Bukan Mistis, Gibran yang Hilang di Gunung Guntur Alami Post Traumatic Stress dan Pareidolia

Psikolog Unpad Aulia Iskandarsyah mengungkap perspektif ilmiah terkait pengalaman mistis Gibran selama hilang di Gunung Guntur.

TribunJabar.id/Sidqi Al Ghifari
Muhammad Gibran Arrasyid (14), pendaki yang sempat hilang di Gunung Guntur akhirnya ditemukan pada Jumat (24/9/2021) sekitar pukul 16.30. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Pendaki Gunung Guntur yang sempat hilang pada 19 September 2021 dan ditemukan pada 24 September 2021, Muhammad Gibran Arrasyid alami hal mistis selama bertahan hidup. 

Lantas, apakah ada kajian ilmiah dan rasional terkait apa yang dialami Gibran selama hilang di Gunung Guntur yang mengaku alami hal mistis, psikolog Unpad Aulia Iskandarsyah menjelaskan perspektif ilmiah.

Dari perspektif psikologi, kata Aulia, kejadian yang menimpa Gibran ini dapat menjelaskan beberapa hal. Pertama, penuturan yang disampaikan Gibran setelah dievakuasi bisa saja merupakan pengalaman dan penghayatan pribadinya yang dihasilkan dari proses mengingat kembali.

Baca juga: Sempat Hilang di Gunung Guntur, 4 Hal Sama Dialami Gibran dan Afrizal saat Bertahan Hidup

"Jika seseorang baru saja mengalami kejadian atau peristiwa yang dahsyat, menakutkan, dan traumatik, bisa saja dia mengalami yang namanya post traumatic stress yang sangat memungkinkan proses mengingat peristiwa menjadi tak utuh, kabur, atau urutan dan kejelasan kejadian bisa saja salah," katanya saat dihubungi, Minggu (26/9/2021).

Biasanya, lanjut dia, seseorang akan berusaha merangkaikan fragmen ingatan-ingatan yang dia ingat menjadi suatu uraian cerita yang bisa dia mengerti dan pahami.

"Meskipun secara aktual tak seperti itu," kata dia. Kemudian hal kedua, pada orang-orang tertentu, ada yang memiliki kecenderungan atau hypersensitive untuk melihat hal-hal yang samar menjadi suatu bentuk tertentu, sosok tertentu atau gambaran tertentu.

"Fenomena ini disebut sebagai Pareidolia. Inilah yang kemudian menerangkan hal-hal yang dilihat pada orang-orang yang melaporkan telah alami pengalaman paranormal. Dari segi psikologi, hal yang jadi prioritas adalah melakukan penanganan yang intensif baik secara fisik maupun psikologis pada Gibran agar dapat pulih kembali kondisi fisik juga psikologisnya," katanya.

Dia menegaskan bukan hal prioritas untuk memvalidasi ingatan dari pengalaman Gibran. Jikapun akan melakukan identifikasi atau pencatatan pengalaman yang lebih menyeluruh, Aulia menyebut sebaiknya dilakukan setelah kondisi fisik dan psikologisnya pulih. 

Perjalanan Mistis

Cerita mistis dialami Muhammad Gibran Arrasyid (14) yang sempat hilang saat mendaki Gunung Guntur pada 18 September 2021 dan hilang pada 19 September 2021.

Gibran ditemukan pada Jumat (24/9/2021) sekira pukul 16.30 dalam keadaan selamat.

Gibran menceritakan apa yang dia lihat dan rasakan selama enam hari hilang di Gunung Guntur yang berada di Kabupaten Garut tersebut.  Sebelum hilang, Gibran semula berada di tenda.

"Tiba-tiba bangun ada di sungai, sungainya warna kuning, airnya jernih," ujar Muhammad Gibran Arrasyid kepada Tribunjabar.id di Puskesmas Tarogong, Jumat (24/9/2021).

Baca juga: Sisi Lain Gibran Sang Pendaki Ditemukan, Kuncen Ungkap 3 Pantangan saat di Gunung Guntur

Gibran juga menceritakan bahwa selama enam hari hilang dirinya tidak merasakan adanya malam hari. Ia merasakan kondisi terang seperti siang hari.

"Enggak ada malam, siang hari terang," ungkapnya.

Gibran menjelaskan dirinya bertahan hidup dengan minum air putih di sungai dan daun-daun selama berada di Gunung Guntur.

Ia mengaku ada sosok mistis yang menyuguhkan makanan namun ia tidak memakannya dan memilih untuk minum air sungai. Sosok mistis tersebut menurutnya berjumlah lima orang dengan pakaian yang serba putih.

"Ditawarin nasi sama ada ikan, orangnya putih, perempuan tiga, laki-laki dua," ungkapnya.

Gibran kemudian ditemukan oleh seorang warga saat dirinya terjatuh dari tebing. Ia mendengar teriakan warga yang tidak jauh dari tempatnya yakni di kawasan Curug koneng (sungai kuning).

"Pas jatuh saya mendengar ada bapak-bapak teriak nama," ungkapnya.

Gibran ditemukan di kawasan Curug Koneng atau sekira 750 meter dari pos 3 pendakia Gunung Guntur.

Proses pencarian kali ini menerjunkan lebih dari seratus orang dibantu Kompi 4 Batalyon Pelopor A Sat Brimob Polda Jabar dan Dalmas Polres Garut.

Gunung Guntur Berstatus Cagar Alam, Butuh Syarat Ketat untuk Masuk

Sejak tahun 1979, Gunung Guntur sudah ditetapkan statusnya menjadi cagar alam oleh Kementrian Pertanian dengan SK 170/KptsUm/3/1979.

Lalu, pada tahun 1990, diadakan perluasan cagar alam dengan SK 110/Kpts-II/1990. Terakhir, pada tahun 1994, penetapan ini diperbaharui lagi oleh Kementrian Kehutanan dengan SK 433/Kpts-II/1994. Walau begitu, Gunung Guntur tetap menjadi bagian dari Cagar Alam Kamojang hingga saat ini.

Karena statusnya cagar alam, maka tidak bisa semua orang bebas masuk ke area ini.

Hal itu diatur di Undang-undang tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya dan PP Nomor 28 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Kawasan Suaka Alam dan Kawasan Pelestarian Alam, Kawasan Suaka Alam adalah kawasan dengan ciri khas tertentu.

Kawasan suaka alam terdiri dari cagar alam dan suaka margasatwa. Cagar Alam adalah kawasan suaka alam yang karena keadaan alamnya mempunyai kekhasan jenis tumbuhan dan atau keanekragaman tumbuhan, beserta gejala alam dan ekosistemnya.

Bahwa hal itu memerlukan upaya perlindungan dan pelestarian agar keberadaan dan perkembangannya dapat berlangsung secara alami.

Fungsi pokok kawasan suaka alam yakni sebagai kawasan pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya yang juga berfungsi sebagai wilayah sistem peyangga kehidupan, sedangkan Cagar Alam dapat dimanfaatkan untuk sejumlah kegiatan.

Sehingga cagar alam hanya bisa diakses untuk penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan, pendidikan dan peningkatan kesadartahuan konservasi alam, penyerapan dan/atau penyimpanan karbon dan pemanfaatan sumber plasma nutfah untuk penunjang budidaya.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved