetisi selama 1,5 tahun lebih. Perlu waktu untuk bisa kembali ke performa seperti semuoa.

"Satu setengah tahun tidak bermain sudah pasti kondisi fisik, kondisi mental, kemampuan teknis pasti kurang, makannya apapun yang terjadi menjadi inkosistensi," katanya.

Teddy menambahkan, sebagian besar tim saat ini sedang mengalami hal serupa yakni inkosistensi.

Namun berbeda halnya dengan tim yang sempat melakukan persiapan untuk menghadapi Piala AFC seperti Bali United.

"Itu PR buat kita semua dampak dari kompetisi satu setengah tahun berhenti. Kami mulai belajar, contoh kami bisa berlatih, atau misalkan kalau kita tidur saja ya kita jalan juga harus pelan-pelan sebelum bisa berlari lagi, ya perlu proses lah untuk tadi bisa mempunyai kemampuan sedia kala," ucapnya.

Saat ini, Persib sedang beradaptasi kembali untuk berkompetisi dengan intensitas yang sangat tinggi. Dia menyebut, perlu waktu agar semuanya bisa berjalan dengan normal.

"Semuanya perlu melalui proses untuk mencapai kondisi yang maksimal lagi karena itu tadi pasti satu setengah tahun tidak bermain pasti ini lah pastu sangat berpengaruh, terlihat dari pertandingan-pertandingan yang lain juga," katanya.

Baca juga: Oknum Bobotoh Adang Bus Persib Bandung di Jalan Layang Pasopati, Begini Kata Polisi

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved