Harga Ayam Pejantan Mulai Membuat Peternak Semringah Pasca Pelonggaran PPKM di Bandung dan Jabotabek

Harga ayam ras pedaging jenis layer jantan (pejantan) sejak pertengahan Agustus lalu terus bergerak naik. Pada awal September ini harga ayam menembus

Penulis: Andri M Dani | Editor: Darajat Arianto
Tribun Jabar / Andri M Dani
Peternakan ayam di Ciamis 

Laporan wartawan Tribunjabar.id, Andri M Dani

TRIBUNJAAR.ID,CIAMIS – Harga ayam ras pedaging jenis layer jantan (pejantan) sejak pertengahan Agustus lalu terus bergerak naik.

Pada awal September ini harga ayam pejantan di tingkat peternak di Ciamis sudah menembus kisaran angka Rp 25.500-Rp 26.000 per kg hidup (livebird).

Peternak di sentra produksi ayam pejantan nasional tersebut mulai semringah, mengingat realisasi harga  di kandang sudah mendekati biaya pokok produksi (BPP/BEP) yakni di kisaran Rp 26.000-Rp 27.000/kg.

“Harga pejantan di kandang hari ini sudah dikisaran Rp 25.500-Rp 26.000/kg hidup,” ujar H Komar Hermawan, peternak ayam ras layer jantan yang juga pemilik Kawali PS Ciamis, kepada Tribun Kamis (2/9) sore.

Kenaikan harga ayam pejantan ini cukup signifikan. Seminggu lalu, tepatnya hari Selasa (24/8) harga ayam pejantan di tingkat peternak di Ciamis masih di kisaran Rp 24.000/kg.

Pada pertengahan Juli lalu, usai penerapan PPKM darurat yang kemudian dilanjut dengan PPKM Level 3 di Ciamis harga ayam pejantan di tingkat peternak di Ciamis sempat terpuruk ke angka Rp 17.000/kg.

Memasuki bulan Agustus, harga ayam pejantan di tingkat peternak terus bergerak naik.

Dan  pada hari Kamis (2/9) sudah menembus angka Rp 26.000/kg.

Adanya kenaikan harga yang cukup signifikan tersebut menurut H Komar sebagai dampak dari adanya pelonggaran-pelonggaran (relaksasi) di daerah pasar potensial ayam dari Ciamis. Yakni kawasan Jabodetabek dan Bandung.

“Sudah ada berbagai pelonggaran sehingga daya serap pasar meningkat. Tapi belum normal. Daya serap pasar sekarang sekitar 60%,” katanya.

Dalam kondisi normal, dalam seminggu Ciamis sebagai sentra produksi nasional ayam ras pejantan populasi rata-rata yang dipanen sekitar 800.000-1 juta ekor/minggu.

Sekitar 75% untuk memasok kebutuhan pasar di Jabodetabek dan Bandung. Baik itu memenuhi kebutuhan warung, rumah makan, restorant, katering, kuliner ayam bakar, ayam goreng serta pasar tradisional.

Saat kondisi normal tiap hari rata-rata ada 35 truk sampai 40 truk ayam pejanatn dari Ciamis masuk Jakarta dan Bandung.

“Tetapi sekarang hanya sekitar 60%. Belum normal daya serap pasarnya,” ujar H Komar. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved