Ternyata Lesti Sempat Kelelahan Setelah Rangkaian Pernikahan dengan Rizky Billar Berakhir, Sakit?

Ada fakta mengejutkan di balik kondisi Lesti Kejora setelah menggelar sederet rangkaian acara pernikahan dengan Rizky Billar.

Editor: Widia Lestari
gani kurniawan/tribunjabar.id
Penampilan Lesti-Billar dalam kegiatan Ngunduh Mantu yang merupakan puncak dari resepsi pernikahan bertajuk Cinta Abadi Leslar InterContinental Bandung Dago Pakar, Minggu (5/9/2021).( Gani Kurniawan/Tribun Jabar). 

TRIBUNJABAR.ID - Ada fakta mengejutkan di balik kondisi Lesti Kejora setelah menggelar sederet rangkaian acara pernikahan dengan Rizky Billar.

Dalam rangkaian terakhir pernikahannya, Lesty Kejora dan Billar mengadakan acara Ngunduh Mantu atau Manjalan ka Rumah Mintuo.

Keluarga Rizky Billar memang memiliki keturunan Padang, sedangkan Lesti Kejora adalah Sunda.

Baca juga: Lesti Kejora Tertawa Disindir Unfollow Mantan Pacar, Rizky Billar: Emang Masalahnya Berat Banget?

Setelah melalui akad nikah pakai adat Sunda, pasangan selebriti ini menutup rangkaian acara pernikahan melalui adat Minang.

Akhir dari acara, ternyata ada satu cerita yang mengungkapkan bahwa Lesti Kejora sampai menahan rasa sakit bahkan kelelahan.

Dilansir kanal YouTube Cobaz TV, Selasa (7/9/2021), Kakak Rizky Billar, Bobby Rahman, memberikan keterangan mengenai prosesi adat tersebut.

Ya, Pada prosesi tersebut, Lesti diharuskan mengenakan hiasan kepala Suntiang sebagai pelengkap busana tradisional pengantin Minang.

Pada rangkaian acara ada penyambutan dengan tari piring dan berbagai ritual adat.

Adapun makna dari acara tersebut adalah menerima pengantin wanita yang akan menjadi bagian keluarga mereka.

Terdapat satu sesi yang bermakna pengukuhan Rizky Billar menjadi seorang pria dewasa yakni Malewakan Gala.

Menurut tradisi Minang, setelah menikah ia dianugerahi gelar panggilan Panduko Rajo oleh tetua adat.

Lesti juga turut mencuri perhatian mengenakan busana Minang semi modern lengkap dengan hiasan kepala Suntiang.

Aksesori khas Minang tersebut memiliki makna untuk menandai kesiapan seorang wanita menjadi seorang ibu.

Ia harus kuat menanggung beban menjadi wanita kuat untuk anak-anaknya.

Baca juga: Indahnya Gaun Pernikahan Lesti, Mahakarya Ivan Gunawan Dibuat Ngebut 3 Hari, Istri Billar Terharu

Bobby pun mengatakan bahwa Suntiang tersebut memiliki berat hingga 7 kg.

Tentu saja, bobot tersebut harus ditopang Lesti di kepalanya selama acara berlangsung.

"Kalau enggak salah kurang lebih 7 kg," kata Bobby.

"Kalau dibilang berat pasti berat." Menurut Bobby, Lesti tampak kuat menahan berat tersebut.

Ia masih ceria seperti biasa dan bisa mengikuti adat keluarga sang suami.

"Biasa saja, karena memang suatu adat kita yang dilaksanakan," beber Bobby.

Namun ternyata, Lesti sempat kelelahan menggunakan Suntiang tersebut.

Ia sampai merasakan sakit di bagian leher.

"Kemarin sempat pakai suntiang juga, sempat lelah juga, sampai sakit lehernya," ujar Bobby.

Hal ini wajar mengingat Lesti harus mengenakan aksesori tersebut selama hampir lima jam prosesi berjalan.

"Lumayan lama juga sih, ada sekitar 4-5 jam, kalau enggak salah," beber Bobby.

Rizky Billar dan Lesti di acara Manjalang Ka Rumah Mintuo
Rizky Billar dan Lesti di acara Manjalang Ka Rumah Mintuo (Tangkap Layar Siaran Langsung ANTV)

Makna Prosesi Adat Minang Rizky Billar dan Lesti Kejora

Rizky Billar dan Lesti Kejora mengadakan acara adat Manjalan ka Rumah Mintuo, Minggu (5/9/2021).

Acara yang dilangsungkan di Bandung, Jawa Barat tersebut digelar dengan budaya Minang yang kental.

Ternyata, upacara tersebut berisi makna filosofis yang dalam tentang harapan pada mempelai.

Diketahui, acara tersebut disiarkan secara ekslusif di stasiun ANTV.

Awalnya, perhelatan sebelum acara puncak Ngunduh Mantu itu hendak mengambil tempat di kampung halaman Rizky Billar, Medan, Sumatera Utara.

Namun, karena terkendala aturan PPKM, maka terpaksa keluarga mencari alternatif lain.

Pada awal acara, presenter Indra Herlambang dan Ersa Mayori sempat berbincang dengan MC acara adat Uni Tika.

Mereka pun menanyakan maksud dalam rangkaian acara tersebut pada Uni Tika.

"Uni Tika memang sering sekali menjadi MC adat Minang," kata Indra Herlambang.

Uni Tika mengiyakan dan mengangguk.

Kemudian, Ersa Mayori menanyakan maksud dan rangkaian acara adat pada hari itu.

"Uni Tika boleh diceritain sedikit enggak akan ada rangkaian adat apa saja yang akan kita saksikan?," pinta Ersa Mayori.

Rupanya, acara tersebut memiliki makna untuk membawa mempelai perempuan ke rumah pengantin pria.

Di situ, ia dan keluarga akan bertemu dan disambut keluarga mempelai pria.

"Jadi ini anak daro, mempelai wanita jadi Lesti, sedangkan Rizky kita sebut Marapulai," beber Uni Tika.

"Tempo hari kan itu acaranya Lesti, acara adat Sunda."

"Jadi sekarang mereka datang ke rumah mertua orang Minang, jadi kita sambut dengan cara adat Minang."

Indra Herlambang kemudian menyoroti dekorasi pelaminan yang begitu mencolok.

Tampak warna emas dan merah maroon menghiasi semua aspek di acara tersebut.

"Nah, kalau kita lihat di sini yang mencuri perhatian adalah pelaminan yang cantik sekali," puji Indra Herlambang.

"Betul, dan ornamen warna orang Padang itu tiga, merah, kuning, hitam," terang Uni Tika.

"Kalau emas itu melambangkan apa? Karen kalau kita lihat banyak sekali ornamen yang juga emas yang kita pakai," ujar Indra Herlambang.

Menurut Uni Tika, aksen emas tersebut melambangkan kemakmuran bagi orang Minang.

Hal ini berkaitan dengan leluhur orang Minang yang banyak bekerja di bidang niaga.

"Emas itu kesuburan, kekayaan, orang Minang itu orang yang senang berdagang," jelas Uni Tika.

"Banyak emas-emas di sini kita berharap juga bahwa rumah tangga mereka nanti penuh dengan kesejahteraan," sahut Indra Herlambang.

"Diberkahi harta melimpah," imbuh Uni Tika.

"Kesuburan Dedek juga enggak ini maksudnya?," tanya Indra Herlambang.

"Betul," kekeh Uni Tika.

(TribunWow.com)

Sumber: TribunWow.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved