Penemuan Mayat di Subang

Inilah Fakta-fakta Yayasan yang Dikelola Yoris dan Amalia, Polisi Mulai Pertanyakan Aset Yosef?

Pada pemeriksaan tambahan yang dilakukan penyidik Polres Subang, Yosef sebagai saksi kembali menjalani pemeriksaan tambahan, mencuat fakta baru

Penulis: Hilda Rubiah | Editor: taufik ismail
Tribun Jabar/Dwiky Maulana Vellayati
Suasana rumah penemuan jasad ibu dan anak yang meningal dunia di bagasi mobil di Dusun Ciseuti, Desa/Kecamatan Jalan Cagak, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Sabtu (21/8/2021). 

TRIBUNJABAR.ID - Hampir empat pekan, peyidikan kasus Subang perampasan nyawa Tuti dan Amalia masih bergulir.

Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) ditemukan tewas dalam bagasi mobil yang terparkir di depan rumahnya, 18 Agustus 2021 lalu.

Hingga kini penyidik Polres Subang masih berjuang mengungkap pelaku.

Berbagai alat bukti, keterangan saksi hingga pemeriksaan bekali-kali sudah dilakukan.

Kini, kasus terus berkembang dan langkah kepolisian pun tampak semakin tajam.

Baca juga: KASUS Subang Terkini, Mabes Polri Sampai Turun Tangan, Tanyakan Ini ke Yosef, Yoris Izin & Minta Doa

Sejumlah saksi mengerucut dan kini pemeriksaan diperdalam.

Seperti yang mencuat fakta baru dalam kasus Subang tersebut.

Mabes Polri dan penyidik Polres Subang meminta keterangan tambahan setelah kantongi hasil laboratorium forensik.

Polres Subang pun memanggil Yosef, saksi sekaligus suami dan ayah korban kembali menjalani pemeriksaan.

Yosef kembali datang ke Polres Subang menjalani pemeriksaan tambahan tersebut.

Disebutkan Kuasa Hukum Yosef, Rohman Hidayat,  kliennya itu ditanyai pemeriksaan kepemilikan aset terkait yayasan.

Yosef (55) memakai kaos putih merah dan menggunakan peci saat akan memasuki ruangan Satreskrim Polres Subang, Senin (13/9/2021).
Yosef (55) memakai kaos putih merah dan menggunakan peci saat akan memasuki ruangan Satreskrim Polres Subang, Senin (13/9/2021). (Tribun Jabar/ Dwiky Maulana Vellayati)

Selain Yosef, satu saksi yang ditanyai keterangan soal yayasan itu adalah Yoris, anak sulung Yosef sekaligus kakak Amalia.

Namun, Yoris tak jadi memberikan keterangan karena mengalami sakit hingga meminta izin untuk pulang ke rumah.

Baca juga: Fakta Sejauh Ini Kasus Subang yang Merenggut Nyawa Ibu dan Anak, Saksi Mengerucut sampai Yosef Lesu

Dalam pemeriksaan itu, polisi mulai menguak aset yang dimiliki Yosef terkait yayasan tersebut.

Hingga mencuat pertanyaan apa kaitannya yayasan dengan kasus Subang, kematian Tuti dan Amalia ?

Berikut ini dihimpun beberapa fakta-fakta terkait yayasan tersebut.

Seperti yang dihimpun Tribunjabar.id, yayasan dalam pemeriksaan Yosef adalah yayasan sekolah.

Yayasan sekolah itu bernama Bina Prestasi Nasional, berlokasi di Kecamatan Serangpanjang, Kabupaten Subang.

Yosef sendiri merupakan pemilik dari yayasan sekolah Bina Prestasi Nasional tersebut.

Kendati begitu, yayasan itu dikelola oleh anak sulungnya, yakni Yoris (34).

Selain Yoris, Amalia pun turut andil dalam keberlangsungan yayasan sekolah tersebut.

Amalia yang menjadi korban perampasan nyawa itu merupakan bendahara dari yayasan yang dikelola bersama kakaknya itu.

Tak hanya andil, Amalia bahkan aktif di yayasan sekolah milik ayahnya tersebut.

Hal ini pernah diungkapkan Yoris, beberapa waktu lalu.

Yoris yang sebagai ketua, menilai keseharian Amalia di yayasan sebagai bendara memiliki kinerja bagus.

Kata Yoris, Amlai bahkan sempat mendapatkan hadiah atas prestasinya tersebut.

"Dia kan bendahara di yayasan. Saya ketua yayasannya. Jadi pihak yayasan memberikan hadiah karena kinerjanya. Dia juga berprestasi seperti di organisasi-organisasi," ujarnya.

Sementara itu, beberapa saksi di lingkungan Amalia memberikan pernyataan tak ada yang bermasalah pada Amalia.

Menurut orang terdekat hingga tetangga-nya, Amalia dikenal sebagai anak baik dan pintar.

Nahas, hingga kejadian tak terduga menimpa Amalia bahkan juga sang ibu, Tuti Suhartini.

Nasib Amalia gadis berusia 23 tahun itu bahkan belum mewujudkan keinginannya untuk menikah.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, sebelum kasus perampasan nyawa itu Amalia sempat curhat kepada Lilis sang bibi, Amalia ingin menikah.

Lilis mengatakan Amalia sempat bercerita kepadanya dan menanyakan biaya pernikahan.

"Iya, sebelumnya Amalia pernah cerita sama saya nanya kalo biaya pernikahan itu berapa, ya, saya jawab aja sekitar 100 juta," ujarnya.

Keponakannya, Amalia Mustika Ratu memiliki pacar asal Cimahi, Jawa Barat.

Diketahui Lilis, Amalia dan sang pacar sudah menjalin hubungan empat tahun lamanya.

Amalia dan pacarnya kuliah di kampus yang sama.

Lilis pun menjelaskan sosok pacar Amalia adalah anak yang baik.

Bahkan keluarga sang pacar dengan Amalia sudah begitu dekat.

Menurut penuturan Lilis, sosok pacar Amalia sudah dikenal keluarganya.

Baca juga: Setelah Hasil Forensik, Yoris Tampak Lesu Masuk Satreskrim Polres Subang, Yosef Diperiksa 7 Kali

Dua Dugaan Menurut Kriminolog 

Kriminolog Unpad, Yesmil Anwar pun angkat bicara, terkait mengapa tersangka hingga kini masih sulit dibuktikan oleh polisi.

Menurutnya yang perlu ditelusuri dan diperhatikan, selain keterangan saksi dan temuan dugaan barang bukti di tempat kejadian perkara, tapi juga faktor X yang dimungkinkan saling berkaitan, antara keterangan saksi dan kondisi kondisi korban semasa hidup.

"Sebenarnya saya juga agak mempertanyakan, karena beberapa waktu lalu, polisi dengan lantang menyatakan bahwa ini merupakan kriminal murni, tapi kok begini lama pengungkapan kasusnya. Maka kita pun bertanya-tanya apakah ada faktor x atau hambatan-hambatan yang dapat mengganggu jalannya penyelidikan di lapangan," ujarnya saat dihubungi melalui telepon, Jumat (3/9/2021).

Melihat proses penyelidikan yang dilakukan dan sulitnya pengungkapan tersangka, Yesmil pun menduga bahwa kasus ini merupakan jenis pembunuhan berencana. 

Oleh karena itu, bila kasus ini merupakan pembunuhan berencana, maka yang harus ditelusuri adalah potensi motif pembunuhan yang dilakukan.

Terlebih dalam setiap kasus pembunuhan berencana, selalu terkait dengan tiga motif utama yang menyertainya, yaitu motif hubungan sosial, seperti asmara, lalu, motif kekuasaan, dan harta.  

"Ketiga motif tadi selalu menjadi latarbelakang dari orang melakukan tindak kejahatan. Dengan demikian maka pihak kepolisian harus menelusuri kemungkinan dari ketiga motif tersebut, apakah ada kaitannya dengan masalah finansial, kekuasaan, atau hubungan sosial antara korban dengan pelaku, termasuk karakter korban dengan orang lain semasa hidupnya," ucapnya.

Meskipun pendekatan motif sudah menjadi cara klasik, tapi lanjutnya, hal itu dalam ilmu kriminologi tetap menjadi penting untuk dilakukan.

Sehingga temuan alat bukti, hasil pemeriksaan forensik, dan dugaan motif ini menjadi satu rangkaian dalam upaya menguak sebuah kasus pembunuhan.

"Kecuali, apabila pelaku sudah terbuka, maka pendalaman motif menjadi nomor dua, yang penting faktanya sudah jelas atau tidak," ujar Yesmil.

Baca juga: Sisi Lain Amalia Mustika Ratu Korban Kasus di Subang Jalin Asmara dengan Pacar 4 Tahun, Ini Sosoknya

Disinggung, terkait jenis kasus pembunuhan berencana, dimungkinkan telah direncanakan secara matang dan melibatkan banyak pelaku, sehingga aksi tersebut sangat rapi dan sulit dibuktikan.

Menurutnya, hal tersebut mungkin terjadi, terlebih dalam setiap kasus kejahatan, dimungkinkan adanya pelaku dan aktor intelektual, atau yang disuruh melakukan dan yang menyuruh melakukan aksi tersebut.  

"Sebetulnya kalau aksi kejahatan melibatkan beberapa orang yang dicurigai melakukannya, merupakan poin yang bagus untuk lebih mengutamakan bukti forensik dari kondisi mayat tersebut. Terkait bagaimana cara korban di bunuh, dengan apa, dan kemungkinan-kemungkinan yang mendasari tewasnya korban," ucapnya.

Akan tetapi, Ia lebih berharap pihak kepolisian lebih meningkatkan fokusnya terhadap motif yang mendasari terjadinya pembunuhan.

Karena, dengan terus memperbanyak saksi yang diperiksa justru akan mengaburkan fakta yang ada.

"Saya dan masyarakat berharap, agar kasus ini sesegera mungkin dapat terungkap oleh pihak kepolisian, karena menyangkut dengan hal yang cukup kontroversial dan juga reputasi dari kepolisian. Tapi saya yakin bahwa cepat atau lambat, kasus ini mampu diungkap secara terang benderang oleh aparat yang berwenang," katanya 

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved