Remaja Sukabumi Jadi Korban Orderan Fiktif COD dari HP Hingga Kursi, Ibunya Bingung Lalu Lapor ke RT
Herlina Safitri (23) remaja asal Kampung Cinyocok, Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, jadi korban orderan fiktif cash on delivery
Penulis: M RIZAL JALALUDIN | Editor: Darajat Arianto
Laporan Kontributor Tribunjabar.id Kabupaten Sukabumi M Rizal Jalaludin
TRIBUNJABAR.ID, SUKABUMI - Herlina Safitri (23) remaja asal Kampung Cinyocok RT 02 RW 04, Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, jadi korban pesanan fiktif cash on delivery (COD) alias bayar di tempat.
Sang ibu, Piah (46) menceritakan awal kejadian tersebut. Ia mengatakan, peristiwa itu terjadi sejak hari Senin (13/9/2021).
Ia menyebut, sampai hari ini sudah ada 15 paket yang diantarkan kurir dengan sistem COD.
Ia mengaku kebingungan anaknya terus menangis karena tidak merasa melakukan pemesanan berbagai jenis barang yang datang ke rumah atas nama anaknya.
Diketahui, paket yang datang mulai dari dua handphone, kursi, bed cover hingga baju anak-anak.
"Saya laporan ke pak RT mau solusinya gimana gitu, anak itu nangis terus bingung, kejadian dari hari Senin, sudah ada 15 paket, 15 paket itu datangnya dua dua, bed cover, kursi, bangku, banyak, baju anak-anak," kata Piah via telepon, Jumat (17/9/2021).
"Jadi anak saya gak merasa, makanya nangis terus jadi bingung, bayar di tempat. Saya gak mau bayar berhubung gak mesen anak sayanya," jelasnya.
Saat ini ia melaporkan kejadian tersebut ke RT setempat untuk meminta solusi karena merasa kebingungan.
"Saya minta tolong ke pak RT," ucapnya. (*)
Baca juga: Kisah Pilu Driver Ojol Dapat Order Fiktif Pizza Hampir 1 Juta, Sudah Dibeli Pemesannya Malah Tertawa